Liputan6.com, Jakarta Cacar air merupakan penyakit menular yang umumnya menyerang anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan juga dapat menyerang orang dewasa. Meski jarang terjadi, cacar air pada orang dewasa cenderung lebih parah dan berisiko menimbulkan komplikasi serius. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai penyebab cacar air pada orang dewasa, gejala yang perlu diwaspadai, cara pengobatan yang efektif, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
Definisi Cacar Air
Cacar air adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Virus ini termasuk dalam keluarga virus herpes dan sangat mudah menular. Cacar air ditandai dengan munculnya ruam merah berisi cairan yang gatal di seluruh tubuh. Meskipun umumnya menyerang anak-anak, cacar air juga dapat terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi atau belum mendapatkan vaksinasi.
Pada orang dewasa, infeksi cacar air cenderung lebih parah dan berlangsung lebih lama dibandingkan pada anak-anak. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh orang dewasa yang lebih matang bereaksi lebih kuat terhadap virus, sehingga menimbulkan gejala yang lebih intens. Selain itu, risiko komplikasi juga lebih tinggi pada orang dewasa yang terinfeksi cacar air.
Advertisement
Penyebab Cacar Air pada Orang Dewasa
Penyebab utama cacar air pada orang dewasa adalah infeksi virus varicella-zoster. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui berbagai cara, antara lain:
- Kontak langsung dengan cairan dari lesi kulit penderita cacar air
- Menghirup percikan air liur atau lendir dari penderita yang batuk atau bersin
- Bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus, seperti pakaian atau sprei
- Kontak dekat dengan penderita cacar air, terutama dalam ruangan tertutup
Orang dewasa yang belum pernah terinfeksi cacar air sebelumnya atau belum mendapatkan vaksinasi memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko cacar air pada orang dewasa meliputi:
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit atau pengobatan tertentu
- Bekerja di lingkungan yang berisiko tinggi, seperti sekolah atau fasilitas kesehatan
- Tinggal bersama anak-anak yang belum divaksinasi
- Bepergian ke daerah dengan tingkat vaksinasi cacar air yang rendah
- Kehamilan, terutama pada trimester kedua dan ketiga
Penting untuk diingat bahwa seseorang yang pernah terinfeksi cacar air biasanya memiliki kekebalan seumur hidup terhadap penyakit ini. Namun, virus varicella-zoster dapat tetap bersembunyi dalam sistem saraf dan muncul kembali di kemudian hari sebagai herpes zoster atau cacar api.
Gejala Cacar Air pada Orang Dewasa
Gejala cacar air pada orang dewasa umumnya lebih parah dan berlangsung lebih lama dibandingkan pada anak-anak. Masa inkubasi virus varicella-zoster berkisar antara 10-21 hari setelah terpapar. Setelah itu, gejala-gejala berikut mulai muncul:
- Demam tinggi, biasanya di atas 38,5°C
- Sakit kepala dan nyeri otot
- Kelelahan dan lemas
- Hilang nafsu makan
- Ruam merah yang gatal di seluruh tubuh
Ruam cacar air pada orang dewasa biasanya muncul dalam tiga tahap:
- Bintik-bintik merah kecil (papula) yang muncul di wajah, dada, punggung, dan perut
- Lepuhan berisi cairan (vesikel) yang sangat gatal
- Keropeng yang terbentuk ketika lepuhan pecah dan mengering
Proses ini berlangsung selama 5-7 hari, dengan lesi baru terus bermunculan selama periode tersebut. Pada orang dewasa, jumlah lesi cacar air bisa mencapai 250-500 buah, jauh lebih banyak dibandingkan pada anak-anak.
Gejala tambahan yang mungkin dialami orang dewasa dengan cacar air meliputi:
- Nyeri tenggorokan
- Batuk kering
- Nyeri sendi
- Mual dan muntah
- Diare
Penting untuk memantau gejala-gejala ini dengan cermat, karena cacar air pada orang dewasa berisiko menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Advertisement
Komplikasi Cacar Air pada Orang Dewasa
Meskipun sebagian besar kasus cacar air pada orang dewasa dapat sembuh dengan sendirinya, risiko komplikasi serius lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:
- Pneumonia (radang paru-paru): Ini merupakan komplikasi paling umum dan serius pada orang dewasa dengan cacar air. Gejalanya meliputi batuk, sesak napas, dan demam tinggi.
- Ensefalitis (radang otak): Meskipun jarang terjadi, inflamasi pada otak dapat menyebabkan kebingungan, kejang, dan bahkan koma.
- Meningitis (radang selaput otak): Infeksi pada selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang dapat menyebabkan sakit kepala parah, kaku leher, dan sensitivitas terhadap cahaya.
- Infeksi kulit bakterial: Bakteri dapat masuk melalui lesi cacar air yang terbuka, menyebabkan infeksi sekunder seperti selulitis atau impetigo.
- Sindrom Reye: Komplikasi langka namun serius yang dapat terjadi jika seseorang mengonsumsi aspirin saat terinfeksi cacar air.
- Hepatitis: Peradangan hati yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
- Miokarditis: Peradangan otot jantung yang dapat mengganggu fungsi jantung.
Pada wanita hamil, cacar air dapat menimbulkan risiko tambahan seperti:
- Kelahiran prematur
- Berat badan lahir rendah
- Cacat bawaan pada bayi
- Sindrom cacar air kongenital, yang dapat menyebabkan kelainan pada kulit, mata, dan sistem saraf bayi
Mengingat tingginya risiko komplikasi, sangat penting bagi orang dewasa yang terinfeksi cacar air untuk mendapatkan perawatan medis segera, terutama jika termasuk dalam kelompok berisiko tinggi seperti wanita hamil, lansia, atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Diagnosis Cacar Air pada Orang Dewasa
Diagnosis cacar air pada orang dewasa umumnya dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan evaluasi gejala klinis. Namun, untuk memastikan diagnosis dan menentukan tingkat keparahan infeksi, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, antara lain:
- Anamnesis: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, riwayat vaksinasi, dan kemungkinan paparan terhadap virus varicella-zoster.
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa ruam dan lesi kulit secara menyeluruh untuk mengidentifikasi karakteristik khas cacar air.
- Tes laboratorium: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin mengambil sampel cairan dari lesi kulit untuk dilakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) guna mengonfirmasi keberadaan virus varicella-zoster.
- Tes darah: Pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk mendeteksi antibodi terhadap virus varicella-zoster, yang dapat mengindikasikan infeksi aktif atau kekebalan dari infeksi sebelumnya.
- Pemeriksaan penunjang: Jika dicurigai adanya komplikasi, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti rontgen dada (untuk memeriksa pneumonia) atau CT scan otak (jika ada gejala neurologis).
Penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan cepat, terutama pada orang dewasa, karena pengobatan dini dapat membantu mengurangi keparahan gejala dan risiko komplikasi. Jika Anda menduga terinfeksi cacar air, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.
Advertisement
Pengobatan Cacar Air pada Orang Dewasa
Pengobatan cacar air pada orang dewasa bertujuan untuk mengurangi keparahan gejala, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa pendekatan pengobatan yang umumnya direkomendasikan:
1. Terapi Antivirus
Obat antivirus merupakan pengobatan utama untuk cacar air pada orang dewasa. Beberapa jenis antivirus yang sering digunakan antara lain:
- Acyclovir: Obat ini paling umum diresepkan dan efektif jika diberikan dalam 24 jam pertama munculnya gejala.
- Valacyclovir: Versi yang lebih mudah diserap tubuh dari acyclovir.
- Famciclovir: Alternatif lain yang efektif melawan virus varicella-zoster.
Obat-obatan ini biasanya diberikan dalam bentuk tablet oral selama 7-10 hari. Dalam kasus yang lebih parah atau pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, pemberian antivirus mungkin dilakukan melalui infus intravena.
2. Manajemen Gejala
Untuk meredakan gejala dan meningkatkan kenyamanan, beberapa langkah berikut dapat dilakukan:
- Antihistamin oral atau topikal untuk mengurangi gatal
- Paracetamol untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri (hindari penggunaan aspirin karena risiko sindrom Reye)
- Kompres dingin atau oatmeal bath untuk menenangkan kulit yang gatal
- Losion calamine untuk mengurangi iritasi kulit
3. Pencegahan Infeksi Sekunder
Untuk mencegah infeksi bakteri pada lesi kulit, penting untuk:
- Menjaga kebersihan kulit dengan mandi air hangat secara teratur
- Memotong kuku pendek untuk mengurangi risiko luka akibat menggaruk
- Mengenakan pakaian yang longgar dan berbahan lembut
4. Perawatan Suportif
Langkah-langkah perawatan suportif meliputi:
- Istirahat yang cukup untuk membantu pemulihan
- Konsumsi cairan yang adekuat untuk mencegah dehidrasi
- Makan makanan lunak jika terdapat lesi di mulut
5. Penanganan Komplikasi
Jika terjadi komplikasi, penanganan tambahan mungkin diperlukan, seperti:
- Antibiotik untuk infeksi bakteri sekunder
- Perawatan intensif untuk kasus pneumonia atau ensefalitis
- Terapi khusus untuk komplikasi spesifik lainnya
Penting untuk diingat bahwa pengobatan cacar air pada orang dewasa harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Jangan melakukan pengobatan sendiri atau menggunakan obat-obatan tanpa resep dokter, karena dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Pencegahan Cacar Air pada Orang Dewasa
Pencegahan merupakan langkah terbaik dalam menangani cacar air, terutama pada orang dewasa yang berisiko mengalami komplikasi serius. Berikut adalah beberapa strategi pencegahan yang efektif:
1. Vaksinasi
Vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk mencegah cacar air. Vaksin cacar air (varicella vaccine) direkomendasikan untuk:
- Orang dewasa yang belum pernah terinfeksi cacar air atau belum mendapatkan vaksinasi lengkap
- Orang yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan atau staf sekolah
- Wanita yang berencana hamil (vaksinasi harus dilakukan minimal 3 bulan sebelum kehamilan)
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (dengan pertimbangan dokter)
Vaksin cacar air biasanya diberikan dalam dua dosis dengan interval minimal 4 minggu. Efektivitas vaksin mencapai 90% dalam mencegah infeksi cacar air.
