Bacaan Membayar Zakat Fitrah beserta Tata Caranya

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menunaikan zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam, sehingga ibadah ini diterima dan mendatangkan pahala.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 19 Mar 2025, 11:01 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 11:01 WIB
Ilustrasi zakat fitrah
Ilustrasi zakat fitrah. (Image by jcomp on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, sebagai bentuk penyucian diri setelah berpuasa di bulan Ramadhan. Sebagai salah satu ibadah yang sangat penting, zakat fitrah harus ditunaikan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat tertentu, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Zakat fitrah ini dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok yang setara dengan satu sha' (kurma, gandum, atau beras), dan dilakukan sebelum sholat Idul Fitri.

Berdasarkan hadits dari Rasulullah SAW, zakat fitrah diwajibkan atas setiap Muslim merdeka maupun hamba sahaya. Zakat ini tidak hanya menjadi kewajiban individu, namun juga menjadi bentuk solidaritas sosial untuk membantu mereka yang membutuhkan. Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk memahami tata cara menunaikan zakat fitrah dengan benar agar ibadah ini diterima dan mendatangkan pahala.

Dalam artikel ini, kami akan membahas dengan rinci tentang waktu yang tepat, besaran zakat, niat yang harus dibaca, serta siapa saja yang wajib menunaikan zakat fitrah. Ikuti langkah-langkah berikut untuk menunaikan kewajiban ini dengan benar.

Promosi 1

1. Waktu yang Tepat untuk Menunaikan Zakat Fitrah

Zakat fitrah harus ditunaikan pada waktu yang sudah ditentukan dalam syariat Islam. Waktu yang paling dianjurkan untuk membayar zakat fitrah adalah pada akhir bulan Ramadhan, sebelum sholat Idul Fitri dimulai. Meskipun begitu, waktu pembayaran zakat fitrah dimulai sejak awal Ramadhan hingga menjelang sholat Idul Fitri.

Sebagian besar ulama sepakat bahwa zakat fitrah lebih utama diberikan setelah waktu subuh pada tanggal 1 Syawal, tepat sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar yang menyebutkan, "Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ dari kurma atau satu sha’ dari gandum atas setiap Muslim, baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar, dan beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang berangkat shalat Id." (HR. Bukhari Muslim). Oleh karena itu, umat Islam diharapkan untuk menunaikan zakat fitrah pada waktu tersebut agar sesuai dengan sunnah.

Namun, bila seseorang tidak sempat menunaikan zakat fitrah pada waktu yang dianjurkan, mereka tetap diperbolehkan untuk melaksanakan zakat fitrah lebih awal asalkan sebelum sholat Idul Fitri dilaksanakan. Sebagai catatan, membayar zakat fitrah setelah pelaksanaan sholat Idul Fitri tidak dianggap sah.

2. Menghitung Besaran Zakat Fitrah

Besaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah satu sha' yang setara dengan 2,5 kilogram beras, gandum, atau bahan makanan lainnya yang menjadi konsumsi sehari-hari. Beberapa ulama juga menyarankan agar zakat fitrah ini diberikan dalam bentuk uang yang setara dengan harga bahan makanan yang ditetapkan, sesuai dengan nilai yang berlaku di daerah setempat.

Dalam prakteknya, zakat fitrah dapat diberikan dalam bentuk beras yang dihitung berdasarkan takaran satu sha', yaitu sekitar 2,5 kg per orang. Namun, jika lebih mudah atau sesuai dengan kebijakan daerah, zakat fitrah juga bisa diberikan dalam bentuk uang tunai yang nilainya setara dengan harga bahan makanan tersebut.

Sebagai umat Islam, kita harus memastikan bahwa zakat yang diberikan tidak kurang dari besaran yang ditetapkan. Meskipun memberikan lebih dari yang ditentukan diperbolehkan, penting untuk menjaga agar zakat yang dikeluarkan sesuai dengan syariat.

3. Bacaan Zakat Fitrah yang Benar

Setiap amal ibadah dalam Islam memerlukan bacaan niat yang ikhlas dan tulus. Begitu pula dengan zakat fitrah. Niat zakat fitrah harus dibaca saat akan memberikan zakat dan bisa dilafalkan atau cukup di dalam hati. Niat ini berbeda-beda tergantung pada siapa yang akan dibayarkan zakatnya, apakah untuk diri sendiri, istri, anak, atau orang yang diwakilkan.

Berikut adalah beberapa contoh niat zakat fitrah yang umum dibaca:

  • Untuk diri sendiri: "Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an nafsî fardhan lillaahi ta'alaa" (Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala).
  • Untuk istri: "Nawaitu an ukhrija zakatal fitri 'an zaujati fardhan lillahi ta'ala" (Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta'ala).
  • Untuk diri sendiri dan keluarga: "Nawaitu an ukhrija zakatal fitri 'anni wa 'an jami'i ma talzamuni nafawatuhum fardhan lillahi ta'ala" (Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah utnuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardhu karena Allah Ta'ala).

Niat ini sangat penting karena menunjukkan kesungguhan dan niat yang tulus dalam menunaikan kewajiban zakat fitrah sesuai dengan syariat Islam.

4. Siapa yang Wajib Membayar Zakat Fitrah?

Zakat fitrah wajib dibayarkan oleh setiap Muslim yang memenuhi beberapa syarat, antara lain masih hidup sebelum matahari terbenam pada malam Idul Fitri dan memiliki kelebihan harta dari kebutuhan pokoknya pada malam tersebut. Oleh karena itu, setiap Muslim yang memiliki makanan atau harta lebih dari kebutuhan sehari-hari, baik itu untuk dirinya sendiri maupun keluarga, wajib membayar zakat fitrah.

Kewajiban zakat fitrah juga mencakup kepala keluarga yang bertanggung jawab untuk menunaikan zakat fitrah atas nama dirinya dan anggota keluarganya, seperti istri, anak-anak, serta orang tua yang tidak mampu. Jika seorang Muslim menanggung nafkah orang lain yang tidak mampu, seperti anak yatim atau kerabat yang tidak memiliki penghasilan, maka ia juga wajib membayar zakat fitrah untuk mereka.

Namun, orang yang tidak memiliki kelebihan harta pada malam Idul Fitri, atau yang benar-benar berada dalam kondisi fakir, tidak diwajibkan membayar zakat fitrah. Selain itu, non-Muslim tidak memiliki kewajiban membayar zakat fitrah karena zakat ini hanya diwajibkan bagi umat Islam.

5. Prosedur Pembayaran Zakat Fitrah

Proses pembayaran zakat fitrah bisa dilakukan dengan menyerahkan langsung kepada pihak yang berhak menerima zakat, seperti fakir miskin atau lembaga zakat yang terpercaya. Zakat fitrah dapat diberikan dalam bentuk makanan pokok atau uang tunai, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di daerah setempat.

Penting untuk memastikan bahwa zakat fitrah diberikan tepat waktu, sebelum sholat Idul Fitri dilaksanakan. Selain itu, jika zakat diberikan melalui lembaga zakat, pastikan lembaga tersebut memiliki izin yang sah dan kredibel untuk menyalurkan zakat kepada yang berhak. Sebagian besar lembaga zakat menyediakan layanan pembayaran zakat fitrah secara online, memudahkan umat Islam untuk memenuhi kewajiban ini.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Zakat Fitrah

Q: Apakah zakat fitrah wajib bagi semua umat Islam?

A: Ya, zakat fitrah diwajibkan bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat, seperti memiliki kelebihan harta dan masih hidup sebelum matahari terbenam pada malam Idul Fitri.

Q: Apa yang menjadi dasar hukum zakat fitrah?

A: Zakat fitrah diwajibkan berdasarkan hadits Rasulullah SAW, yang mengatakan bahwa zakat fitrah wajib dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri (HR. Bukhari & Muslim).

Q: Bolehkah saya membayar zakat fitrah lebih dari yang ditentukan?

A: Ya, Anda diperbolehkan untuk membayar lebih dari ketentuan zakat fitrah, namun tidak boleh kurang dari yang sudah ditetapkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya