Liputan6.com, Jakarta Dalam mempelajari tata bahasa Indonesia, kita akan menemui berbagai satuan gramatikal seperti kata, frasa, klausa, dan kalimat. Salah satu yang penting untuk dipahami adalah klausa. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan klausa? Bagaimana ciri-cirinya? Apa saja jenis-jenisnya? Mari kita bahas secara lengkap dalam artikel berikut ini.
Pengertian Klausa
Klausa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari sekumpulan kata yang minimal mengandung subjek dan predikat. Klausa berpotensi menjadi sebuah kalimat jika diberi intonasi final. Beberapa ahli bahasa mendefinisikan klausa sebagai berikut:
- Menurut Ramlan, klausa adalah satuan gramatik yang terdiri dari subjek dan predikat, baik disertai objek, pelengkap, dan keterangan ataupun tidak.
- Chaer menyatakan klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif.
- Kridalaksana mendefinisikan klausa sebagai satuan gramatikal berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa klausa adalah satuan gramatikal yang minimal terdiri dari subjek dan predikat, dapat disertai objek, pelengkap atau keterangan, dan berpotensi menjadi kalimat jika diberi intonasi final.
Klausa berbeda dengan frasa. Frasa hanya merupakan gabungan dua kata atau lebih yang tidak mengandung unsur predikatif, sedangkan klausa mengandung unsur predikatif (subjek dan predikat). Klausa juga berbeda dengan kalimat. Kalimat sudah memiliki intonasi final dan tanda baca, sedangkan klausa belum.
Advertisement
Ciri-Ciri Klausa
Untuk dapat mengidentifikasi sebuah klausa, perhatikan ciri-ciri klausa berikut ini:
- Terdiri dari subjek dan predikat
- Dapat disertai objek, pelengkap, atau keterangan
- Tidak memiliki intonasi final
- Tidak diakhiri tanda baca seperti titik, tanda seru, atau tanda tanya
- Berpotensi menjadi kalimat jika diberi intonasi final
- Merupakan bagian dari kalimat majemuk
- Hanya memiliki satu predikat
Dengan memahami ciri-ciri tersebut, kita dapat membedakan klausa dari satuan gramatikal lainnya seperti frasa atau kalimat. Klausa memiliki struktur yang lebih lengkap dari frasa namun belum sempurna seperti kalimat.
Jenis-Jenis Klausa
Klausa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan kriteria tertentu. Berikut ini adalah jenis-jenis klausa:
1. Berdasarkan Kelengkapan Unsur
a. Klausa Lengkap
Klausa lengkap adalah klausa yang memiliki unsur subjek dan predikat secara lengkap. Contoh:
- Adik membaca buku
- Ibu memasak di dapur
- Mereka bermain bola
b. Klausa Tak Lengkap
Klausa tak lengkap adalah klausa yang salah satu unsurnya (biasanya subjek) tidak dinyatakan secara eksplisit. Contoh:
- Sedang makan (subjek tidak disebutkan)
- Pergi ke sekolah (subjek tidak disebutkan)
- Membaca buku (subjek tidak disebutkan)
2. Berdasarkan Struktur Internal
a. Klausa Bebas
Klausa bebas adalah klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna. Contoh:
- Andi membeli buku
- Ibu sedang memasak
- Mereka bermain di taman
b. Klausa Terikat
Klausa terikat adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna dan memerlukan unsur lain. Contoh:
- ketika hujan turun
- sebelum matahari terbenam
- karena dia sakit
3. Berdasarkan Kategori Kata yang Menjadi Predikat
a. Klausa Verbal
Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh:
- Adik sedang tidur
- Ibu memasak nasi goreng
- Mereka bermain bola
b. Klausa Nominal
Klausa nominal adalah klausa yang predikatnya berupa kata benda. Contoh:
- Ayah seorang guru
- Dia mahasiswa
- Mereka atlet nasional
c. Klausa Adjektival
Klausa adjektival adalah klausa yang predikatnya berupa kata sifat. Contoh:
- Rumah itu besar
- Gadis itu cantik
- Makanan ini enak
d. Klausa Adverbial
Klausa adverbial adalah klausa yang predikatnya berupa kata keterangan. Contoh:
- Dia di sana
- Mereka di rumah
- Bukunya di atas meja
e. Klausa Numeral
Klausa numeral adalah klausa yang predikatnya berupa kata bilangan. Contoh:
- Anaknya dua
- Mobilnya tiga
- Uangnya seribu rupiah
4. Berdasarkan Fungsi
a. Klausa Inti
Klausa inti adalah klausa yang dapat berdiri sendiri dan menjadi bagian utama dari sebuah kalimat. Contoh:
- Andi membeli buku
- Ibu memasak nasi
- Mereka bermain bola
b. Klausa Bawahan
Klausa bawahan adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri dan berfungsi sebagai bagian dari klausa lain. Contoh:
- yang berwarna merah (dalam kalimat "Buku yang berwarna merah itu milik saya")
- ketika hujan turun (dalam kalimat "Kami berteduh ketika hujan turun")
- karena dia sakit (dalam kalimat "Dia tidak masuk sekolah karena dia sakit")
Advertisement
Contoh Klausa dalam Kalimat
Untuk lebih memahami penggunaan klausa dalam kalimat, perhatikan beberapa contoh berikut:
- Kalimat tunggal:
- Andi membaca buku. (satu klausa)
- Ibu memasak di dapur. (satu klausa)
- Kalimat majemuk setara:
- Andi membaca buku dan adik menonton televisi. (dua klausa)
- Ibu memasak di dapur sedangkan ayah membaca koran. (dua klausa)
- Kalimat majemuk bertingkat:
- Ketika hujan turun, kami berteduh di halte. (dua klausa)
- Andi membeli buku yang bersampul merah. (dua klausa)
Perbedaan Klausa dengan Frasa dan Kalimat
Untuk lebih memahami konsep klausa, penting untuk membedakannya dengan frasa dan kalimat. Berikut ini adalah perbedaan antara klausa, frasa, dan kalimat:
Klausa vs Frasa
- Klausa minimal terdiri dari subjek dan predikat, sedangkan frasa hanya terdiri dari dua kata atau lebih tanpa unsur predikatif.
- Klausa berpotensi menjadi kalimat jika diberi intonasi final, sedangkan frasa tidak.
- Klausa memiliki makna yang lebih lengkap dibandingkan frasa.
Contoh:
- Klausa: Andi membaca (memiliki subjek dan predikat)
- Frasa: buku tebal (hanya gabungan kata tanpa unsur predikatif)
Klausa vs Kalimat
- Klausa belum memiliki intonasi final, sedangkan kalimat sudah memiliki intonasi final.
- Klausa tidak diakhiri dengan tanda baca, sedangkan kalimat diakhiri dengan tanda baca (titik, tanda seru, atau tanda tanya).
- Klausa merupakan bagian dari kalimat, sedangkan kalimat merupakan satuan bahasa yang lebih besar.
Contoh:
- Klausa: Andi membaca buku
- Kalimat: Andi membaca buku.
Advertisement
Fungsi Klausa dalam Kalimat
Klausa memiliki beberapa fungsi penting dalam pembentukan kalimat, antara lain:
- Sebagai unsur pembentuk kalimat majemuk
Contoh: Ketika hujan turun, kami berteduh di halte.
- Sebagai penjelas atau keterangan tambahan
Contoh: Andi membeli buku yang bersampul merah.
- Sebagai penghubung antar gagasan dalam kalimat
Contoh: Dia tidak masuk sekolah karena dia sakit.
- Sebagai pembentuk variasi kalimat
Contoh: Meskipun lelah, dia tetap bekerja dengan giat.
Tips Mengidentifikasi Klausa
Berikut beberapa tips untuk mengidentifikasi klausa dalam sebuah kalimat:
- Cari unsur predikat dalam kalimat. Setiap predikat biasanya menandai adanya satu klausa.
- Identifikasi subjek yang berhubungan dengan predikat tersebut.
- Perhatikan kata penghubung seperti "yang", "ketika", "karena", dll. yang sering menandai awal sebuah klausa bawahan.
- Pisahkan kalimat menjadi bagian-bagian yang masing-masing memiliki subjek dan predikat.
- Perhatikan bahwa dalam kalimat majemuk, biasanya terdapat lebih dari satu klausa.
Advertisement
Manfaat Memahami Klausa
Memahami konsep klausa memberikan beberapa manfaat, antara lain:
- Meningkatkan kemampuan menulis
Dengan memahami struktur klausa, kita dapat membuat kalimat yang lebih bervariasi dan kompleks.
- Membantu dalam analisis kalimat
Pemahaman tentang klausa memudahkan kita dalam menganalisis struktur kalimat yang kompleks.
- Meningkatkan pemahaman bacaan
Dengan mengenali klausa, kita dapat lebih mudah memahami makna dan struktur kalimat dalam sebuah bacaan.
- Membantu dalam pembelajaran bahasa asing
Konsep klausa juga berlaku dalam bahasa asing, sehingga pemahamannya dapat membantu dalam mempelajari struktur kalimat bahasa asing.
- Meningkatkan keterampilan berbahasa secara umum
Pemahaman tentang klausa merupakan bagian penting dari penguasaan tata bahasa yang baik.
Kesalahan Umum dalam Menggunakan Klausa
Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan klausa antara lain:
- Klausa tanpa subjek atau predikat
Contoh kesalahan: "Karena hujan." (tidak memiliki subjek dan predikat)
Perbaikan: "Karena hujan turun, kami tidak jadi pergi."
- Penggunaan kata penghubung yang tidak tepat
Contoh kesalahan: "Dia tidak masuk sekolah padahal dia sakit." (penggunaan "padahal" tidak tepat)
Perbaikan: "Dia tidak masuk sekolah karena dia sakit."
- Klausa yang tidak lengkap dalam kalimat majemuk
Contoh kesalahan: "Ketika sampai di rumah." (klausa tidak lengkap)
Perbaikan: "Ketika sampai di rumah, saya langsung tidur."
- Penggunaan tanda baca yang tidak tepat antar klausa
Contoh kesalahan: "Dia pergi ke pasar. Membeli sayuran." (seharusnya satu kalimat)
Perbaikan: "Dia pergi ke pasar untuk membeli sayuran."
Advertisement
Latihan Mengidentifikasi Klausa
Untuk melatih pemahaman Anda tentang klausa, cobalah mengidentifikasi klausa dalam kalimat-kalimat berikut:
- Andi membaca buku ketika hujan turun.
- Meskipun lelah, dia tetap bekerja dengan giat.
- Ibu memasak di dapur sedangkan ayah membaca koran di ruang tamu.
- Kami berteduh di halte bus yang baru dicat.
- Dia tidak masuk sekolah karena dia sakit.
Jawaban:
- Dua klausa: "Andi membaca buku" dan "ketika hujan turun"
- Dua klausa: "Meskipun lelah" dan "dia tetap bekerja dengan giat"
- Dua klausa: "Ibu memasak di dapur" dan "ayah membaca koran di ruang tamu"
- Dua klausa: "Kami berteduh di halte bus" dan "yang baru dicat"
- Dua klausa: "Dia tidak masuk sekolah" dan "karena dia sakit"
Kesimpulan
Klausa merupakan satuan gramatikal yang penting dalam struktur bahasa Indonesia. Pemahaman yang baik tentang klausa akan membantu kita dalam membuat kalimat yang lebih bervariasi dan kompleks, serta meningkatkan kemampuan analisis kalimat.
Dengan mengenali jenis-jenis klausa dan fungsinya dalam kalimat, kita dapat menggunakan bahasa dengan lebih efektif dan tepat. Penting untuk terus berlatih mengidentifikasi dan menggunakan klausa dalam berbagai konteks untuk meningkatkan keterampilan berbahasa kita.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)