2. Isolasi dan Karantina
Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda terinfeksi cacar air:
- Isolasi diri selama periode menular (biasanya 5-7 hari setelah munculnya ruam atau sampai semua lesi mengering)
- Hindari kontak dengan orang yang belum pernah terinfeksi atau belum divaksinasi, terutama wanita hamil dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Jangan menghadiri sekolah, tempat kerja, atau tempat umum lainnya selama masa menular
3. Higiene Personal
Praktik kebersihan yang baik dapat membantu mencegah penyebaran virus:
- Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah kontak dengan penderita cacar air
- Hindari berbagi barang pribadi seperti handuk atau pakaian dengan penderita cacar air
- Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh
4. Penguatan Sistem Imun
Menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dapat membantu mencegah infeksi:
- Konsumsi makanan bergizi seimbang
- Tidur yang cukup dan berkualitas
- Olahraga teratur
- Kelola stres dengan baik
- Hindari kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau konsumsi alkohol berlebihan
5. Profilaksis Pasca-Paparan
Jika Anda belum pernah terinfeksi cacar air atau belum divaksinasi dan baru saja terpapar virus, tindakan profilaksis dapat dilakukan:
- Vaksinasi segera (dalam 3-5 hari setelah paparan) dapat mencegah atau mengurangi keparahan infeksi
- Pemberian immunoglobulin varicella-zoster (VZIG) untuk individu berisiko tinggi yang tidak dapat menerima vaksin
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa telah terpapar virus cacar air, terutama jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko tinggi. Tindakan pencegahan yang tepat dan cepat dapat secara signifikan mengurangi risiko infeksi dan komplikasi serius.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Cacar Air pada Orang Dewasa
Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman umum seputar cacar air pada orang dewasa. Mari kita bahas beberapa di antaranya:
Mitos 1: Orang dewasa tidak bisa terkena cacar air
Fakta: Meskipun lebih jarang, orang dewasa tetap bisa terinfeksi cacar air jika belum pernah mengalaminya atau belum divaksinasi. Bahkan, cacar air pada orang dewasa cenderung lebih parah.
Mitos 2: Jika sudah pernah terkena cacar air, tidak mungkin terinfeksi lagi
Fakta: Meskipun jarang, ada kemungkinan kecil seseorang dapat terinfeksi cacar air dua kali. Namun, yang lebih umum adalah virus varicella-zoster yang tersembunyi dapat muncul kembali sebagai herpes zoster (cacar api) di kemudian hari.
Mitos 3: Cacar air pada orang dewasa tidak berbahaya
Fakta: Cacar air pada orang dewasa justru lebih berisiko menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia, ensefalitis, atau masalah kehamilan pada wanita hamil.
Mitos 4: Vaksin cacar air tidak aman untuk orang dewasa
Fakta: Vaksin cacar air aman dan efektif untuk sebagian besar orang dewasa. Namun, ada beberapa kelompok yang tidak boleh menerima vaksin, seperti wanita hamil atau orang dengan sistem kekebalan yang sangat lemah.
Mitos 5: Menggaruk lesi cacar air akan mempercepat penyembuhan
Fakta: Menggaruk lesi cacar air justru dapat memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi bakteri sekunder. Lebih baik gunakan lotion calamine atau kompres dingin untuk meredakan gatal.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Jika Anda seorang dewasa dan menduga terinfeksi cacar air, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter, terutama jika:
- Anda belum pernah terinfeksi cacar air sebelumnya atau belum mendapatkan vaksinasi lengkap
- Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan
- Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit atau pengobatan tertentu
- Anda mengalami gejala parah seperti demam tinggi, kesulitan bernapas, atau kebingungan
- Ruam cacar air menyebar ke mata atau area sensitif lainnya
- Anda mengalami tanda-tanda infeksi bakteri pada lesi kulit, seperti kemerahan, bengkak, atau nanah
Penanganan dini oleh profesional medis dapat secara signifikan mengurangi risiko komplikasi serius dan mempercepat proses penyembuhan.
Advertisement
Kesimpulan
Cacar air pada orang dewasa merupakan kondisi yang perlu mendapat perhatian serius karena risiko komplikasi yang lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak. Pemahaman tentang penyebab, gejala, dan cara penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah penyebaran virus dan mengurangi keparahan penyakit.
Vaksinasi tetap menjadi langkah pencegahan terbaik bagi orang dewasa yang belum pernah terinfeksi atau belum mendapatkan imunisasi lengkap. Bagi mereka yang terinfeksi, pengobatan dini dengan antivirus dan perawatan suportif yang tepat dapat membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi serius.
Jika Anda menduga terinfeksi cacar air atau memiliki pertanyaan seputar pencegahan dan pengobatannya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, mayoritas kasus cacar air pada orang dewasa dapat diatasi dengan baik tanpa komplikasi jangka panjang.
