Liputan6.com, Jakarta Surat resmi merupakan sarana komunikasi tertulis yang memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan formal, baik di lingkungan pendidikan, pemerintahan, maupun bisnis. Pemahaman yang baik tentang cara membuat surat resmi yang benar sangat diperlukan agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan efektif dan profesional. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang contoh surat resmi yang benar, mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, hingga panduan praktis pembuatannya.
Pengertian Surat Resmi
Surat resmi adalah dokumen tertulis yang digunakan untuk keperluan formal atau resmi antara pihak-pihak tertentu, baik itu perorangan, organisasi, lembaga, maupun instansi. Surat jenis ini harus disusun dengan memperhatikan kaidah dan aturan tertentu, seperti penggunaan bahasa baku, isi surat yang jelas dan efektif, serta penulisan yang cermat sesuai dengan kebutuhan komunikasi yang bersifat resmi.
Berbeda dengan surat pribadi yang lebih fleksibel dalam penulisannya, surat resmi memiliki struktur dan format yang lebih ketat. Meskipun demikian, surat resmi juga dapat digunakan untuk keperluan pribadi dalam konteks formal, seperti surat lamaran kerja atau surat undangan pernikahan. Yang terpenting adalah tetap mengikuti kaidah penulisan surat resmi yang berlaku.
Advertisement
Tujuan Pembuatan Surat Resmi
Pembuatan surat resmi memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:
- Menyampaikan informasi penting secara formal dan terstruktur
- Memberikan pemberitahuan resmi terkait suatu hal atau kegiatan
- Mengajukan permohonan atau permintaan secara resmi
- Memberikan perintah atau instruksi dalam konteks formal
- Menyampaikan keputusan resmi dari suatu lembaga atau organisasi
- Mengundang pihak tertentu untuk menghadiri acara atau pertemuan formal
- Menjalin komunikasi resmi antar lembaga atau organisasi
Dengan adanya tujuan-tujuan tersebut, surat resmi menjadi media komunikasi yang efektif dan terdokumentasi dengan baik dalam berbagai urusan formal.
Fungsi Surat Resmi
Surat resmi memiliki beberapa fungsi penting dalam komunikasi formal, antara lain:
- Sebagai alat komunikasi tertulis: Surat resmi menjadi sarana untuk menyampaikan informasi, gagasan, atau permintaan secara tertulis dan formal.
- Bukti otentik: Surat resmi dapat dijadikan sebagai bukti tertulis yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan dalam berbagai keperluan, seperti urusan hukum atau administrasi.
- Pedoman kerja: Beberapa jenis surat resmi seperti surat perintah atau surat keputusan dapat berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan tugas atau kegiatan tertentu.
- Alat pengingat: Surat resmi yang terdokumentasi dengan baik dapat menjadi pengingat bagi pihak-pihak terkait mengenai informasi atau kesepakatan yang telah dibuat.
- Bukti historis: Surat resmi dapat menjadi catatan sejarah yang menunjukkan kronologi suatu peristiwa atau keputusan penting.
Dengan fungsi-fungsi tersebut, surat resmi tetap memegang peranan penting dalam komunikasi formal meskipun di era digital saat ini.
Advertisement
Ciri-ciri Surat Resmi
Untuk dapat membedakan surat resmi dengan jenis surat lainnya, perhatikan ciri-ciri berikut:
- Menggunakan bahasa baku sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
- Struktur kalimat yang efektif, padat, dan jelas
- Menggunakan bahasa yang formal dan eksplisit, tanpa kiasan atau bahasa implisit
- Memiliki format penulisan yang terstruktur, seperti full block, semi block, atau indented block
- Terdapat kop surat yang menunjukkan identitas pengirim atau lembaga
- Mencantumkan nomor surat, tanggal, lampiran, dan perihal
- Menggunakan salam pembuka dan penutup yang formal
- Ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan disertai cap atau stempel resmi (jika diperlukan)
- Disusun secara sistematis sesuai dengan aturan baku yang berlaku
Dengan memperhatikan ciri-ciri tersebut, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi dan membedakan surat resmi dari jenis surat lainnya.
Struktur Surat Resmi
Surat resmi memiliki struktur yang baku dan harus diikuti untuk memastikan keabsahan dan profesionalitas dokumen. Berikut adalah struktur lengkap surat resmi beserta penjelasannya:
1. Kop Surat
Kop surat terletak di bagian paling atas dan memuat informasi tentang identitas lembaga atau organisasi pengirim surat. Elemen-elemen yang biasanya terdapat dalam kop surat meliputi:
- Logo atau lambang instansi
- Nama lengkap instansi atau organisasi
- Alamat lengkap
- Nomor telepon dan fax
- Alamat email dan website (jika ada)
- Kode pos
2. Nomor Surat
Nomor surat berfungsi sebagai identitas unik dari surat tersebut dan memudahkan dalam pengarsipan. Format penomoran surat dapat bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing instansi, namun umumnya mencakup:
- Nomor urut surat
- Kode surat
- Bulan dan tahun pembuatan
Contoh: No: 001/HR/IX/2023
3. Tanggal Surat
Tanggal surat menunjukkan kapan surat tersebut dibuat. Penulisan tanggal harus lengkap mencakup tanggal, bulan (ditulis lengkap), dan tahun. Jika lokasi pembuatan surat sudah tercantum dalam kop surat, tidak perlu dituliskan kembali.
Contoh: 15 September 2023
4. Lampiran
Bagian ini mencantumkan jumlah dan jenis dokumen yang dilampirkan bersama surat (jika ada). Jika tidak ada lampiran, bagian ini dapat dihilangkan.
Contoh: Lampiran: 2 (dua) berkas
5. Hal atau Perihal
Hal atau perihal merupakan ringkasan singkat mengenai isi atau maksud surat. Penulisannya harus singkat, jelas, dan mencerminkan inti dari isi surat.
Contoh: Hal: Undangan Rapat Koordinasi
6. Alamat Tujuan
Bagian ini berisi informasi lengkap mengenai pihak yang dituju, meliputi:
- Nama lengkap penerima (jika diketahui)
- Jabatan penerima
- Nama instansi atau organisasi
- Alamat lengkap
Penulisan alamat tujuan diawali dengan "Yth." (Yang terhormat) dan tidak perlu menggunakan kata "Kepada".
7. Salam Pembuka
Salam pembuka berfungsi sebagai sapaan formal kepada penerima surat. Salam pembuka yang umum digunakan dalam surat resmi adalah "Dengan hormat," yang diakhiri dengan tanda koma.
8. Isi Surat
Isi surat terdiri dari tiga bagian utama:
- Pembuka: Berisi pengantar atau latar belakang penulisan surat
- Isi pokok: Menjelaskan maksud dan tujuan utama surat secara rinci
- Penutup: Berisi kesimpulan, harapan, atau ucapan terima kasih
Pastikan isi surat ditulis dengan bahasa yang jelas, efektif, dan mudah dipahami.
9. Salam Penutup
Salam penutup berfungsi sebagai tanda berakhirnya isi surat. Beberapa contoh salam penutup yang umum digunakan:
- Hormat kami,
- Wassalam,
- Salam takzim,
10. Tanda Tangan dan Nama Terang
Bagian ini berisi tanda tangan pejabat yang berwenang beserta nama lengkap dan gelarnya (jika ada). Untuk surat resmi instansi, biasanya disertai dengan cap atau stempel resmi.
11. Tembusan
Jika surat perlu diketahui oleh pihak lain selain penerima utama, cantumkan nama pihak tersebut di bagian tembusan. Penulisan tembusan diawali dengan "Tembusan:" dan diikuti daftar nama pihak yang ditembusi.
Advertisement
Jenis-jenis Surat Resmi
Terdapat berbagai jenis surat resmi yang digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis surat resmi yang umum digunakan:
1. Surat Dinas
Surat dinas adalah surat resmi yang digunakan dalam lingkungan pemerintahan atau instansi untuk keperluan kedinasan. Surat ini biasanya berkaitan dengan tugas dan fungsi suatu instansi pemerintah.
2. Surat Undangan Resmi
Surat undangan resmi digunakan untuk mengundang seseorang atau pihak tertentu untuk menghadiri acara atau pertemuan formal. Surat ini harus mencantumkan informasi lengkap mengenai acara yang akan diselenggarakan.
3. Surat Permohonan
Surat permohonan adalah surat yang digunakan untuk mengajukan permintaan atau permohonan secara resmi kepada pihak yang berwenang. Contohnya termasuk surat permohonan izin, surat permohonan bantuan dana, atau surat permohonan kerjasama.
4. Surat Keputusan
Surat keputusan adalah surat resmi yang berisi keputusan atau ketetapan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Surat ini biasanya berkaitan dengan kebijakan, pengangkatan, atau pemberhentian seseorang dari suatu jabatan.
5. Surat Pemberitahuan
Surat pemberitahuan digunakan untuk menyampaikan informasi penting secara resmi kepada pihak tertentu. Contohnya termasuk pemberitahuan perubahan jadwal, pemberitahuan kenaikan harga, atau pemberitahuan perubahan kebijakan.
6. Surat Pengantar
Surat pengantar adalah surat resmi yang digunakan untuk mengantar dokumen, barang, atau orang kepada pihak yang dituju. Surat ini berfungsi sebagai penjelasan atau konfirmasi atas pengiriman tersebut.
7. Surat Kuasa
Surat kuasa adalah surat resmi yang memberikan wewenang atau kuasa kepada seseorang untuk bertindak atas nama pemberi kuasa dalam urusan tertentu. Surat ini harus mencantumkan dengan jelas batas-batas wewenang yang diberikan.
8. Surat Edaran
Surat edaran adalah surat resmi yang ditujukan kepada berbagai pihak sekaligus untuk menyampaikan informasi atau kebijakan tertentu. Surat ini biasanya bersifat umum dan ditujukan kepada banyak penerima.
Tips Menulis Surat Resmi yang Baik
Untuk menghasilkan surat resmi yang efektif dan profesional, perhatikan tips-tips berikut:
- Gunakan bahasa yang formal dan baku sesuai dengan PUEBI
- Hindari penggunaan singkatan yang tidak umum
- Pastikan struktur kalimat jelas dan mudah dipahami
- Gunakan kata-kata yang tepat dan hindari ambiguitas
- Perhatikan tata letak dan format surat yang benar
- Cek kembali ejaan dan tanda baca sebelum mengirim surat
- Pastikan informasi yang dicantumkan akurat dan lengkap
- Gunakan kertas dan amplop yang berkualitas untuk surat fisik
- Simpan salinan surat untuk arsip
- Kirimkan surat tepat waktu sesuai dengan urgensinya
Advertisement
Contoh Surat Resmi yang Benar
Berikut adalah beberapa contoh surat resmi yang dapat dijadikan referensi:
1. Contoh Surat Undangan Rapat
[Kop Surat]
Nomor : 001/UND/IX/2023Lampiran : -Hal : Undangan Rapat Koordinasi
Yth. Kepala DepartemenPT Maju Bersamadi Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya evaluasi kinerja triwulan III tahun 2023, dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri Rapat Koordinasi yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Senin, 25 September 2023Waktu : Pukul 09.00 - 12.00 WIBTempat : Ruang Rapat Utama, Lantai 5Agenda : Evaluasi Kinerja Triwulan III dan Perencanaan Triwulan IV
Mengingat pentingnya rapat ini, kami mohon kehadiran dan partisipasi aktif Bapak/Ibu. Atas perhatian dan kehadirannya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Tanda tangan]
Nama LengkapJabatan
2. Contoh Surat Permohonan Izin Penelitian
[Kop Surat Universitas]
Nomor : 123/FMIPA/IX/2023Lampiran : 1 berkasHal : Permohonan Izin Penelitian
Yth. Kepala Badan Penelitian dan PengembanganKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanandi Jakarta
Dengan hormat,
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir mahasiswa Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, kami bermaksud mengajukan permohonan izin penelitian dengan data sebagai berikut:
Nama Mahasiswa : Rina PutriNIM : 1234567890Judul Penelitian : "Analisis Keanekaragaman Flora di Taman Nasional Gunung Leuser"Waktu Penelitian : Oktober - Desember 2023
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya Bapak/Ibu berkenan memberikan izin penelitian kepada mahasiswa yang bersangkutan. Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan proposal penelitian yang telah disetujui oleh dosen pembimbing.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Tanda tangan dan cap]
Prof. Dr. Ahmad Sudrajat, M.Si.Dekan Fakultas MIPA
Tembusan:1. Rektor Universitas Negeri Jakarta2. Kepala Taman Nasional Gunung Leuser
3. Contoh Surat Pemberitahuan
[Kop Surat Perusahaan]
Nomor : 056/HRD/IX/2023Lampiran : -Hal : Pemberitahuan Libur Hari Raya
Yth. Seluruh KaryawanPT Karya Mandiridi Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan datangnya Hari Raya Idul Fitri 1444 H, dengan ini kami sampaikan pemberitahuan libur dan cuti bersama sebagai berikut:
- Libur Hari Raya Idul Fitri : 21-22 April 2023
- Cuti Bersama : 19, 20, 24, 25 April 2023
- Masuk Kerja Kembali : 26 April 2023
Selama masa libur, mohon tetap menjaga komunikasi dan kesiapan apabila ada hal-hal penting yang memerlukan penanganan segera. Untuk layanan darurat, silakan menghubungi nomor hotline perusahaan yang beroperasi 24 jam.
Kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H, mohon maaf lahir dan batin.
Hormat kami,
[Tanda tangan dan cap]
Dra. Siti Aminah, M.M.Direktur HRD
Kesalahan Umum dalam Penulisan Surat Resmi
Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan surat resmi dan harus dihindari:
- Penggunaan bahasa yang tidak formal atau terlalu santai
- Kesalahan ejaan dan tata bahasa
- Penulisan tanggal yang tidak lengkap atau tidak sesuai format
- Penggunaan singkatan yang tidak umum tanpa penjelasan
- Penulisan alamat yang tidak lengkap atau tidak jelas
- Isi surat yang tidak fokus atau terlalu bertele-tele
- Penggunaan kata sapaan yang tidak tepat (misalnya "Kepada Yth." yang seharusnya cukup "Yth.")
- Tidak mencantumkan nomor surat atau perihal
- Tanda tangan yang tidak jelas atau tidak disertai nama terang
- Format surat yang tidak konsisten atau tidak rapi
Advertisement
Perbedaan Surat Resmi dan Surat Tidak Resmi
Untuk lebih memahami karakteristik surat resmi, berikut adalah perbandingan antara surat resmi dan surat tidak resmi:
Aspek | Surat Resmi | Surat Tidak Resmi |
---|---|---|
Bahasa | Formal dan baku | Informal dan bebas |
Format | Terstruktur dan baku | Bebas dan fleksibel |
Tujuan | Keperluan formal dan dinas | Keperluan pribadi atau santai |
Pengirim/Penerima | Umumnya institusi atau jabatan | Perorangan atau kelompok informal |
Isi | Fokus pada topik tertentu | Bisa membahas berbagai hal |
Kop Surat | Ada | Tidak ada |
Nomor Surat | Ada | Tidak ada |
Tanda Tangan | Wajib ada, disertai cap/stempel | Opsional |
Pentingnya Keterampilan Menulis Surat Resmi
Kemampuan menulis surat resmi yang baik dan benar merupakan keterampilan penting yang perlu dimiliki, terutama dalam konteks profesional. Beberapa alasan pentingnya keterampilan ini antara lain:
- Meningkatkan profesionalitas: Surat resmi yang ditulis dengan baik mencerminkan profesionalitas dan kredibilitas pengirim atau organisasi.
- Efektivitas komunikasi: Surat resmi yang jelas dan terstruktur memudahkan penyampaian informasi atau permintaan secara efektif.
- Dokumentasi yang baik: Surat resmi menjadi dokumen resmi yang dapat diarsipkan dan dijadikan referensi di kemudian hari.
- Menghindari kesalahpahaman: Penggunaan bahasa dan format yang tepat dalam surat resmi dapat mengurangi risiko kesalahpahaman antara pengirim dan penerima.
- Membangun hubungan baik: Surat resmi yang ditulis dengan baik dapat membantu membangun dan memelihara hubungan profesional yang positif.
Advertisement
Kesimpulan
Pemahaman yang baik tentang cara membuat contoh surat resmi yang benar merupakan keterampilan penting dalam komunikasi formal. Dengan memperhatikan struktur, format, dan kaidah penulisan yang tepat, Anda dapat menghasilkan surat resmi yang efektif dan profesional. Ingatlah bahwa surat resmi bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga cerminan dari profesionalisme dan kredibilitas Anda atau organisasi yang Anda wakili. Teruslah berlatih dan mengasah keterampilan menulis surat resmi Anda untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam berbagai konteks formal.
Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Â
