Liputan6.com, Jakarta Cacar air atau varicella adalah infeksi virus yang umum terjadi pada anak-anak tetapi juga bisa menyerang orang dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella zoster dan ditandai dengan munculnya ruam merah berisi cairan yang menimbulkan rasa gatal. Walaupun sering dianggap sebagai penyakit ringan pada anak-anak, cacar air bisa lebih berbahaya bagi orang dewasa, terutama mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah.
Penularan cacar air terjadi dengan sangat cepat melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Virus dapat menyebar ketika penderita batuk, bersin, atau bahkan berbagi barang pribadi dengan orang lain. Orang yang belum pernah terkena cacar air atau belum menerima vaksinasi lebih berisiko untuk terinfeksi dan mengalami gejala yang lebih berat.
Gejala cacar air tidak langsung muncul setelah terpapar virus, tetapi berkembang secara bertahap. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda awalnya agar dapat mengambil langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai gejala, penyebaran, komplikasi, pengobatan, dan cara mencegah cacar air.
Advertisement
1. Bagaimana Cacar Air Menyebar?
Cacar air termasuk penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar dengan mudah dari satu individu ke individu lain. Penyebarannya terjadi melalui beberapa cara, antara lain:
- Melalui udara – Virus dapat berpindah melalui droplet ketika penderita batuk atau bersin.
- Kontak langsung dengan lepuhan – Menyentuh cairan dari lepuhan cacar air yang pecah dapat menyebabkan penularan.
- Barang pribadi penderita – Virus bisa menempel pada barang-barang yang digunakan penderita, seperti pakaian atau handuk, sehingga berpotensi menular kepada orang lain.
Menurut para ahli, seseorang bisa menularkan cacar air sejak dua hari sebelum ruam muncul hingga semua lepuhan mengering dan berubah menjadi koreng. Oleh karena itu, jika ada anggota keluarga atau rekan kerja yang terkena cacar air, disarankan untuk menjaga jarak guna mengurangi risiko penularan.
Advertisement
2. Gejala Cacar Air pada Anak dan Dewasa
Gejala cacar air pada anak-anak dan orang dewasa memiliki beberapa kesamaan, namun pada orang dewasa biasanya lebih parah. Berikut adalah beberapa gejala yang sering terjadi:
- Demam ringan hingga tinggi
- Nyeri tubuh dan sakit kepala
- Hilangnya nafsu makan
- Kelelahan dan rasa tidak nyaman
- Munculnya ruam merah yang berkembang menjadi lepuhan berisi cairan
Lepuhan yang muncul biasanya dimulai dari wajah, dada, atau punggung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Pada anak-anak, gejala ini cenderung lebih ringan dan cepat mereda. Namun, pada orang dewasa, gejalanya bisa lebih intens, berlangsung lebih lama, dan berisiko menimbulkan komplikasi serius.
3. Komplikasi yang Dapat Muncul Akibat Cacar Air
Walaupun cacar air tergolong penyakit yang bisa sembuh sendiri, ada risiko komplikasi yang perlu diwaspadai, terutama pada orang dengan sistem imun lemah. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Infeksi kulit – Jika lepuhan cacar air tergaruk dan terinfeksi bakteri, dapat menyebabkan infeksi kulit yang lebih serius.
- Pneumonia – Infeksi virus dapat menyebar ke paru-paru dan menyebabkan peradangan.
- Peradangan otak (ensefalitis) – Meskipun jarang, cacar air juga bisa menyebabkan peradangan pada otak yang berbahaya.
- Sindrom Reye – Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak yang mengonsumsi aspirin selama mengalami cacar air.
Pada ibu hamil, cacar air bisa berisiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah atau mengalami kelainan bawaan. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.
Advertisement
4. Pengobatan dan Penanganan Cacar Air
Cacar air umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 5-10 hari. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala dan mempercepat pemulihan:
- Perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi.
- Gunakan losion calamine untuk mengurangi rasa gatal pada kulit.
- Hindari menggaruk ruam agar tidak terjadi infeksi sekunder.
- Konsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol jika mengalami demam atau nyeri tubuh.
- Kenakan pakaian longgar dan nyaman untuk menghindari iritasi pada kulit.
Pada kasus yang lebih parah, dokter mungkin akan meresepkan antivirus seperti acyclovir untuk mengurangi keparahan penyakit dan mencegah komplikasi.
5. Pencegahan Cacar Air yang Efektif
Cara terbaik untuk mencegah cacar air adalah dengan vaksinasi. Vaksin varicella direkomendasikan bagi anak-anak maupun orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air sebelumnya. Vaksin ini biasanya diberikan dalam dua dosis:
- Dosis pertama: Saat anak berusia 12-15 bulan.
- Dosis kedua: Saat anak berusia 2-4 tahun.
Bagi orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air, vaksinasi bisa dilakukan dua kali dengan jeda minimal 28 hari. Selain vaksinasi, beberapa langkah lain juga bisa dilakukan untuk mengurangi risiko tertular, seperti menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan penderita, dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Cacar Air
1. Apakah seseorang bisa terkena cacar air lebih dari sekali?
Sangat jarang terjadi, tetapi bisa saja seseorang terkena cacar air lebih dari sekali jika sistem imunnya sangat lemah.
2. Apa yang harus dilakukan jika cacar air mengenai mata?
Segera periksakan ke dokter jika ruam cacar air muncul di sekitar atau dalam mata karena bisa berisiko menyebabkan gangguan penglihatan.
3. Berapa lama cacar air bisa menular?
Cacar air bisa menular sejak dua hari sebelum ruam muncul hingga semua lepuhan mengering dan menjadi koreng.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)