Tata Cara Membayar Zakat Fitrah: Panduan Lengkap Sesuai Syariat Islam

Pelajari tata cara membayar zakat fitrah yang benar sesuai syariat Islam. Panduan lengkap mulai dari pengertian, syarat, hingga niat dan doa zakat fitrah.

oleh Alieza Nurulita Diperbarui 05 Mar 2025, 20:31 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 20:31 WIB
Ilustrasi zakat fitrah
Ilustrasi zakat fitrah. (Image by jcomp on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban penting bagi umat Islam yang harus ditunaikan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Ibadah ini memiliki makna yang mendalam sebagai bentuk penyucian diri setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Selain itu, zakat fitrah juga bertujuan untuk membantu kaum yang membutuhkan agar dapat turut merasakan kebahagiaan di hari kemenangan. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai tata cara membayar zakat fitrah yang sesuai dengan syariat Islam.

Promosi 1

Pengertian dan Dasar Hukum Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, merdeka maupun hamba sahaya. Kewajiban ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:

"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah (berbuka) bulan Ramadhan sebanyak satu sha' kurma atau satu sha' gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba sahaya, laki-laki atau perempuan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Zakat fitrah memiliki beberapa tujuan utama:

  • Membersihkan dan menyucikan jiwa orang yang berpuasa dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia selama bulan Ramadhan
  • Membantu kaum fakir miskin agar dapat turut merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan gembira
  • Menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan selama bulan Ramadhan
  • Menyempurnakan pahala ibadah puasa Ramadhan

Syarat Wajib Zakat Fitrah

Tidak semua orang diwajibkan untuk membayar zakat fitrah. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar seseorang wajib menunaikan zakat fitrah:

  • Beragama Islam
  • Hidup pada saat matahari terbenam di akhir bulan Ramadhan
  • Memiliki kelebihan makanan pokok untuk diri sendiri dan keluarga yang menjadi tanggungannya pada malam dan hari raya Idul Fitri

Perlu diingat bahwa kewajiban zakat fitrah tidak terkait dengan kondisi ekonomi seseorang. Baik kaya maupun miskin, selama memenuhi syarat di atas, tetap wajib menunaikan zakat fitrah.

Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Waktu pembayaran zakat fitrah memiliki beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan:

  • Waktu yang diperbolehkan: Sejak awal bulan Ramadhan hingga sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri
  • Waktu yang dianjurkan (afdhal): Setelah terbenam matahari di malam Idul Fitri hingga sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri
  • Waktu yang dimakruhkan: Setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum matahari terbenam pada hari raya
  • Waktu yang diharamkan: Setelah matahari terbenam pada hari raya Idul Fitri

Sebaiknya zakat fitrah dibayarkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri agar dapat segera disalurkan kepada yang berhak menerimanya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW:

"Barangsiapa mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat (Idul Fitri), maka itu adalah zakat yang diterima. Dan barangsiapa mengeluarkannya setelah shalat, maka itu hanyalah sedekah biasa." (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

Besaran dan Jenis Zakat Fitrah

Besaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah satu sha' makanan pokok. Satu sha' setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras. Jenis makanan yang dizakatkan sebaiknya adalah makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah tersebut. Di Indonesia, umumnya berupa beras.

Beberapa ulama kontemporer membolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang yang nilainya setara dengan harga makanan pokok tersebut. Hal ini didasarkan pada pertimbangan kemaslahatan dan kemudahan bagi mustahik (penerima zakat) untuk memenuhi kebutuhannya.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) setiap tahun mengeluarkan ketentuan besaran zakat fitrah dalam bentuk uang. Untuk tahun 2024, BAZNAS menetapkan nilai zakat fitrah berkisar antara Rp 45.000 hingga Rp 55.000 per jiwa, tergantung pada harga beras premium di masing-masing daerah.

Tata Cara Membayar Zakat Fitrah

Berikut adalah langkah-langkah detail dalam menunaikan zakat fitrah:

1. Menentukan Jumlah Tanggungan

Hitung jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Anda, termasuk diri sendiri, istri, anak-anak, dan orang lain yang menjadi tanggungan Anda. Setiap jiwa wajib dikeluarkan zakatnya.

2. Menyiapkan Zakat

Siapkan beras atau makanan pokok sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter untuk setiap jiwa. Jika membayar dalam bentuk uang, siapkan nominal yang setara dengan harga beras tersebut sesuai ketentuan BAZNAS atau lembaga zakat setempat.

3. Mencari Amil Zakat yang Terpercaya

Carilah lembaga amil zakat yang terpercaya untuk menyalurkan zakat fitrah Anda. Bisa melalui masjid terdekat, lembaga zakat resmi, atau BAZNAS. Pastikan lembaga tersebut memiliki izin resmi dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Mengucapkan Niat

Sebelum menyerahkan zakat, ucapkan niat dalam hati atau lisan. Berikut adalah beberapa contoh niat zakat fitrah:

  • Niat untuk diri sendiri:

    "Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an nafsi fardhan lillaahi ta'aalaa"

    Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala."

  • Niat untuk keluarga:

    "Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'anni wa 'an man tajibuu 'alayya nafaqatuhu fardhan lillaahi ta'aalaa"

    Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan orang yang wajib aku nafkahi, fardhu karena Allah Ta'ala."

5. Menyerahkan Zakat

Serahkan zakat fitrah kepada amil zakat yang telah ditentukan. Jika membayar dalam bentuk beras, pastikan kualitasnya baik dan layak konsumsi. Jika membayar dalam bentuk uang, pastikan nominalnya sesuai dengan ketentuan.

6. Meminta Doa dari Amil

Setelah menyerahkan zakat, mintalah kepada amil untuk mendoakan Anda. Hal ini sesuai dengan anjuran dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 103:

"Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

7. Mengucapkan Doa Setelah Membayar Zakat

Setelah menunaikan zakat fitrah, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

"Allahumma j'alhu lana fithratan wa thahuran wa zakatan wa namaa'an"

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah zakat ini sebagai fitrah (penyucian) bagi kami, pembersih, zakat, dan pertumbuhan (kebaikan)."

Penerima Zakat Fitrah

Zakat fitrah disalurkan kepada delapan golongan (asnaf) yang berhak menerimanya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 60:

  1. Fakir: Orang yang tidak memiliki harta dan tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya
  2. Miskin: Orang yang memiliki harta namun tidak mencukupi kebutuhan hidupnya
  3. Amil zakat: Orang yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat
  4. Muallaf: Orang yang baru masuk Islam atau yang hatinya perlu dikuatkan dalam Islam
  5. Riqab: Hamba sahaya yang ingin memerdekakan diri
  6. Gharimin: Orang yang memiliki hutang untuk keperluan yang halal dan tidak mampu membayarnya
  7. Fi sabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah
  8. Ibnu sabil: Musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanannya

Prioritas penyaluran zakat fitrah adalah kepada golongan fakir dan miskin, agar mereka dapat mencukupi kebutuhan pada hari raya Idul Fitri.

Manfaat dan Hikmah Zakat Fitrah

Menunaikan zakat fitrah membawa berbagai manfaat dan hikmah, baik bagi pemberi maupun penerima zakat:

  • Membersihkan jiwa dari sifat kikir dan cinta berlebihan terhadap harta benda
  • Menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, khususnya kaum yang kurang beruntung
  • Mempererat tali persaudaraan antar umat Islam
  • Mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT selama bulan Ramadhan
  • Meringankan beban ekonomi kaum fakir miskin, terutama dalam menyambut hari raya Idul Fitri
  • Menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan
  • Mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT

Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Meskipun sama-sama termasuk dalam kategori zakat, zakat fitrah dan zakat mal memiliki beberapa perbedaan mendasar:

Aspek Zakat Fitrah Zakat Mal
Waktu Pelaksanaan Bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri Sepanjang tahun ketika harta mencapai nishab dan haul
Objek Zakat Makanan pokok (beras) atau uang senilai makanan pokok Berbagai jenis harta (emas, perak, ternak, hasil pertanian, dll)
Besaran 2,5 kg atau 3,5 liter makanan pokok per jiwa Bervariasi tergantung jenis harta (umumnya 2,5% dari total harta)
Syarat Pembayar Setiap muslim yang mampu, tanpa batasan usia atau kondisi ekonomi Muslim yang hartanya mencapai nishab dan haul
Tujuan Utama Penyucian jiwa dan membantu fakir miskin di hari raya Pembersihan harta dan pemerataan ekonomi

Mitos dan Fakta Seputar Zakat Fitrah

Terdapat beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait zakat fitrah. Mari kita luruskan dengan fakta yang sebenarnya:

Mitos: Zakat fitrah hanya wajib bagi orang kaya

Fakta: Zakat fitrah wajib bagi setiap muslim yang mampu, baik kaya maupun miskin, selama memiliki kelebihan makanan untuk diri dan keluarganya pada malam dan hari raya Idul Fitri.

Mitos: Zakat fitrah harus dibayar dengan beras

Fakta: Meskipun pada dasarnya zakat fitrah dibayar dengan makanan pokok, banyak ulama kontemporer membolehkan pembayaran dalam bentuk uang yang nilainya setara dengan harga makanan pokok tersebut.

Mitos: Zakat fitrah bisa dibayar kapan saja setelah Ramadhan

Fakta: Waktu terbaik membayar zakat fitrah adalah sebelum shalat Idul Fitri. Membayar setelah shalat Idul Fitri hukumnya makruh dan dianggap sebagai sedekah biasa.

Mitos: Zakat fitrah bisa diberikan langsung kepada pengemis jalanan

Fakta: Sebaiknya zakat fitrah disalurkan melalui amil zakat yang terpercaya untuk memastikan penyaluran yang tepat sasaran dan merata.

Pertanyaan Umum Seputar Zakat Fitrah

1. Apakah bayi yang baru lahir wajib dizakati?

Ya, bayi yang lahir sebelum matahari terbenam di akhir Ramadhan wajib dikeluarkan zakat fitrahnya.

2. Bolehkah zakat fitrah dicicil atau dibayar di muka?

Zakat fitrah sebaiknya dibayar sekaligus. Namun, jika ada alasan kuat, boleh dibayar di muka sejak awal Ramadhan.

3. Apakah orang yang sedang bepergian (musafir) wajib membayar zakat fitrah?

Ya, musafir tetap wajib membayar zakat fitrah selama memenuhi syarat-syarat wajib zakat.

4. Bolehkah zakat fitrah diberikan kepada non-muslim?

Pada dasarnya zakat fitrah diperuntukkan bagi umat Islam. Namun, beberapa ulama membolehkan memberikan kepada non-muslim dalam kondisi tertentu, seperti untuk melunakkan hati mereka terhadap Islam.

5. Apakah zakat fitrah bisa diganti dengan sedekah lain?

Tidak bisa. Zakat fitrah adalah kewajiban tersendiri yang tidak bisa digantikan dengan ibadah lain.

Kesimpulan

Zakat fitrah merupakan kewajiban penting bagi umat Islam yang membawa banyak manfaat, baik secara spiritual maupun sosial. Dengan memahami tata cara membayar zakat fitrah yang benar sesuai syariat, kita dapat menunaikan kewajiban ini dengan sempurna dan meraih keberkahan di dalamnya. Mari kita jadikan momentum Ramadhan dan Idul Fitri sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian sosial dan memperkuat persatuan umat Islam melalui ibadah zakat fitrah.

Semoga panduan ini bermanfaat dan membantu Anda dalam menunaikan zakat fitrah dengan lebih baik. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan dan zakat fitrah. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya