Profesor RI di Balik Inovasi Tangan Robot yang Terhubung ke Otak

Denny Oetomo merupakan seorang profesor di University of Melbourne yang menekuni bidang teknik dan teknologi.

oleh Adanti Pradita diperbarui 14 Jun 2016, 19:16 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2016, 19:16 WIB
Denny Oetomo
Ahli robot dari University of Melbourne Denny Oetomo. (sumber: Herald Sun)

Liputan6.com, Melbourne- Sudah banyak prestasi membanggakan yang diukir oleh orang Indonesia di sejumlah negara. Tanpa disadari, mereka adalah pemeran paling aktif yang bergerak sebagai pengharum nama bangsa di mata dunia.

Salah satu dari sekian banyak orang Indonesia yang terbukti berhasil di luar negeri adalah Denny Oetomo. Berkontribusi di bidang pendidikan dan medis sebagai seorang profesor jurusan teknik mesin di University of Melbourne, Victoria, Australia, Denny fokuskan penelitiannya pada mekanisme pembuatan robot.

“Pekerjaan ini adalah bagian dari identitas diri saya. Penyelesaian riset merupakan sebuah cita-cita pribadi yang saya ingin capai untuk dapat kepuasan diri,” kata Denny, mengutip dari laman resmi fakultas bidang teknik University of Melbourne, Selasa (14/6/2016).

Ahli robot dari University of Melbourne Denny Oetomo. (sumber: Herald Sun)

Tidak heran kalau sang pria ini kerap kali disebut-sebut sebagai ahli robot. Pembuatan robot bukan hanya sekedar riset atau hobi, namun juga untuk diaplikasikan pada bidang tertentu seperti medis agar nantinya dapat digunakan untuk membantu sesama manusia.

“Menurut saya, kita kini menyaksikan kebangkitan dalam pengembangan teknologi pembuatan robot. Teknologi ini dapat berkontribusi dalam kemajuan di bidang medis. Membantu mereka yang sangat membutuhkannya dengan memudahkan akses mereka untuk melakukan suatu hal,” lanjut Denny.

Denny, bersama dengan sejumlah ilmuwan dari beberapa institusi di kota Melbourne, Australia lainnya, seperti University of Wollongong dan rumah sakit St. Vincent telah berkolaborasi dalam upaya pengembangan sebuah inovasi berupa tangan robot.

Melansir dari Daily Mail, inovasi tersebut didedikasikan untuk mereka yang kurang beruntung karena anggota tubuhnya tidak sempurna, seperti korban amputasi atau mereka yang terjangkit penyakit stroke.

Tangan robot hasil karya profesor di University of Melbourne, Denny Oetomo. (sumber: Channel 9 News)

Para ilmuwan berharap hasil karya mereka dapat membantu para pasien mendapatkan kesempatan untuk beraktivitas secara normal, merasakan sensasi seluruh bagian tubuh mereka secara utuh, walaupun bagian lengan mereka merupakan mesin robot.

Berdasarkan hasil penelitian mereka yang sudah dijalankan selama bertahun-tahun, para ilmuwan terbukti telah berhasil memecahkan kode-kode rumit dalam otak manusia yang berperan sebagai pengontrol gerakan tubuh. Selain itu, mereka juga menemukan cara untuk menyampaikan pesan dari otak manusia ke tangan robot tersebut.

Sebelumnya mereka juga telah menyaksikan bagaimana otot dalam bentuk 3D dicetak ke dalam sebuah micro chip dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara jaringan di bagian lengan dan elektroda yang memungkinkan pengiriman pesan dari otak langsung ke mesin robot tangan.

Namun, mereka semua menyetujui fakta bahwa tangan robot tersebut belum sempurna apabila fungsinya hanya menerima pesan satu arah. Kini, tugas mereka adalah memungkinkan pesan dari robot tangan tersebut untuk dikirim kembali ke otak.

“Sejauh ini, tangan robot hanya bisa dilihat dan diinstruksikan untuk melakukan sesuatu. Namun, pengguna tangan robot belum bisa merasakan apa yang ia pegang, atau mengetahui seberapa keras genggamannya,” tutur Denny, seperti dikutip dari Herald Sun.

Oleh karena itu, fokus mereka beralih pada cara untuk mengirimkan pesan kembali dari tangan yang digerakkan teknologi mesin robot tersebut, kembali ke otak. Hal tersebut dinilai penting karena dapat membantu pengguna merasakan apapun yang dipegangnya.

Upaya untuk memasukan indera perasa ke tangan robot itu merupakan bagian terpenting dalam tahap penyempurnaan.

Tangan robot hasil karya profesor di University of Melbourne, Denny Oetomo. (sumber: Channel 9 News)


Denny dan rekan ilmuwannya dari University of Melbourne berniat menunjukkan contoh asli tangan robot pertama hasil pengembangan mereka dalam waktu 1 tahun lagi. Dalam kurun waktu 12 bulan tersebut, Denny mengaku ia dan timnya akan berkonsentrasi pada pengembangan sensory feedback atau sensor arus balik pada tangan robot.

Rekan Denny dari University of Wollongong, Profesor Rob Kapsa percaya bahwa timnya mampu menciptakan sebuah karya yang kemiripannya sangat kuat dengan tangan manusia, baik cara bekerjanya, maupun dari sensasinya.

“Seninya dari pembuatan robot tangan ini adalah penciptaan chip yang mampu menggabungkan gerakan biologis dan mekanik dengan menggunakan elektronik,” kata Rob, ahli bidang teknologi dari University of Wollongong.

Dalam sebuah wawancara khusus bersama 9 News, Denny menambahkan bahwa, para ilmuwan ingin tangan robot karya mereka dianggap sebagai bagian dari tubuh manusia sebenarnya, bukan sebagai alat pembantu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya