Pangeran Maha Vajiralongkorn Naik Takhta Jadi Raja Thailand

Sang putra mahkota kini layak disebut Raja Vajiralongkorn, raja ke-10 dari dinasti Chakri.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 01 Des 2016, 22:48 WIB
Diterbitkan 01 Des 2016, 22:48 WIB
Putra Mahkota Thailand Maha Vajiralongkorn
Putra Mahkota Thailand Maha Vajiralongkorn (Reuters)

Liputan6.com, Bangkok - Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn diangkat sebagai raja baru Thailand. Pengangkatannya berselang 50 hari setelah mangkatnya sang ayah, Raja Bhumibol Adulyadej.

Pangeran menerima mahkota setelah sebelumnya ia memenuhi undangan dari parlemen untuk meresmikan suksesinya sebagai raja baru Thailand.

Sang putra mahkota kini layak disebut Raja Vajiralongkorn, raja ke-10 dari dinasti Chakri. Demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (1/12/2016).

Raja Bhumibol, raja yang paling lama memerintah di dunia, meninggal pada 13 Oktober. Pemerintah telah mengumumkan masa berkabung resmi selama setahun.

Maha Vajiralongkorn, 64, diberi gelar putra mahkota, membuatnya menjadi pewaris resmi kerajaan pada tahun 1972.

Raja Bhumibol secara luas dianggap sebagai pilar stabilitas selama tujuh dekade di tengah kekacauan politik di Thailand.

Sementara, sang anak belum menikmati tingkat yang sama dengan popularitas sang ayahnya. Putra mahkota lebih banyak menghabiskan waktunya di luar negeri.

Putra mahkota diharapkan untuk menjadi raja sehari setelah ayahnya meninggal tetapi Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha pada saat itu mengatakan bahwa pangeran telah meminta untuk menunda pengumuman resmi sehingga ia bisa berkabung.

Naik takhtanya sang pangeran mengakhiri masa ketidakpastian di mana Prem Tinsulanonda, 96 tahun mantan perdana menteri, telah melayani sebagai pengganti sementara raja.

Monarki Thailand dilindungi dari kritik oleh undang-undang lese-majeste yang kuat, membatasi diskusi media tentang peran keluarga kerajaan, termasuk di kalangan pers internasional.

Rakyat jelata hanya tahu beberapa rincian tentang siapa putra mahkota dan bagaimana dia hidup sehari-hari.

Dalam beberapa tahun terakhir ia telah mencoba untuk meningkatkan profilnya. Hal itu penting karena raja secara tradisional dilihat sebagai kekuatan penuntun dalam politik Thailand, yang sangat terpolarisasi.

Sebuah penobatan resmi tidak akan terjadi sampai masa kremasi Raja Bhumibol selesai. Ini diharapkan akan terjadi tahun depan.

Adapun penobatan Bhumibol sendiri berlangsung empat tahun setelah saudaranya Raja Ananda Mahidol meninggal karena luka tembak dalam keadaan misterius.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya