Liputan6.com, Liverpool - Para guru dan siswa suatu sekolah menengah di Inggris melakukan upacara pemakaman ‘teman’ istimewa mereka, yaitu seperangkat kerangka manusia di laboratorium.
Kerangka manusia yang dinamai ‘Arthur’ ini telah kehilangan lengan dan kakinya dan sudah ada di Haydock High School, Liverpool, Inggris, sekitar setengah abad lamanya.
Baca Juga
Advertisement
Pada awalnya, Arthur 'berkarier' di laboratorium sains sebelum dipindahkan ke departemen kesenian. Arthur 'pensiun' karena ada kerangka manusia dari bahan plastik. Ia disimpan di dalam gudang semenjak saat itu.
Namun demikian, seperti dikutip dari Liverpool Echo pada Jumat (4/12/2015), Sandra Dixon, seorang teknisi seni, menemukannya di lemari di awal tahun ini dan kelihatannya menjadi rusak seiring berjalannya waktu. Tulang-tulangnya pun menguning.
Pihak sekolah kemudian mengadakan upacara pemakaman karena secara hukum kerangka manusia tidak boleh dibuang begitu saja.
Para siswa dan guru kemudian mengantar kerangka itu pemakaman Greenacre Woodland Burials. Empat siswa kelas 9 menurunkan peti jenasah dan bunga-bunga ditaburkan.
“Arthur sangat berarti bagi kami dalam hal pendidikan. Walaupun ia berdiam di pojokan, ia tetap membantu kami belajar," kata murid-murid sekolah itu.
Sandra Morris, pendeta kaum muda di Christ Church United Reformed Church mengatakan, “Kita ingin menghargai hidupnya. Kita ingin mencoba membawa unsur kekristenan di sini tapi menyadari bahwa kemungkinan besar ia adalah seorang Hindu.”
Baca Juga
“Kita ingin mengakui bahwa, dalam dua agama ini, nyawa melanjutkan perjalanannya dan tubuh adalah kendaraan kosong dan rohnya sudah pergi lama sekali," lanjutnya.
Sandra Dixon, yang menyadari bahwa kerangka ini berasal dari manusia sesungguhnya, mengatakan, “Kami banyak belajar dari kerangka ini, kami menggambar anatominya, dan ketika saya menemukannya terbengkalai, kami harus melakukan sesuatu untuknya.”
“Anak-anak ini merasa lega dengan upacara ini karena ia sudah lama menjadi bagian dari kami. Hal ini memberikan selamat jalan yang selayaknya setelah semua tahun pelayanannya.”
Serangkaian pengujian mengungkapkan bahwa kerangka itu milik seorang pria Asia bertubuh kecil berusia 25 - 30 tahun dengan punggung yang agak bengkok.
Arthur ditengarai dibawa ke Inggris sebagai bagian dari perdagangan kerangka manusia dari India ke Inggris yang marak puluhan tahun lalu.
Selamat jalan, Arthur. (*)