Kenapa Makin Tua Kita Merasa Takut Ketinggian?

Menghilangkan fobia terbukti dapat memperpanjang kehidupan seseorang.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 06 Apr 2016, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2016, 07:00 WIB
Kenapa Semakin Tua Kita Merasa Takut pada Ketinggian?
Menurut penelitian rasa takut terhadap ketinggian akan semakin memburuk di kemudian hari dalam hidup. (dailymail)

Liputan6.com, Jakarta - Menurut penelitian, rasa takut terhadap ketinggian akan semakin memburuk seiring usia manusia yang kian senja.

Hal ini diakui oleh pembawa acara Sky News Dermont Murnaghan dalam wawancara kepada Good Health. "Semakin tua, aku semakin takut kepada ketinggian," kata dia.

Namun, ia tak sendiri dalam hal ini. Penyanyi Nik Kershaw dan pemain bola legendaris Alan Hansen dan Michael Owen juga mengakui memiliki permasalahan yang sama.

Sekitar satu dari 10 orang dewasa diduga memiliki suatu bentuk dari fobia -- ketakutan berlebih terhadap benda atau keadaan tertentu yang dapat menghambat kehidupan penderitanya.

Umumnya kecenderungan ini terbentuk pada usia 15 dan 25 tahun, ungkap Paul Blenkiron, konsultan psikiatri Bootham Park Hospital di York dan juru bicara untuk Royal College of Psychiatrists.

"Anak-anak pasti memiliki perasaan takut pada sesuatu, namun biasanya teratasi seiring pertumbuhan. Tapi, itu bukan bentuk dari rasa takut atau fobia," katanya.

"Seseorang dikatakan mengalami fobia adalah ketika rasa takut melekat hingga dewasa, dan tidak bisa dibiarkan hingga tua," lanjutnya.

Berbeda dengan perasaan takut terhadap ketinggian. Fobia yang lebih dikenal dengan akrofobia berkembang di kemudian hari dalam kehidupan dewasa, menurut Kevin Gournay, profesor Institute of Psychiatry, King's College London dan penulis The Sheldon Short Guide To Phobias And Panic.

Sekitar satu dari 10 orang dewasa diduga memiliki suatu bentuk dari fobia. (dalymail)

Ia mengatakan hal ini terjadi dikarenakan keseimbangan kita yang memudar.

"Semakin tua, perasaan keseimbangan kita semakin memudar dan secara fisik Anda juga akan merasakan rentan."

Lansia juga cenderung membutuhkan seseorang untuk membantu mereka, dan hal ini membuat mereka semakin takut untuk jatuh. Kecemasan seperti ini justru akan memperparah fobia.

Profesor Gournay mengatakan, semakin parah perasaan seseorang terhadap rasa takut, fobia lain yang diderita oleh seseorang akan semakin berkurang seiring pertumbuhan.

"Semakin tua, penghasil adrenalin akan semakin berkurang, jadi hal ini akan mengurangi fobia-fobia lainnya."

Ia mengatakan, adrenalin adalah zat yang membuat detak jantung semakin kencang dan rasa pusing ketika menghadapi sesuatu yang ditakuti.

"Mungkin Anda akan tetap merasakan rasa takut, tapi efeknya tak akan sehebat seperti ketika masih muda."

"Umumnya fobia akan membaik seiring pertumbuhan, tapi jika berkaitan dengan kerentanan seperti takut pada ketinggian atau berada di tempat ramai, kemungkinan besar fobia akan semakin parah.

Kuncinya: Hadapi!

Dilansir dari Daily Mail, Selasa (5//4/2016), profesor Gournay juga telah mengetahui keberadaan fobia kesehatan -- kecemasan berlebih untuk sakit -- di dalam masyarakat yang umumnya terdapat pada orang-orang muda.

Menurut penelitian rasa takut bisa memperpanjang hidup seseorang.

"Jelas sekali, fobia terhadap kesehatan kian terlihat, dan secara ironis mereka adalah anak-anak muda yang prima dan sehat."

Menurut dr. Blenkiron, penawar dari mengatasi fobia adalah dengan menghadapinya, jika tidak seiring waktu akan semakin parah.

Perawatan terbaik terhadap fobia adalah exposure therapy di mana penderita fobia mendekatkan diri dengan hal yang ditakuti namun dalam situasi yang tidak berbahaya.

"Daripada melarikan diri, Anda akan menghadapinya. Jadi Anda akan mengalami rasa cemas secara singkat, tapi dalam jangka panjang akan menghilangkan perasaan takut itu."

Menurut penelitian menghilangkan perasaan stres terhadap fobia dapat mempersingkat kehidupan seseorang, jadi Anda  memiliki alasan baik untuk menghilangkan fobia. Dan lebih baiknya lagi, perawatan bisa dilakukan secara langsung tanpa mengeluarkan biaya yang besar.

"Anda tidak perlu terapi dengan ahli atau obat-obatan," kata Profesor Gournay. "Fobia dapat dihilangkan dengan membantu diri sendiri."

"Jika merasa takut terhadap ketinggian, pergilah ke mal dan mulai dengan lantai pertama. Ketika Anda sudah mulai terbiasa lanjutkan ke lantai dua dan seterusnya."

"Aku memiliki beberapa pasien yang melakukan kegiatan ini sendiri atau bersama seseorang yang dekat dengan mereka."

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya