4 Ritual Aneh Astronot Sebelum Meluncur ke Angkasa Luar

Ritual memakan kacang diberlakukan setiap kali angkasawan di Laboratorium Penggerak Jet, NASA, meluncurkan sebuah satelit.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 22 Apr 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2016, 17:30 WIB
Space madness (1)
Ilustrasi para astronot sedang berada di ruang angkasa. (Sumber cuplikan video Science Channel)

Liputan6.com, Moskow - Mungkin Anda pernah berpikir bahwa orang-orang yang bekerja sebagai penjelajah angkasa luar mempunyai pola pikir yang cukup rasional. Tak disangka, astronot juga percaya takhayul. 

Baca Juga

Hal itu terlihat dari banyaknya ritual yang aneh dan terkesan mengada-ada, yang dilakukan sebelum melakukan penerbangan.

Dikutip dari Todayifoundout.com, Jumat (22/4/2016), mengatakan ternyata ritual aneh dan cenderung nyeleneh yang dilakukan para penjelajah angkasa tersebut memiliki makna dan penjelasan tersendiri, salah satunya seperti penghormatan kepada angkasawan sebelumnya.

Seperti apa ritual itu, berikut ceritanya...

Ritual Kacang dan Larangan Terbang

Ritual memakan kacang diberlakukan setiap kali angkasawan di Jet Propulsion Laboratorium (JPL)-- atau Laboratorium penggerak Jet yang dimiliki NASA--meluncurkan sebuah satelit atau roket riset.

Tradisi itu dimulai pada tahun 1964, setelah para angkasawan berhasil meluncurkan Ranger 7, kendaraan angkasa yang dirancang untuk mengambil gambar Bulan.

Ritual memakan kacang setelah berhasil meluncurkan roket (Todayifoundout.com).

Entah mengapa, pada saat itu percobaan pada Ranger 1-6 tidak berhasil menjalankan tugas karena berbagai alasan. Namun, pada hari mereka meluncurkan Ranger 7, seorang teknisi kemudian membawa kacang ke dalam ruang kontrol dan membagi-bagikan makanan gurih itu kepada teman-temannya, dan ajaibnya peluncuran Ranger 7 pun berhasil.

Sejak saat itu, memakan kacang menjadi sebuah tradisi dan jimat keberuntungan di kalangan JPL. Di balik kisah yang mengilhami tradisi makan kacang tersebut, ada juga beberapa takhayul yang beredar di antara para penjelajah angkasa.

Seperti kepercayaan bahwa kemalangan akan menimpa apabila mereka gagal memasukkan segenggam kacang ke dalam mulut para pekerja NASA itu, sesaat setelah peluncuran berhasil dilakukan, yang bertujuan untuk menghormati kerja keras rekan kerja terdahulu dan memperkuat persahabatan di kalangan pekerja.

Tidak hanya itu, ada beberapa kalangan yang menanggapi beberapa tradisi dengan sangat serius.

Yuri Gagarin yang menjadi inspirasi ritual nyeleneh para angkasawan (Todayifoundout.com).

Seperti tradisi di Rusia yang melarang pesawat luar angkasa meluncur setiap tanggal 24 Oktober. Hal itu dikarenakan pada tanggal yang sama di tahun 1960 dan 1963, roket yang hendak diluncurkan pada tanggal tersebut meledak sesaat sebelum meluncur, membunuh 92 orang pada tahun 1960 dan 7 orang pada tahun 1963.

Di negara yang sama, para astronot dilarang meluncur ke angkasa sebelum mereka mengunjungi makam Yuri Gagarin, Sergei Korolev, dan Vladimir Komarov, serta monumen awak misi Soyuz 11 yang hilang dalam misi.

 


Menanam Pohon dan Mengencingi Bus

Tradisi lainnya yang harus ditaati oleh astronot Rusia adalah berjalan di 'Avenue of Heroes' atau 'Jalanan para Pahlawan'.

Jalan itu diapit oleh dua baris pepohonan yang terletak di Baikonur Cosmodrome, stasiun angkasa luar terbesar di dunia, Kazakhstan.

Sebelum melakukan perjalanan angkasa luar, para astronot akan berdatangan ke tempat tersebut untuk menanam pohon, mengikuti jejak Gagarin yang mempunyai pohon tertua di jalan itu.

Para astronot mengikuti jejek Gagarin menanam pohon 'Walk of Heroes' (Todayifoundout.com).

Tradisi itu diawali oleh Gagarin yang melakukan hal sama pada tahun 1961. Ritual tersebut didedikasikan untuk mengenang Gagarin yang tewas pada misinya.

Ritual lainnya dan paling tidak lazim yang diilhami oleh Gagarin adalah, ritul mengencingi roda kanan bus yang mengantarkan para angkasawan menuju anggar.

Kebiasaan mengencingi ban bus yang mengantarkan para astronot ke anggar (Todayifoundout.com).

Mengunjungi kantor Gagarin juga merupakan suatu keharusan untuk para angkasawan Rusia. Mereka mendatangi ruangan yang tetap dibiarkan seperti sediakala itu untuk meminta izin terbang ke angkasa kepada 'hantu' Gagarin.

Ritual lainnya yang harus dilalui adalah menyaksikan film, 'White Sun of the Desert', yang dimulai pada tahun 1960-an dan kemudian menuliskan nama mereka pada pintu kamar hotel tempat para angkasawan tersebut menginap sebelum peluncuran mereka.

Tradisi terakhir dan yang paling kuat adalah mengikatkan sebuah jimat pada tuts kontrol, yang terletak di depan kamera kabin.

Ketika kapal telah sampai di orbit, jimat yang diikatkan menggunakan benang halus tersebut akan mengambang, memberikan tanda kepada para astronot bahwa peluncuran mereka telah berhasil

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya