Liputan6.com, Washington D.C. - Misteri pohon 'bungkuk' aneh ditemukan di beberapa wilayah di AS. 'Fenomena' itu membuat para ahli kebingungan selama beberapa puluh tahun.
Akhirnya, seorang peneliti menyelidiki lebih dalam misteri pohon bungkuk tersebut, dan mendapatkan sebuah teori yang menyatakan pohon-pohon tersebut bukanlah merupakan suatu fenomena alam.
Dikutip dari Daily Mail, Minggu (19/6/2016), Dennis Downes, mengemukakan sebuah teori yang mengatakan, pohon bungkuk merupakan penanda rahasia bagi penduduk asli AS untuk menemukan jalan di dalam hutan.
Advertisement
Baca Juga
Dennis mendapatkan laporan mengenai suku pedalaman asli AS yang berada di dekat Danau Michigan. Lebih dari satu abad yang lalu, suku-suku pedalaman menggunakan jalan tersembunyi, untuk membuat jalur aman melalui hutan dan sungai.
"Memiliki pengetahuan mengenai penandaan jalan menggunakan pohon ini, bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati, makan dan kelaparan, antara menyeberangi sungai dengan benar atau salah," jelas Dennis.
Peneliti itu juga menyatakan, penduduk asli ASÂ membudayakan pohon muda, membungkukkan pohon tersebut untuk menandai jalan.
Walaupun peradaban suku pedalaman asli AS itu telah lama menghilang dari hutan tersebut, pohon-pohon bungkuk yang tetap berdiri kokoh di dalam rimba menjadi simbol kehidupan yang terlupakan.
Dennis mulai meneliti tumbuhan tersebut, dimulai dengan karya Raymond E. Janssen, seorang ahli geologi yang bekerja di Illinois pada tahun 1930-an dan 1940-an.
"Para pengamat 'biasa' hanya memandang pohon-pohon itu cacat dan aneh, tapi pengamatan dan perbandingan yang lebih cermat menunjukkan, pohon tersebut memiliki tidak memperoleh bentuk tersebut sebagai suatu 'kecelakaan'," tulis Janssen dalam salah satu bagian jurnalnya.
Dalam pencariannya untuk membuktikan keberadaan suku pembuat 'jejak' pohon tersebut, Janssen telah mengunjungi 13 negara bagian.Â
Pada tahun 2003, sebuah kelompok non-profit berisi para pensiunan, Mountain Stewards, berhasil menemukan pembuat pohon bungkuk tersebut di Georgia.
Seorang anggota Mountain Stewards, Don Wells, mengatakan tetua suku mengkonfirmasi praktik tersebut digunakan sebagai suatu kebiasaan bagi penduduk asli AS.
"Banyak orang yang meragukan kejadian ini di luar sana, terutama mereka yang berasal dari dunia akademis. Aku telah berbicara dengan banyak tetua di tempat itu dan aku tahu yang sebenarnya. Aku memilih mengabaikan mereka (orang yang ragu)," kata Don.
Koalisi Pohon Bersejarah Texas menerima laporan, dari sekitar 450 pohon bungkuk, hanya 155 pohon yang layak untuk diteliti dan kurang dari selusin mendapat pengakuan resmi.
Hal tersebut terjadi akibat adanya penebangan hutan untuk membuat jalan menuju kota dan daerah berkembang lainnya.
Sementara pohon yang selamat dari penebangan, rentan terhadap penuaan dan unsur lainnya.