Liputan6.com, China - Bagi para perempuan di negara barat, seperti Amerika misalnya, memiliki kulit berwarna lebih gelap atau atau dikenal dengan 'tan' menjadi alasan utama kenapa mereka suka pergi ke pantai untuk berjemur.
Tapi sebaliknya di China, mereka lebih suka menghindari matahari dengan busana pantai yang baru-baru ini menggemparkan sebuah kota wisata di Pesisir Qingdao, Provinsi Shandong. Topeng yang melengkapi pemakainya saat berbikini dijuluki facekini.
Facekini adalah sebuah topeng yang terbuat dari bahan nilon yang menutupi seluruh kepala pemakainya. dengan hanya meninggalkan lubang pada bagian mata, hidung, dan mulut.
Seperti dilansir dari Daily Mail.co.uk, Rabu (29/7/2015), penemuan ini dimaksudkan untuk melindungi pemakainya (wanita) dari sengatan matahari, ubur-ubur, dan serangga. Kini pakaian yang telah diciptakan sekitar 9 tahun lalu itu, tengah diproduksi secara massal dan dijual di toko-toko pakaian renang di sepanjang pantai.
Harga yang dibanderol untuk setiap facekini yaitu 15 sampai 25 Yuan, atau sekitar Rp 21 ribu.
"Ini sangat populer," kata Zaizaibao dari Henan yang menjual facekini secara online di situs belanja taobao.com, seperti dikutip Liputan6.com dari NBC News.com.
Baca Juga
Seperti dilansir dari shanghaiist.com, adalah Zhang Shifan, desainer yang kini merilis versi terbaru dari facekini dalam sebuah China International Marine Fair and Boat Show di Provinsi Shandong pekan lalu.
Zhang menjelaskan penngerjaan facekini pada generasi pertama yang dibuat pada 2006 jahitannya cukup kasar, generasi kedua lalu ditingkatkan, generasi ketiga dijahit dengan bentuk segitiga sehingga lebih mudah dipakai, lalu dioptimalkan dengan menggunakan desain dari topeng Opera Beijing, bergaya ala China.
Ini bukan pertama kalinya facekini tampil lebih modis. Tahun lalu ada debutnya di CR Fashion Book, sebuah majalah yang dipimpin mantan Pemimpin Redaksi Vogue Prancis. (Tnt)
Advertisement