Gunung Api Bawah Laut Persulit Pencarian Black Box MH370

Pencarian balck box maupun bangkai pesawat Malaysia Airlines yang dinyatakan jatuh di Samudera Hindiabakal sangat sulit.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 26 Mar 2014, 08:36 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2014, 08:36 WIB
Gunung Api Bawah Laut Persulit Pencarian Black Box MH370
Ilustrasi Gunung Api di Laut (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta Pencarian black box (kotak hitam) maupun bangkai pesawat Malaysia Airlines yang dinyatakan jatuh di Samudera Hindia bagian selatan diprediksi bakal sangat sulit. Sebab, bangkai pesawat MH370 itu bisa saja berada di antara rangkaian gunung api bawah laut. Belum lagi, medan di bawah Samudera Hindia itu hampir tidak pernah dipetakan.

Geolog Universitas James Cook, Robin Beaaman, mengatakan sangat sedikit bagian dasar laut Samudera Hindia bagian selatan yang telah dipetakan secara rinci, termasuk yang saat ini menjadi pencarian. Padahal untuk mengambil puing pesawat di dasar laut kemungkinan membutuhkan pemetaan 3 dimensi, kemungkinan dengan kapal yang dilengkapi multibeam echo sounders (alat untuk mengukur kedalaman laut).

Parahnya lagi, Australia saat ini tidak lagi memiliki kemampuan untuk memetakan dasar laut yang berkedalaman 3.000 meter--yang menjadi rata-rata kedalaman Samudera Hindia. Sebab, satu-satunya kapal Australia yang berfungsi untuk memetakan dasar laut, the RV Southern Surveyor, telah `dipensiunkan` Desember 2013. Kapal penggantinya tengah dibangun di Singapura.

"Ini merupakan waku yang benar-benar buruk. Australia tidak punya kemampuan memetakan kedalaman," kata Beaman dikutip The Sydney Morning Herald, Rabu (26/3/2014).

Menurut Beaman, puing yang diduga bagian dari pesawat Boeing 777-200ER rute Kuala Lumpur-Beijing pertama kali terlihat pada 16 Maret 2014 lalu. Lokasinya 60 kilometer barat daya zona pegunungan aktif Samudera Hindia bagian selatan yang merupakan rantai gunung berapi bawah laut yang membentang dari barat daya Australia sampai Selandia Baru. Objek lain yang tertangkap satelit China berjarak 180 kilometer arah barat daya punggungan ini.

Sementara, tambah Beaman, objek yang terlihat dari pesawat Australia pada Senin 24 Maret lalu terletak 200 kilometer di timur laut rangkaian pegunugan bawah laut itu. "Di sisi-sisi bukit, yang sangat mungkin menjadi lokasi jatuhnya pesawat, hampir pasti tidak ada pemetaan," ujar Beaman.

Medan punggung bukit yang kompleks, dengan puncak berketinggian puluhan meter, akan membuat sulit melihat puing-puing tanpa grafik yang baik dan kapal selam yang dikendalikan dari atas laut. "Ini semua harus dipetakan kembali, tidak ada keraguan,'' tutur Beaman.

Pemerintah Malaysia berkesimpulan pesawat yang mengangkut 227 penumpang dan 12 kru itu jatuh di Samudera Hindia bagian selatan. Namun sejumlah keluarga penumpang masih belum yakin pesawat yang raib pada 8 Maret Silam jatuh di Samudera Hindia. Sebab hingga saat ini belum ditemukan fisik puing pesawat. Sepanjang yang diberitakan, laporan penemuan hanya sebatas citra satelit.

Pencarian kotak hitam sangat penting untuk mengungkap penyebab kecelakaan sebuah pesawat. Dalam kotak hitam itu terdapat Flight Data Recorder yang berisi data-data penerbangan pesawat, seperti cuaca, suhu, dan kecepatan pesawat saat kecelakaan. Selain itu ada pula Cockpit Voice Recorder yang berisi rekaman percakapan di dalam kokpit. (Rizki Gunawan)

Baca juga:

Mencari Puing MH370 di Lautan `Ganas` Hindia

Metode Matematika Pengungkap Lokasi Pesawat Air France AF447

Polisi Tolak Rilis Temuan MH370 Sebelum Penyelidikan Tuntas

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya