Liputan6.com, Canberra - Seorang perempuan warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan tewas dibunuh oleh kekasihnya yang berkebangsaan Australia di Brisbane. Kepolisian setempat mengatakan korban dimutilasi.
Peristiwa itu juga sudah dibenarkan oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Tatang Razak. Ia mengaku sudah mendapat kabar dari Kedutaan Besar Indonesia di Canberra.
"Saya sudah diberitahu oleh KBRI Canberra dan sekarang sedang dalam penanganan," kata Tatang kepada wartawan BBC Indonesia Pinta Karana.
"Peristiwa pembunuhan yang mengejutkan Australia itu diketahui pada Sabtu 4 Oktober sekitar pukul 21.00 waktu setempat," ungkap kepolisian setempat.
"Pelaku ditemukan meninggal dunia dan diduga bunuh diri. Kami memperlakukan investigasi kasus ini sebagai pembunuhan dan bunuh diri," ucap Juru Bicara Kepolisian Queensland.
Awal mula peristiwa itu diketahui, seperti diuraikan harian Courier Mail, karena tetangga terduga pelaku Marcus Peter Volke mengeluh mencium bau tidak sedap sejak Kamis pekan lalu. Aroma tak mengenakkan itu disebutkan berasal dari apartemen yang ditinggali Volke bersama kekasihnya yang berkebangsaan Indonesia.
Pada hari Sabtu 6 Oktober, polisi yang mendapat laporan akhirnya mendatangi apartemen Volke namun ia kemudian melarikan diri. Lalu pihak berwenang mendatangi kediamannya.
Di dalam apartemen Volke, polisi menemukan potongan tubuh manusia yang sebagian berada di atas kompor. Volke sendiri ditemukan meninggal dunia beberapa ratus meter dari lokasi apartemennya dengan luka sayatan di leher yang diduga bunuh diri.
Volke dan korban diketahui bekerja di kapal pesiar sebagai juru masak. Mereka belum lama tiba di Brisbane setelah bertugas di perjalanan pesiar ke beberapa negara.
Hingga kini identitas WNI tersebut belum dipublikasikan. (Mut)