Memahami Arti Mabrur dalam Ibadah Haji dan Umrah

Pelajari makna mendalam dari arti mabrur dalam ibadah haji dan umrah, serta cara mencapainya. Simak penjelasan lengkap dan tips praktisnya di sini.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 05 Mar 2025, 12:52 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 12:52 WIB
arti mabrur
arti mabrur ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ibadah haji dan umrah merupakan ritual suci yang sangat didambakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Salah satu istilah yang sering terdengar terkait ibadah ini adalah "mabrur". Namun, apa sebenarnya arti mabrur dan bagaimana cara mencapainya? Mari kita telusuri lebih dalam tentang makna dan signifikansi mabrur dalam konteks ibadah haji dan umrah.

Promosi 1

Pengertian Mabrur dalam Konteks Ibadah Haji dan Umrah

Kata "mabrur" berasal dari bahasa Arab yang memiliki akar kata "al-birr", yang berarti kebaikan atau kebajikan. Dalam konteks ibadah haji dan umrah, mabrur mengandung makna yang lebih spesifik dan mendalam.

Menurut para ulama, haji atau umrah mabrur adalah ibadah yang diterima oleh Allah SWT dan membawa dampak positif bagi pelakunya. Ibnu Mandzur dalam kamus Lisanul Arab menjelaskan bahwa mabrur memiliki dua makna utama:

  1. Baik, suci, dan bersih - artinya ibadah yang dilakukan terbebas dari noda dan dosa.
  2. Maqbul atau diterima - yakni mendapat ridha Allah SWT.

Dengan demikian, haji atau umrah mabrur dapat diartikan sebagai ibadah yang dilaksanakan dengan sempurna sesuai tuntunan syariat, dilandasi keikhlasan, dan membawa perubahan positif dalam diri pelakunya setelah kembali ke tanah air.

Keutamaan Haji dan Umrah Mabrur

Mencapai haji atau umrah yang mabrur merupakan dambaan setiap Muslim yang menunaikan ibadah suci ini. Hal ini tidak terlepas dari keutamaan luar biasa yang dijanjikan bagi mereka yang berhasil meraihnya. Beberapa keutamaan haji dan umrah mabrur antara lain:

  • Mendapat jaminan surga, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga." (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Dihapuskannya dosa-dosa, seperti dijelaskan dalam hadits: "Barangsiapa yang berhaji ke Baitullah tanpa berkata kotor dan tanpa berbuat kefasikan, maka dia pulang ke negerinya dalam keadaan seperti pada hari dia dilahirkan ibunya." (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Menjadi amal ibadah yang paling utama, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits bahwa haji mabrur termasuk tiga amal paling utama setelah iman kepada Allah dan jihad di jalan-Nya.
  • Membawa keberkahan dan kebaikan dalam kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat.

Ciri-Ciri Haji dan Umrah Mabrur

Meskipun status mabrur merupakan rahasia Allah SWT, terdapat beberapa indikator yang dapat menjadi petunjuk bahwa ibadah haji atau umrah seseorang berpotensi mabrur. Berikut ini adalah ciri-ciri haji dan umrah mabrur yang dapat kita jadikan acuan:

1. Perubahan Perilaku Menjadi Lebih Baik

Salah satu tanda utama haji atau umrah mabrur adalah adanya perubahan signifikan dalam perilaku dan akhlak seseorang setelah menunaikan ibadah tersebut. Beberapa contoh perubahan positif yang sering terlihat antara lain:

  • Menjadi lebih taat dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya
  • Lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan hidup
  • Meningkatnya kedermawanan dan kepedulian sosial
  • Tutur kata yang semakin santun dan menjaga lisan dari perkataan buruk
  • Lebih rajin dalam beribadah seperti shalat berjamaah, membaca Al-Quran, dan berzikir

2. Keikhlasan dan Ketaatan dalam Beribadah

Haji atau umrah mabrur dicirikan dengan pelaksanaan ibadah yang dilandasi keikhlasan dan ketaatan penuh kepada Allah SWT. Hal ini meliputi:

  • Menjalankan seluruh rangkaian ibadah sesuai tuntunan syariat tanpa mengurangi atau menambah-nambahi
  • Menjaga kekhusyukan dan konsentrasi selama beribadah
  • Menghindari perbuatan sia-sia atau yang dapat mengurangi nilai ibadah
  • Senantiasa menghadirkan niat ikhlas karena Allah dalam setiap amalan

3. Dampak Spiritual yang Berkelanjutan

Ibadah haji atau umrah yang mabrur akan meninggalkan kesan mendalam dan dampak spiritual jangka panjang bagi pelakunya. Beberapa indikasi hal ini antara lain:

  • Timbulnya kerinduan yang kuat untuk kembali beribadah di tanah suci
  • Meningkatnya kecintaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
  • Tumbuhnya semangat untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan amal ibadah
  • Lebih mudah merasakan kehadiran dan pengawasan Allah dalam kehidupan sehari-hari

4. Peningkatan Hubungan Sosial

Haji atau umrah mabrur juga berdampak positif pada hubungan sosial seseorang dengan lingkungan sekitarnya. Beberapa contohnya adalah:

  • Lebih aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan
  • Menjadi pribadi yang lebih pemaaf dan mudah memaafkan kesalahan orang lain
  • Meningkatnya sikap toleransi dan menghargai perbedaan
  • Lebih giat dalam menyebarkan kebaikan dan mengajak orang lain kepada kebenaran

Syarat-Syarat Mencapai Haji dan Umrah Mabrur

Untuk meraih haji atau umrah yang mabrur, terdapat beberapa syarat dan upaya yang perlu diperhatikan, di antaranya:

1. Niat yang Ikhlas

Niat merupakan fondasi utama dalam setiap ibadah, termasuk haji dan umrah. Untuk mencapai kemabruran, seseorang harus memastikan bahwa niatnya murni karena Allah SWT, bukan untuk tujuan lain seperti riya' (pamer) atau mencari status sosial. Beberapa tips untuk menjaga keikhlasan niat antara lain:

  • Selalu memperbarui niat sebelum dan selama menunaikan ibadah
  • Menghindari sikap sombong atau merasa lebih baik dari orang lain
  • Tidak menceritakan atau memamerkan ibadah haji/umrah secara berlebihan
  • Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat riya' dan ujub

2. Pemahaman dan Pelaksanaan Manasik yang Benar

Pengetahuan yang memadai tentang tata cara dan aturan ibadah haji/umrah sangat penting untuk mencapai kemabruran. Beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Mengikuti bimbingan manasik dari ustadz atau lembaga yang terpercaya
  • Mempelajari buku-buku panduan haji dan umrah dari sumber yang valid
  • Berlatih melaksanakan manasik secara rutin sebelum keberangkatan
  • Memastikan pemahaman tentang hal-hal yang dilarang selama ihram

3. Penggunaan Dana yang Halal

Salah satu syarat penting untuk meraih haji/umrah mabrur adalah memastikan bahwa seluruh biaya yang digunakan berasal dari sumber yang halal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Menghindari penggunaan dana dari hasil korupsi, riba, atau cara-cara yang tidak dibenarkan syariat
  • Jika menggunakan dana pinjaman, pastikan akadnya sesuai syariah
  • Mendahulukan pemenuhan kewajiban finansial seperti hutang sebelum menunaikan haji/umrah

4. Menjaga Adab dan Akhlak Selama Ibadah

Selama menunaikan ibadah haji atau umrah, penting untuk senantiasa menjaga adab dan akhlak yang baik. Beberapa contoh adab yang perlu diperhatikan:

  • Bersabar menghadapi berbagai ujian dan kesulitan selama perjalanan
  • Menghindari pertengkaran dan perselisihan dengan sesama jamaah
  • Menjaga kebersihan dan kerapian diri serta lingkungan
  • Menghormati petugas dan mematuhi aturan yang berlaku
  • Membantu sesama jamaah yang membutuhkan pertolongan

Persiapan Menuju Haji dan Umrah Mabrur

Untuk meningkatkan peluang meraih haji atau umrah yang mabrur, diperlukan persiapan yang matang baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Berikut ini beberapa langkah persiapan yang bisa dilakukan:

1. Persiapan Ilmu dan Wawasan

Memperdalam pemahaman tentang ibadah haji/umrah dan segala aspeknya sangat penting untuk mencapai kemabruran. Beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Mengikuti kajian atau seminar tentang haji dan umrah
  • Membaca buku-buku panduan dan kisah inspiratif seputar ibadah haji/umrah
  • Berdiskusi dengan orang yang sudah pernah menunaikan ibadah haji/umrah
  • Mempelajari sejarah dan keutamaan tempat-tempat suci di Mekah dan Madinah

2. Persiapan Fisik dan Kesehatan

Kondisi fisik yang prima akan sangat membantu dalam menjalankan rangkaian ibadah haji/umrah dengan optimal. Beberapa tips persiapan fisik antara lain:

  • Melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan mengobati penyakit yang diderita
  • Meningkatkan stamina dengan berolahraga secara rutin
  • Berlatih berjalan kaki dan naik turun tangga untuk mempersiapkan tawaf dan sa'i
  • Menjaga pola makan sehat dan istirahat yang cukup

3. Persiapan Mental dan Spiritual

Kesiapan mental dan spiritual tidak kalah pentingnya dalam menunjang kelancaran ibadah haji/umrah. Beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Memperbanyak ibadah sunnah seperti puasa, shalat tahajud, dan sedekah
  • Melatih kesabaran dan pengendalian emosi dalam menghadapi berbagai situasi
  • Membiasakan diri untuk hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan
  • Memperbanyak istighfar dan memohon ampunan atas dosa-dosa masa lalu
  • Berdoa dengan sungguh-sungguh agar diberi kemudahan dan kemabruran dalam beribadah

4. Persiapan Administrasi dan Finansial

Aspek administrasi dan keuangan juga perlu dipersiapkan dengan baik untuk menunjang kelancaran ibadah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Memastikan kelengkapan dokumen seperti paspor, visa, dan surat kesehatan
  • Menyiapkan dana yang cukup untuk biaya perjalanan dan keperluan selama di tanah suci
  • Mengurus izin dari tempat kerja atau keluarga
  • Memilih biro perjalanan haji/umrah yang terpercaya dan berizin resmi

Doa-Doa untuk Meraih Haji dan Umrah Mabrur

Berdoa merupakan salah satu upaya penting dalam meraih kemabruran haji dan umrah. Berikut ini beberapa doa yang bisa diamalkan:

1. Doa Sebelum Berangkat Haji/Umrah

اَللَّهُمَّ إِنِّي أُرِيدُ الْحَجَّ فَيَسِّرْهُ لِي وَتَقَبَّلْهُ مِنِّي

Allahumma inni uridul hajja fa yassirhu lii wa taqabbalhu minnii

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berniat untuk menunaikan ibadah haji, maka mudahkanlah bagiku dan terimalah dariku."

2. Doa Agar Haji/Umrah Menjadi Mabrur

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا حَجَّةً مَبْرُورَةً وَذَنْبًا مَغْفُورًا

Allahummaj'alha hajjatan mabruurotan wa dzanban maghfuura

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah ini sebagai haji yang mabrur dan dosa yang diampuni."

3. Doa Ketika Tawaf

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana aatina fid dunya hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qina 'adzaaban naar

Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."

4. Doa Ketika Wukuf di Arafah

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Perbedaan Haji Mabrur dan Mabruroh

Meskipun esensinya sama, terdapat perbedaan istilah yang digunakan untuk menyebut haji mabrur bagi laki-laki dan perempuan. Berikut penjelasannya:

  • Haji Mabrur: Istilah ini digunakan untuk menyebut haji yang diterima Allah SWT yang dilakukan oleh jamaah laki-laki.
  • Haji Mabruroh: Istilah ini digunakan untuk menyebut haji yang diterima Allah SWT yang dilakukan oleh jamaah perempuan.

Perbedaan ini hanya terletak pada penggunaan bahasa Arab, di mana kata sifat untuk laki-laki dan perempuan memiliki akhiran yang berbeda. Namun, makna dan esensi dari kedua istilah tersebut tetap sama, yaitu haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT.

Tantangan dalam Meraih Haji dan Umrah Mabrur

Meskipun setiap Muslim mendambakan haji atau umrah yang mabrur, terdapat beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam upaya mencapainya. Beberapa di antaranya adalah:

1. Godaan Riya' dan Ujub

Salah satu tantangan terbesar dalam meraih kemabruran adalah menjaga diri dari sifat riya' (pamer) dan ujub (bangga diri). Beberapa tips mengatasinya:

  • Selalu mengingatkan diri bahwa ibadah haji/umrah semata-mata karena Allah
  • Menghindari pembicaraan yang berlebihan tentang pengalaman haji/umrah
  • Berdoa agar dijauhkan dari sifat-sifat tercela tersebut
  • Fokus pada peningkatan kualitas diri daripada membandingkan dengan orang lain

2. Kesulitan Menjaga Istiqomah

Setelah kembali dari tanah suci, banyak jamaah mengalami kesulitan untuk menjaga konsistensi dalam beribadah dan berperilaku baik. Beberapa solusi yang bisa diterapkan:

  • Bergabung dengan komunitas atau majelis taklim untuk saling menguatkan
  • Membuat jadwal ibadah harian dan berkomitmen untuk menjalankannya
  • Selalu mengingat pengalaman spiritual selama di tanah suci
  • Menjadikan ibadah sebagai kebiasaan dan gaya hidup

3. Pengaruh Lingkungan yang Kurang Mendukung

Terkadang, lingkungan sekitar kurang mendukung upaya seseorang untuk mempertahankan perubahan positif setelah haji/umrah. Beberapa cara mengatasinya:

  • Memilih pergaulan yang positif dan mendukung peningkatan kualitas diri
  • Menjadi teladan yang baik bagi lingkungan sekitar
  • Bersabar dan tetap istiqomah meskipun menghadapi tantangan
  • Aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan di lingkungan tempat tinggal

Kesimpulan

Memahami arti mabrur dalam konteks ibadah haji dan umrah merupakan langkah penting bagi setiap Muslim yang berniat menunaikan rukun Islam kelima ini. Haji atau umrah mabrur bukan sekadar gelar atau status, melainkan cerminan dari ibadah yang diterima Allah SWT dan membawa dampak positif bagi kehidupan pelakunya.

Untuk meraih kemabruran, diperlukan persiapan yang matang baik secara ilmu, fisik, mental, maupun spiritual. Selain itu, menjaga keikhlasan niat, melaksanakan ibadah sesuai tuntunan syariat, dan berupaya konsisten dalam peningkatan kualitas diri pasca ibadah juga menjadi kunci penting.

Meskipun status mabrur merupakan rahasia Allah SWT, kita dapat berusaha semaksimal mungkin untuk mencapainya dengan menerapkan berbagai tips dan anjuran yang telah dibahas. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan memudahkan langkah kita dalam meraih haji dan umrah yang mabrur. Aamiin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya