Bendera Hitam Bertulisan Arab Terpampang di Kafe Teror Sydney

Dalam sebuah tanyangan media TV Australia, 7 News, terlihat sejumlah orang memamerkan bendera itu di jendela kafe.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 15 Des 2014, 12:45 WIB
Diterbitkan 15 Des 2014, 12:45 WIB
Penyanderaan Sydney
Bendera hitam dengan tulisan Arab berwarna putih terlihat di jendela The Lindt Chocolate Cafe Martin Place, Sydney, Australia, tempat penyanderaan berlangsung. (Reuters/Seven Network).

Liputan6.com, Jakarta Sebuah bendera hitam bertulisan Arab terpampang di kafe tempat sejumlah warga disandera di Sydney, Australia. Dalam sebuah tanyangan media TV Australia, 7 News, terlihat sejumlah orang memamerkan bendera itu di jendela The Lindt Chocolate Cafe Martin Place.

Bendera tersebut diduga kuat adalah bendera yang digunakan kelompok Jabhat Al Nusra. Kelompok Radikal Suni itu, merupakan afiliasi resmi dari Al Qaeda di wilayah Suriah sampai ke Irak.

Kelompok ini diperkirakan beridiri sejak 2011. Namun, mereka mulai memproklamirkan keberadaanya lewat video pada Januari 2012. Demikian dilansir dari Daily Mail, Senin (15/12/2014).



Di April 2013, Al Nusra menyatakan janji setianya kepada pemimpin Al Qaeda, Ayman al-Zawahiri. Mereka pun mengonfirmasi dana untuk operasi mereka didapat dari Kelompok Al Qaeda Iraq (AQI).

Sama seperti ISIS, kelompok ini ditujukkan untuk membangun sebuah khalifah Islam di Timur Tengah. Namun, tujuan utama dari kelompok itu adalah menumbangkan kekuasaan dari Presiden Suriah, Bashar Al Assad.

Sampai saat ini pun, masih belum bisa dipastikan kelompok mana yang melancarkan aksi teror itu. Namun, Polisi Australia dipastikan masih terus melakukan upaya penyelamatan serta penyelidikan.

Kejadian teror di Sydney bermula pada pukul, 09.00, waktu setempat ketika 2 pria bersenjata mendatangi dan menyandera puluhan pengunjung dan pelayan di  The Lindt Chocolate Cafe. Kafe terletak di pusat Kota Sydney. (Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya