Contoh Surat Resmi yang Benar, Berikut Panduan Lengkap Pembuatan dan Penggunaannya

Pelajari cara membuat contoh surat resmi yang benar dan sesuai kaidah. Temukan tips, format, dan contoh surat resmi untuk berbagai keperluan di sini.

oleh Shani Ramadhan Rasyid Diperbarui 08 Apr 2025, 20:20 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 20:19 WIB
contoh surat resmi yang benar
contoh surat resmi yang benar ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Surat resmi merupakan sarana komunikasi tertulis yang memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan formal, baik di lingkungan pendidikan, pemerintahan, maupun bisnis. Pemahaman yang baik tentang cara membuat surat resmi yang benar sangat diperlukan agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan efektif dan profesional. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang contoh surat resmi yang benar, mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, hingga panduan praktis pembuatannya.

Pengertian Surat Resmi

Surat resmi adalah dokumen tertulis yang digunakan untuk keperluan formal atau resmi antara pihak-pihak tertentu, baik itu perorangan, organisasi, lembaga, maupun instansi. Surat jenis ini harus disusun dengan memperhatikan kaidah dan aturan tertentu, seperti penggunaan bahasa baku, isi surat yang jelas dan efektif, serta penulisan yang cermat sesuai dengan kebutuhan komunikasi yang bersifat resmi.

Berbeda dengan surat pribadi yang lebih fleksibel dalam penulisannya, surat resmi memiliki struktur dan format yang lebih ketat. Meskipun demikian, surat resmi juga dapat digunakan untuk keperluan pribadi dalam konteks formal, seperti surat lamaran kerja atau surat undangan pernikahan. Yang terpenting adalah tetap mengikuti kaidah penulisan surat resmi yang berlaku.

Tujuan Pembuatan Surat Resmi

Pembuatan surat resmi memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:

  • Menyampaikan informasi penting secara formal dan terstruktur
  • Memberikan pemberitahuan resmi terkait suatu hal atau kegiatan
  • Mengajukan permohonan atau permintaan secara resmi
  • Memberikan perintah atau instruksi dalam konteks formal
  • Menyampaikan keputusan resmi dari suatu lembaga atau organisasi
  • Mengundang pihak tertentu untuk menghadiri acara atau pertemuan formal
  • Menjalin komunikasi resmi antar lembaga atau organisasi

Dengan adanya tujuan-tujuan tersebut, surat resmi menjadi media komunikasi yang efektif dan terdokumentasi dengan baik dalam berbagai urusan formal.

Fungsi Surat Resmi

Surat resmi memiliki beberapa fungsi penting dalam komunikasi formal, antara lain:

  1. Sebagai alat komunikasi tertulis: Surat resmi menjadi sarana untuk menyampaikan informasi, gagasan, atau permintaan secara tertulis dan formal.
  2. Bukti otentik: Surat resmi dapat dijadikan sebagai bukti tertulis yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan dalam berbagai keperluan, seperti urusan hukum atau administrasi.
  3. Pedoman kerja: Beberapa jenis surat resmi seperti surat perintah atau surat keputusan dapat berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan tugas atau kegiatan tertentu.
  4. Alat pengingat: Surat resmi yang terdokumentasi dengan baik dapat menjadi pengingat bagi pihak-pihak terkait mengenai informasi atau kesepakatan yang telah dibuat.
  5. Bukti historis: Surat resmi dapat menjadi catatan sejarah yang menunjukkan kronologi suatu peristiwa atau keputusan penting.

Dengan fungsi-fungsi tersebut, surat resmi tetap memegang peranan penting dalam komunikasi formal meskipun di era digital saat ini.

Ciri-ciri Surat Resmi

Untuk dapat membedakan surat resmi dengan jenis surat lainnya, perhatikan ciri-ciri berikut:

  1. Menggunakan bahasa baku sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
  2. Struktur kalimat yang efektif, padat, dan jelas
  3. Menggunakan bahasa yang formal dan eksplisit, tanpa kiasan atau bahasa implisit
  4. Memiliki format penulisan yang terstruktur, seperti full block, semi block, atau indented block
  5. Terdapat kop surat yang menunjukkan identitas pengirim atau lembaga
  6. Mencantumkan nomor surat, tanggal, lampiran, dan perihal
  7. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang formal
  8. Ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan disertai cap atau stempel resmi (jika diperlukan)
  9. Disusun secara sistematis sesuai dengan aturan baku yang berlaku

Dengan memperhatikan ciri-ciri tersebut, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi dan membedakan surat resmi dari jenis surat lainnya.

Struktur Surat Resmi

Surat resmi memiliki struktur yang baku dan harus diikuti untuk memastikan keabsahan dan profesionalitas dokumen. Berikut adalah struktur lengkap surat resmi beserta penjelasannya:

1. Kop Surat

Kop surat terletak di bagian paling atas dan memuat informasi tentang identitas lembaga atau organisasi pengirim surat. Elemen-elemen yang biasanya terdapat dalam kop surat meliputi:

  • Logo atau lambang instansi
  • Nama lengkap instansi atau organisasi
  • Alamat lengkap
  • Nomor telepon dan fax
  • Alamat email dan website (jika ada)
  • Kode pos

2. Nomor Surat

Nomor surat berfungsi sebagai identitas unik dari surat tersebut dan memudahkan dalam pengarsipan. Format penomoran surat dapat bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing instansi, namun umumnya mencakup:

  • Nomor urut surat
  • Kode surat
  • Bulan dan tahun pembuatan

Contoh: No: 001/HR/IX/2023

3. Tanggal Surat

Tanggal surat menunjukkan kapan surat tersebut dibuat. Penulisan tanggal harus lengkap mencakup tanggal, bulan (ditulis lengkap), dan tahun. Jika lokasi pembuatan surat sudah tercantum dalam kop surat, tidak perlu dituliskan kembali.

Contoh: 15 September 2023

4. Lampiran

Bagian ini mencantumkan jumlah dan jenis dokumen yang dilampirkan bersama surat (jika ada). Jika tidak ada lampiran, bagian ini dapat dihilangkan.

Contoh: Lampiran: 2 (dua) berkas

5. Hal atau Perihal

Hal atau perihal merupakan ringkasan singkat mengenai isi atau maksud surat. Penulisannya harus singkat, jelas, dan mencerminkan inti dari isi surat.

Contoh: Hal: Undangan Rapat Koordinasi

6. Alamat Tujuan

Bagian ini berisi informasi lengkap mengenai pihak yang dituju, meliputi:

  • Nama lengkap penerima (jika diketahui)
  • Jabatan penerima
  • Nama instansi atau organisasi
  • Alamat lengkap

Penulisan alamat tujuan diawali dengan "Yth." (Yang terhormat) dan tidak perlu menggunakan kata "Kepada".

7. Salam Pembuka

Salam pembuka berfungsi sebagai sapaan formal kepada penerima surat. Salam pembuka yang umum digunakan dalam surat resmi adalah "Dengan hormat," yang diakhiri dengan tanda koma.

8. Isi Surat

Isi surat terdiri dari tiga bagian utama:

  • Pembuka: Berisi pengantar atau latar belakang penulisan surat
  • Isi pokok: Menjelaskan maksud dan tujuan utama surat secara rinci
  • Penutup: Berisi kesimpulan, harapan, atau ucapan terima kasih

Pastikan isi surat ditulis dengan bahasa yang jelas, efektif, dan mudah dipahami.

9. Salam Penutup

Salam penutup berfungsi sebagai tanda berakhirnya isi surat. Beberapa contoh salam penutup yang umum digunakan:

  • Hormat kami,
  • Wassalam,
  • Salam takzim,

10. Tanda Tangan dan Nama Terang

Bagian ini berisi tanda tangan pejabat yang berwenang beserta nama lengkap dan gelarnya (jika ada). Untuk surat resmi instansi, biasanya disertai dengan cap atau stempel resmi.

11. Tembusan

Jika surat perlu diketahui oleh pihak lain selain penerima utama, cantumkan nama pihak tersebut di bagian tembusan. Penulisan tembusan diawali dengan "Tembusan:" dan diikuti daftar nama pihak yang ditembusi.

Jenis-jenis Surat Resmi

Terdapat berbagai jenis surat resmi yang digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis surat resmi yang umum digunakan:

1. Surat Dinas

Surat dinas adalah surat resmi yang digunakan dalam lingkungan pemerintahan atau instansi untuk keperluan kedinasan. Surat ini biasanya berkaitan dengan tugas dan fungsi suatu instansi pemerintah.

2. Surat Undangan Resmi

Surat undangan resmi digunakan untuk mengundang seseorang atau pihak tertentu untuk menghadiri acara atau pertemuan formal. Surat ini harus mencantumkan informasi lengkap mengenai acara yang akan diselenggarakan.

3. Surat Permohonan

Surat permohonan adalah surat yang digunakan untuk mengajukan permintaan atau permohonan secara resmi kepada pihak yang berwenang. Contohnya termasuk surat permohonan izin, surat permohonan bantuan dana, atau surat permohonan kerjasama.

4. Surat Keputusan

Surat keputusan adalah surat resmi yang berisi keputusan atau ketetapan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Surat ini biasanya berkaitan dengan kebijakan, pengangkatan, atau pemberhentian seseorang dari suatu jabatan.

5. Surat Pemberitahuan

Surat pemberitahuan digunakan untuk menyampaikan informasi penting secara resmi kepada pihak tertentu. Contohnya termasuk pemberitahuan perubahan jadwal, pemberitahuan kenaikan harga, atau pemberitahuan perubahan kebijakan.

6. Surat Pengantar

Surat pengantar adalah surat resmi yang digunakan untuk mengantar dokumen, barang, atau orang kepada pihak yang dituju. Surat ini berfungsi sebagai penjelasan atau konfirmasi atas pengiriman tersebut.

7. Surat Kuasa

Surat kuasa adalah surat resmi yang memberikan wewenang atau kuasa kepada seseorang untuk bertindak atas nama pemberi kuasa dalam urusan tertentu. Surat ini harus mencantumkan dengan jelas batas-batas wewenang yang diberikan.

8. Surat Edaran

Surat edaran adalah surat resmi yang ditujukan kepada berbagai pihak sekaligus untuk menyampaikan informasi atau kebijakan tertentu. Surat ini biasanya bersifat umum dan ditujukan kepada banyak penerima.

Tips Menulis Surat Resmi yang Baik

Untuk menghasilkan surat resmi yang efektif dan profesional, perhatikan tips-tips berikut:

  1. Gunakan bahasa yang formal dan baku sesuai dengan PUEBI
  2. Hindari penggunaan singkatan yang tidak umum
  3. Pastikan struktur kalimat jelas dan mudah dipahami
  4. Gunakan kata-kata yang tepat dan hindari ambiguitas
  5. Perhatikan tata letak dan format surat yang benar
  6. Cek kembali ejaan dan tanda baca sebelum mengirim surat
  7. Pastikan informasi yang dicantumkan akurat dan lengkap
  8. Gunakan kertas dan amplop yang berkualitas untuk surat fisik
  9. Simpan salinan surat untuk arsip
  10. Kirimkan surat tepat waktu sesuai dengan urgensinya

Contoh Surat Resmi yang Benar

Berikut adalah beberapa contoh surat resmi yang dapat dijadikan referensi:

1. Contoh Surat Undangan Rapat

[Kop Surat]

Nomor : 001/UND/IX/2023Lampiran : -Hal : Undangan Rapat Koordinasi

Yth. Kepala DepartemenPT Maju Bersamadi Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya evaluasi kinerja triwulan III tahun 2023, dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri Rapat Koordinasi yang akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Senin, 25 September 2023Waktu : Pukul 09.00 - 12.00 WIBTempat : Ruang Rapat Utama, Lantai 5Agenda : Evaluasi Kinerja Triwulan III dan Perencanaan Triwulan IV

Mengingat pentingnya rapat ini, kami mohon kehadiran dan partisipasi aktif Bapak/Ibu. Atas perhatian dan kehadirannya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Tanda tangan]

Nama LengkapJabatan

2. Contoh Surat Permohonan Izin Penelitian

[Kop Surat Universitas]

Nomor : 123/FMIPA/IX/2023Lampiran : 1 berkasHal : Permohonan Izin Penelitian

Yth. Kepala Badan Penelitian dan PengembanganKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanandi Jakarta

Dengan hormat,

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir mahasiswa Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, kami bermaksud mengajukan permohonan izin penelitian dengan data sebagai berikut:

Nama Mahasiswa : Rina PutriNIM : 1234567890Judul Penelitian : "Analisis Keanekaragaman Flora di Taman Nasional Gunung Leuser"Waktu Penelitian : Oktober - Desember 2023

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya Bapak/Ibu berkenan memberikan izin penelitian kepada mahasiswa yang bersangkutan. Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan proposal penelitian yang telah disetujui oleh dosen pembimbing.

Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Tanda tangan dan cap]

Prof. Dr. Ahmad Sudrajat, M.Si.Dekan Fakultas MIPA

Tembusan:1. Rektor Universitas Negeri Jakarta2. Kepala Taman Nasional Gunung Leuser

3. Contoh Surat Pemberitahuan

[Kop Surat Perusahaan]

Nomor : 056/HRD/IX/2023Lampiran : -Hal : Pemberitahuan Libur Hari Raya

Yth. Seluruh KaryawanPT Karya Mandiridi Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan datangnya Hari Raya Idul Fitri 1444 H, dengan ini kami sampaikan pemberitahuan libur dan cuti bersama sebagai berikut:

  1. Libur Hari Raya Idul Fitri : 21-22 April 2023
  2. Cuti Bersama : 19, 20, 24, 25 April 2023
  3. Masuk Kerja Kembali : 26 April 2023

Selama masa libur, mohon tetap menjaga komunikasi dan kesiapan apabila ada hal-hal penting yang memerlukan penanganan segera. Untuk layanan darurat, silakan menghubungi nomor hotline perusahaan yang beroperasi 24 jam.

Kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H, mohon maaf lahir dan batin.

Hormat kami,

[Tanda tangan dan cap]

Dra. Siti Aminah, M.M.Direktur HRD

Kesalahan Umum dalam Penulisan Surat Resmi

Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan surat resmi dan harus dihindari:

  1. Penggunaan bahasa yang tidak formal atau terlalu santai
  2. Kesalahan ejaan dan tata bahasa
  3. Penulisan tanggal yang tidak lengkap atau tidak sesuai format
  4. Penggunaan singkatan yang tidak umum tanpa penjelasan
  5. Penulisan alamat yang tidak lengkap atau tidak jelas
  6. Isi surat yang tidak fokus atau terlalu bertele-tele
  7. Penggunaan kata sapaan yang tidak tepat (misalnya "Kepada Yth." yang seharusnya cukup "Yth.")
  8. Tidak mencantumkan nomor surat atau perihal
  9. Tanda tangan yang tidak jelas atau tidak disertai nama terang
  10. Format surat yang tidak konsisten atau tidak rapi

Perbedaan Surat Resmi dan Surat Tidak Resmi

Untuk lebih memahami karakteristik surat resmi, berikut adalah perbandingan antara surat resmi dan surat tidak resmi:

Aspek Surat Resmi Surat Tidak Resmi
Bahasa Formal dan baku Informal dan bebas
Format Terstruktur dan baku Bebas dan fleksibel
Tujuan Keperluan formal dan dinas Keperluan pribadi atau santai
Pengirim/Penerima Umumnya institusi atau jabatan Perorangan atau kelompok informal
Isi Fokus pada topik tertentu Bisa membahas berbagai hal
Kop Surat Ada Tidak ada
Nomor Surat Ada Tidak ada
Tanda Tangan Wajib ada, disertai cap/stempel Opsional

Pentingnya Keterampilan Menulis Surat Resmi

Kemampuan menulis surat resmi yang baik dan benar merupakan keterampilan penting yang perlu dimiliki, terutama dalam konteks profesional. Beberapa alasan pentingnya keterampilan ini antara lain:

  1. Meningkatkan profesionalitas: Surat resmi yang ditulis dengan baik mencerminkan profesionalitas dan kredibilitas pengirim atau organisasi.
  2. Efektivitas komunikasi: Surat resmi yang jelas dan terstruktur memudahkan penyampaian informasi atau permintaan secara efektif.
  3. Dokumentasi yang baik: Surat resmi menjadi dokumen resmi yang dapat diarsipkan dan dijadikan referensi di kemudian hari.
  4. Menghindari kesalahpahaman: Penggunaan bahasa dan format yang tepat dalam surat resmi dapat mengurangi risiko kesalahpahaman antara pengirim dan penerima.
  5. Membangun hubungan baik: Surat resmi yang ditulis dengan baik dapat membantu membangun dan memelihara hubungan profesional yang positif.

Kesimpulan

Pemahaman yang baik tentang cara membuat contoh surat resmi yang benar merupakan keterampilan penting dalam komunikasi formal. Dengan memperhatikan struktur, format, dan kaidah penulisan yang tepat, Anda dapat menghasilkan surat resmi yang efektif dan profesional. Ingatlah bahwa surat resmi bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga cerminan dari profesionalisme dan kredibilitas Anda atau organisasi yang Anda wakili. Teruslah berlatih dan mengasah keterampilan menulis surat resmi Anda untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam berbagai konteks formal.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya