Banyak Tawaran Pimpin Organisasi Internasional, Ini Jawaban SBY

Tawaran ini datang dari banyak pemimpin dunia, termasuk Sekjen PBB Ban Ki-moon.

oleh Anri Syaiful diperbarui 24 Mei 2014, 14:07 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2014, 14:07 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden SBY dan Ibu Ani bercakap-cakap dengan para menteri, seusai memberi keterangan pers di Hoteng Shangri-La, Manila, Filipina, Sabtu (24/5/2014) pagi.(Presidenri.go.id/Cahyo)

Liputan6.com, Manila - Beberapa pemimpin dunia, termasuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon, berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY tetap aktif berkontribusi dalam urusan internasional. Ada yang menilai SBY cocok memimpin sebuah lembaga internasional. Apa jawaban SBY?

"Saya merespons dengan positif, meskipun tidak terpikir dan berkehendak untuk memimpin organisasi internasional apa pun. Banyak yang menawarkan. Namun saya katakan, saya bisa berkontribusi dalam persoalan internasional tanpa harus memimpin organisasi internasional apa pun," ujar Presiden SBY, seperti dikutip Liputan6.com dari laman Presidenri.go.id, Sabtu (24/5/2014).

Presiden menceritakan hal tersebut kepada wartawan Indonesia yang menyertai kunjungan ke Manila, Filipina, Sabtu pagi tadi. Sebetulnya SBY memberi keterangan mengenai hasil-hasil WEF on East Asia dan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina. Namun, dalam sesi tanya-jawab ada wartawan yang menanyakan soal bagaimana posisi (standing) Indonesia di dunia internasional setelah SBY pensiun nanti.

Saat ini peran dan kepemimpinan Indonesia di forum-forum internasional diakui dunia. Setelah hampir 10 tahun memimpin negeri ini, SBY bersedia bertukar pikiran dengan presiden mendatang tentang peran Indonesia di masa datang, demi kepentingan rakyat Indonesia. "Itu kewajiban moral saya," ujar SBY.

Optimistis terhadap masa depan Indonesia, SBY berharap siapa pun yang menjadi presiden nanti dapat menjaga dan mempertahankan apa yang telah dicapai pemerintahan saat ini. "Saya yakin siapa pun yang terpilih nanti akan belajar dengan cepat untuk sungguh memahami apa yang menjadi misi dan sekaligus solusi yang perlu ditempuh untuk menjaga apa yang telah kita raih."

SBY menambahkan. "Saya tidak khawatir, melainkan sebuah harapan. Jika apa yang dilakukan pemimpin Indonesia berikutnya diterima oleh para pemimpin dunia, maka dunia internasional pun akan melihat Indonesia tetap berperan konstruktif menjadi bagian dari solusi meningkatkan perekonomian dunia, dan akhirnya kemitraan mereka dan Indonesia dianggap tetap penting," papar Presiden SBY.

Menurut SBY, selama ini banyak pemimpin dunia merasa nyaman berhubungan dengan Indonesia. Dalam kunjungan di Filipina ini, Presiden sempat berbicara dengan ketua DPR Filipina, yang menyampaikan bahwa Filipina nyaman bertetangga dengan Indonesia karena Indonesia tidak menunjukkan ancaman sebagai negara yang jauh lebih besar dibandingkan Filipina.

Dalam KTT ASEAN di Myanmar lalu, Presiden Filipina Benigno S. Aquino dalam pidatonya mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam penyelesaian persoalan-persoalan di kawasan, bahkan juga di forum-forum yang lebih besar seperti G20. "Pandangan-pandangan kita melengkapi dari apa yang dimiliki pemimpin-pemimpin dunia, utamanya negara maju," ujar Aquino sebagaimana disampaikan SBY. (Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya