Tata Cara Shalat Tarawih 23 Rakaat, Perlu Dipahami

Liputan6.com, Jakarta Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadhan. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai tata cara shalat tarawih 23 rakaat, mulai dari pengertian, niat, gerakan, bacaan, hingga doa-doa yang dibaca setelahnya.

Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari di bulan Ramadhan setelah shalat Isya. Kata "tarawih" berasal dari bahasa Arab yang berarti "istirahat", karena biasanya jamaah beristirahat sejenak setiap selesai melaksanakan empat rakaat.

Para ulama sepakat bahwa hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

"Barangsiapa yang melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni."

Sebelum memulai shalat tarawih, penting untuk mengucapkan niat di dalam hati. Berikut adalah lafaz niat shalat tarawih 23 rakaat:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnata at-taraawiihi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya berniat shalat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala"

Niat ini diucapkan setiap akan melaksanakan dua rakaat shalat tarawih. Untuk shalat witir 3 rakaat, niatnya adalah:

أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal witri tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya berniat shalat sunnah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala"

Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan shalat tarawih 23 rakaat:

1. Berdiri tegak menghadap kiblat
2. Niat shalat tarawih di dalam hati
3. Takbiratul ihram (mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan "Allahu Akbar")
4. Membaca doa iftitah
5. Membaca surat Al-Fatihah
6. Membaca surat atau ayat Al-Quran (dianjurkan surat-surat pendek)
7. Rukuk
8. I'tidal (bangkit dari rukuk)
9. Sujud pertama
10. Duduk di antara dua sujud
11. Sujud kedua
12. Berdiri untuk rakaat kedua dan mengulangi langkah 5-11
13. Tasyahud akhir
14. Salam

Langkah-langkah di atas dilakukan sebanyak 10 kali (20 rakaat), kemudian dilanjutkan dengan shalat witir 3 rakaat. Total keseluruhan menjadi 23 rakaat.

Tidak ada ketentuan khusus mengenai surat yang harus dibaca dalam shalat tarawih. Namun, berikut adalah contoh urutan bacaan surat yang sering digunakan:

• Rakaat 1-2: Al-Fatihah + At-Takatsur
• Rakaat 3-4: Al-Fatihah + Al-'Ashr
• Rakaat 5-6: Al-Fatihah + Al-Humazah
• Rakaat 7-8: Al-Fatihah + Al-Fiil
• Rakaat 9-10: Al-Fatihah + Quraisy
• Rakaat 11-12: Al-Fatihah + Al-Ma'un
• Rakaat 13-14: Al-Fatihah + Al-Kautsar
• Rakaat 15-16: Al-Fatihah + Al-Kafirun
• Rakaat 17-18: Al-Fatihah + An-Nashr
• Rakaat 19-20: Al-Fatihah + Al-Lahab

Untuk shalat witir 3 rakaat:

• Rakaat 1: Al-Fatihah + Al-A'la
• Rakaat 2: Al-Fatihah + Al-Kafirun
• Rakaat 3: Al-Fatihah + Al-Ikhlas + Al-Falaq + An-Nas

Dalam pelaksanaan shalat tarawih berjamaah, biasanya ada seorang bilal yang membacakan beberapa kalimat di antara setiap empat rakaat. Berikut adalah contoh bacaan bilal shalat tarawih:

1. Setelah rakaat ke-4:

سُبْحَانَ ذِي الْمُلْكِ وَالْمَلَكُوتِ سُبْحَانَ ذِي الْعِزَّةِ وَالْعَظَمَةِ وَالْقُدْرَةِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْجَبَرُوتِ

Subhaana dzil mulki wal malakuut. Subhaana dzil 'izzati wal 'azhamati wal qudrati wal kibriyaa-i wal jabaruut.

2. Setelah rakaat ke-8:

سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ

Subbuuhun qudduusun rabbunaa wa rabbul malaa-ikati war ruuh.

3. Setelah rakaat ke-12:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْحَيِّ الَّذِي لاَ يَنَامُ وَلاَ يَمُوتُ سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ

Subhaanal malikil hayyil ladzii laa yanaamu wa laa yamuutu subbuuhun qudduusun rabbunaa wa rabbul malaa-ikati war ruuh.

4. Setelah rakaat ke-16:

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

Allaahumma innaa nas-alukal jannata wa na'uudzu bika minan naar.

5. Setelah rakaat ke-20:

اَللّٰهُمَّ أَجِرْنَا مِنَ النَّارِ يَا مُجِيرُ يَا اَللّٰهُ يَا رَحْمٰنُ يَا رَحِيمُ

Allaahumma ajirnaa minan naari yaa mujiiru yaa Allaahu yaa rahmaanu yaa rahiimu.

Setelah menyelesaikan shalat tarawih dan witir, dianjurkan untuk membaca doa. Salah satu doa yang sering dibaca adalah Doa Kamilin:

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيمَانِ كَامِلِينَ وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّينَ وَلِلصَّلَوَاتِ حَافِظِينَ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِينَ وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِينَ وَلِعَفْوِكَ رَاجِينَ وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِينَ وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِينَ وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِينَ وَفِي الْآخِرَةِ رَاغِبِينَ وَبِالْقَضَاءِ رَاضِينَ وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِينَ وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِينَ وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِينَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِينَ وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِينَ وَمِنَ النَّارِ نَاجِينَ وَعَلَى سَرِيرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِينَ وَبِحُورٍ عِينٍ مُتَزَوِّجِينَ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ وَدِيبَاجٍ مُتَلَبِّسِينَ وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِينَ وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِينَ بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولٰئِكَ رَفِيقًا ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللّٰهِ وَكَفَى بِاللّٰهِ عَلِيمًا

Allahummaj'alna bil-iimani kaamiliin, wa lil-faraa-idhi mu-addiin, wa lish-shalawaati haafiziin, wa liz-zakaati faa'iliin, wa limaa 'indaka thaalibiin, wa li'afwika raajiin, wa bil-hudaa mutamassikiin, wa 'anil-laghwi mu'ridhiin, wa fid-dunyaa zaahidiin, wa fil-aakhirati raaghibiin, wa bil-qadhaa-i raadhiin, wa lin-na'maa-i syaakiriin, wa 'alal-balaa-i shaabiriin, wa tahta liwaa-i muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama yaumal-qiyaamati saa-iriin, wa 'alal-haudhi waaridiin, wa ilal-jannati daakhiliin, wa minan-naari naajiin, wa 'alaa sariiril-karaamati qaa'idiin, wa bi huurin 'iinin mutazawwijiin, wa min sundusin wa istabraqin wa diibaajin mutalabbisiin, wa min tha'aamil-jannati aakiliin, wa min labanin wa 'asalin mushaffan syaaribiin, bi akwaabin wa abaariiqa wa ka-sin min ma'iin, ma'al-ladziina an'amta 'alaihim minan-nabiyyiina wash-shiddiiqiina wasy-syuhadaa-i wash-shaalihiin, wa hasuna ulaa-ika rafiiqaa, dzaalikal-fadhlu minallah, wa kafaa billaahi 'aliimaa.

Melaksanakan shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

1. Pengampunan dosa-dosa yang telah lalu
2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
3. Mendapatkan pahala qiyamul lail (shalat malam)
4. Meraih keberkahan Ramadhan
5. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
6. Melatih kesabaran dan keistiqamahan dalam beribadah
7. Mempererat ukhuwah Islamiyah jika dilaksanakan berjamaah

Meskipun artikel ini membahas tata cara shalat tarawih 23 rakaat, perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaat shalat tarawih. Beberapa pendapat tersebut antara lain:

• 8 rakaat + 3 witir (total 11 rakaat)
• 20 rakaat + 3 witir (total 23 rakaat)
• 36 rakaat + 3 witir (total 39 rakaat)

Semua pendapat ini memiliki dasar dan dalilnya masing-masing. Yang terpenting adalah konsistensi dalam melaksanakannya dan kekhusyukan dalam beribadah.

Berikut beberapa tips agar pelaksanaan shalat tarawih menjadi lebih bermakna:

1. Niatkan dengan ikhlas karena Allah SWT
2. Usahakan untuk shalat berjamaah di masjid
3. Datanglah lebih awal ke masjid
4. Jaga wudhu sepanjang waktu
5. Fokus dan khusyuk dalam shalat
6. Pahami makna bacaan shalat
7. Jangan terburu-buru dalam gerakan shalat
8. Istiqamah menjalankan shalat tarawih sepanjang Ramadhan
9. Lanjutkan dengan dzikir dan doa setelah shalat
10. Manfaatkan waktu setelah tarawih untuk tilawah Al-Quran

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait shalat tarawih:

1. Apakah shalat tarawih harus dilakukan di masjid?Tidak, shalat tarawih bisa dilakukan di rumah. Namun, shalat berjamaah di masjid lebih utama karena pahalanya lebih besar.
2. Bolehkah wanita melaksanakan shalat tarawih?Ya, wanita juga dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih, baik di masjid maupun di rumah.
3. Apakah boleh melaksanakan shalat tarawih sendiri jika terlambat ke masjid?Ya, boleh. Jika terlambat, ikuti imam sesuai rakaat yang sedang dikerjakan, lalu sempurnakan rakaat yang kurang setelah imam salam.
4. Bagaimana jika lupa jumlah rakaat saat shalat tarawih?Jika ragu, ambil jumlah yang lebih sedikit. Misalnya ragu antara 6 atau 8 rakaat, maka anggap 6 rakaat.
5. Apakah boleh membaca Al-Quran dengan melihat mushaf saat shalat tarawih?Menurut sebagian ulama, hal ini diperbolehkan jika tujuannya untuk memperbaiki bacaan atau menghafal Al-Quran.

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Pelaksanaan shalat tarawih 23 rakaat, termasuk witir, memiliki tata cara dan bacaan tertentu yang perlu diperhatikan. Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaatnya, yang terpenting adalah konsistensi dan kekhusyukan dalam menjalankannya. Dengan memahami dan mengamalkan tata cara shalat tarawih dengan benar, diharapkan kita dapat meraih keberkahan dan keutamaan di bulan suci Ramadhan.