Liputan6.com, New York - Abraham Lincoln Salomon menemukan lipatan kertas di saku kanannya. Hari itu, 15 April 1912, ia tak sengaja membawa kenang-kenangan dari Titanic yang karam.
Salomon lolos dari maut dengan menumpang Lifeboat No. 1 -- sekoci pertama yang diturunkan pukul 01.05, sejam setelah Titanic menabrak gunung es.
Baca Juga
Kapasitas kapal penyelamat itu 40 orang, namun isinya hanya 12 orang. Kebanyakan adalah pria sehat, para penumpang kelas 1, bukan 'anak-anak dan perempuan' seperti yang diinstruksikan kapten.
Advertisement
Lifeboat No. 1 dikenal sebagai 'Money Boat', yang kental dengan aroma suap. Lima orang penumpang tajir menyuap 7 awak Titanic agar mendayung, menjauh dari huru-hara dan kepanikan, alih-alih menyelamatkan penumpang lain.
Lipatan kertas di saku Solomon ternyata adalah daftar menu makan siang terakhir yang diselenggarakan di Titanic pada 14 April 1912.
Makanan yang tersedia di antaranya adalah Salmon Mayonnaise -- ikan salmon dengan saus mayones, udang, sarden, sosis Bologna, gelatin ayam, kornet lidah sapi, daging panggang, aneka keju, dan makanan penutup. Dari pilihannya yang beragam, bisa dipastikan itu menu untuk para penumpang kelas satu.
Daftar menu tersebut, beserta sejumlah benda yang ditemukan mengapung di hari-hari terakhir Titanic akan dilelang pada 30 September 2015 di New York.
Kertas berisi daftar menu yang sudah kecoklatan itu diharapkan laku sekitar US$ 50 ribu atau Rp 704 juta. Demikian menurut rumah lelang Lion Heart Autographs.
Bukan itu saja yang didapatkan Solomon. Ia juga menyimpan tiket dari Turkish Bath atau pemandian dan sauna ala Turki yang ada di Titanic. Tiket itu mencatat berat badan dari pengunjung yang menduduki timbangan berbentuk kursi yang ada di sana.
Â
Dalam tiket tersebut tertulis 3 nama yang belakangan ada bersama Salomon di Lifeboat No. 1. Mereka adalah Nona Laura Mabel Francatelli, Sir Cosmo Duff-Gordon, dan Lady Lucy Duff-Gordon.
Tiket itu diharapkan bakal laku US$ 10 ribu dalam pelelangan.
Artefak terakhir dari Lifeboat No. 1 atau 'Money Boat' adalah sepucuk surat yang ditulis Laura Mabel Francatelli -- perancang busana yang dipekerjakan Lady Duff-Gordon. Francatelli menulis surat itu di penginapan kelas atas, Plaza Hotel di New York.
"Kami berharap Anda telah pulih dari pengalaman buruk," demikian cuplikan isinya seperti Liputan6.com kutip dari situs sains LiveScience, Selasa (1/9/2015). "Saya khawatir, syaraf kita masih tertekan, gara-gara menghadapi masalah dan kecemasan akibat penyelidikan yang tak adil sesampainya kita di London."
Surat yang ditujukan kepada Salomon, 6 bulan setelah tragedi Titanic terjadi, diperkirakan laku US$ 4 ribu.
Pelelangan juga akan melego sejumlah benda menarik yang terkait peristiwa menarik dalam sejarah.
Misalnya, tumpukan 170 surat yang ditulis Aldrich Ames, mantan anggota CIA yang pada 1994 diputus bersalah menjadi agen ganda untuk Uni Soviet.
Juga ada surat yang ditulis Albert Einstein pada April 1938 yang dikirimkan pada seorang pria bernama John Stone dari St. Petersburg, Florida.
Ada pula dekrit kerjaan yang ditulis atas nama Raja Spanyol Ferdinand dan Ratu Isabella bertarikh Desember 1494, yang mengingatkan soal risiko permainan kartu, permainan dadu, dan perjudian. Surat Che Guevara untuk penyanyi AS Woody Guthrie juga bakal dilelang akhir bulan ini. (Ein/Tnt)