Liputan6.com, Stratford Kasih sayang orangtua kepada anaknya memang luar biasa. Tentunya kita ingat bagaimana orangtua kita membantu dalam tugas-tugas sekolah. Seorang ibu di Stratford di negara bagian Connecticut, Amerika Serikat, juga membantu putranya untuk tugas sekolah, tapi bantuannya kali ini malah mengundang bahaya.
Sebagaimana dikutip dari Parent Society (18 Juni 2014), seorang ibu berusia 44 tahun, Lisa Marie Migueli, terpaksa digelandang oleh pihak yang berwajib untuk suatu penyidikan setelah mengizinkan putranya membawa granat tangan untuk keperluan tugas sejarah di sekolah.
Menurut polisi, granat itu merupakan ancaman bahaya bagi siapapun dalam jarak 6 meter dari benda itu. Karena itu, polisi mendakwa ibu tersebut dengan “risiko melukai seseorang di bawah umur, keteledoran berbahaya tingkat satu, dan kepemilikan bahan peledak secara tidak sah.”
Advertisement
Dalam pembelaannya, Migueli mengatakan kepada polisi bahwa ia telah diberitahu oleh ayahnya mengenai granat -- yang dikatakan 'mandul'. Granat itu sendiri merupakan kenang-kenangan yang diberikan ayahnya dari masa dinas militer.
Walaupun begitu, Maureen DiDomenico, kepala sekolah Stratford Academy, bersikukuh bahwa keputusan untuk menghubungi polisi adalah untuk melindungi keselamatan para pelajar dan karwayan di sekolah.
“Pihak berwajib telah menyimpulkan bahwa peralatan itu dulunya dipakai dalam simulasi oleh dinas Angkatan Darat dan secara alamiah serupa dengan petasan. Alat tersebut telah dibawa keluar tempat itu oleh yang berwenang. Untuk diketahui, keselamatan para pelajar dan karyawan merupakan hal terpenting bagi kita.”
Guru di kelas putra Migueli mengatakan kepada para polisi bahwa ia mengajak para siswanya untuk membawa artefak sebagai bagian dari pelajaran sejarah tentang Perang Dunia II. Karena itu, walaupun sang guru mahfum sepenuhnya dengan tindakan dan pencegahan oleh pihak sekolah, seharusnya dijelaskan bahwa senjata mandul seperti granat tangan ini tidak diperbolehkan di lingkungan sekolah. (Ein)