Liputan6.com, Selandia Baru- Ketika banyak pulau ditengarai tenggelam akibat meningkatnya permukaan laut, sebuah gunung berapi Tonga malah menciptakan sebuah pulau baru yang substansial sejak mulai meletus bulan lalu.
Gunung berapi yang berlokasi sekitar 65 kilometer (40 mil) barat laut dari ibukota negara Pasifik Selatan Nuku'alofa ini meletus pada tanggal 20 Desember tahun lalu. Ini merupakan yang pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.
Gunung berapi ini memuntahkan volume besar batu dan abu padat yang telah membunuh vegetasi di dekatnya. Kementerian HUbungan dan perdagangan Luar Negeri New Zealand mengatakan bahwa gunung berapi itu meletus dari dua ventilasi, satu di pulau tak berpenghuni di Hunga Ha'apai dan lainnya sekitar 100 meter (328 kaki) dari lepas pantai.
Dilansir melalui situs Abc News, pulau yang baru terbentuk akibat letusan itu memiliki luas lebih dari satu kilometer (0,6 mil), dengan panjang sekitar dua kilometer (1,2 mil) dan tinggi sekitar 100 meter (328 kaki) dari permukaan laut.
Terkait dengan kedahsyatan letusannya, situs Discovery menggambarkan bahwa gunung berapi itu meletus setiap lima menit hingga ketinggian sekitar 400 meter (1.312 kaki), disertai dengan beberapa batu besar, seperti abu yang sangat basah, sementara sebagian sedang disimpan dekat dengan ventilasi, dan semuanya menyembur membangun pulau baru.
Abu dan hujan asam itu mencapai wilayah 10 kilometer (6.2 mil) di sekitar gunung berapi. Daun di pohon-pohon di Hunga Tonga dan Hunga Ha'apai layu akibat abu vulkanik dan gas.
Situs berita Abc Australia sempat memberitakan bulan lalu bahwa terkait letusan ini, sejumlah penerbangan internasional dibatalkan karena kekhawatiran tentang semburan abu vulkanik.
Gunung berapi Tonga berlokasi sekitar 2 ribu kilometer (1.243 mil) di timur laut dari Selandia Baru. Gunung ini terletak di wilayah yang disebut oleh para geolog sebagai 'Pacific Ring of Fire', dimana lempeng benua bertabrakan menyebabkan sering ada aktivitas vulkanik dan seismik. (Liz)
Advertisement