Liputan6.com, Los Angeles - Kota Los Angeles, Amerika Serikat menetapkan status darurat terkait makin rumitnya persoalan kaum tunawisma di sana. Para pejabat kota menyebut Los Angeles mengalokasikan dana sebesar US$ 100 juta (Rp 1,4 triliun) untuk mengatasi masalah itu.
Seperti dilansir CNN, Rabu 23 September 2015, diperkirakan setidaknya 26.000 orang hidup di jalanan kota Hollywood itu, yang berarti peningkatan 12% dibanding tahun lalu.
Menurut para pakar, hal ini terkait upah yang rendah, harga sewa rumah yang mahal, dan tingginya angka pengangguran.
Advertisement
Para pejabat mengakui kebijakan yang berlaku sekarang cuma bisa memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat lain. Rancangan kebijakan dengan anggaran US$ 100 juta itu diumumkan Walikota Eric Garcetti.
Krisis Mendalam
Kumpulan tenda-tenda belakangan ini gampang terlihat di berbagai sudut kota dan jauh dari kawasan Skid Row yang selama ini dianggap pusat kaum gelandangan.
"Setiap hari kita pergi bekerja, kita melihat orang-orang berbaring di rerumputan, pertanda dalamnya krisis yang melanda kota kita," kata Walikota dari Partai Demokrat itu dalam jumpa pers.
"Sudah terlalu lama kota ini hanya memindahkan persoalan dari satu lokasi ke lokasi lain," ujar Eric Garcetti.
Menurut laporan terbaru, 13.000 orang di Los Angeles menjadi tunawisma setiap bulannya. Walikota dan 7 pejabat publik lain menetapkan situasi darurat pada Selasa 22 September 2015.
Disebutkan, mereka akan mengalokasikan dana US$ 100 juta dari bujet tahun 2016 untuk mengatasi masalah itu. (Ado/Mar)