Liputan6.com, Jakarta - Songkran menjadi salah satu periode libur terpenting di Thailand yang banyak dimanfaatkan warga lokal (warlok) untuk melancong ke berbagai tempat. Liburan Songkran itu dilaporkan diperpanjang hingga Rabu, 16 April 2025, dari sebelumnya akan berakhir pada Sabtu, 12 April 2025.
Dengan banyaknya wisatawan yang bepergian, Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Somsak Thepsutin memperingatkan warga untuk lebih waspada terkait risiko tenggelam di periode liburan Songkran. Mengutip The Thaiger, Minggu (13/4/2025), data statistik menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal jumlah kematian akibat tenggelam pada April, terutama selama Songkran.
Data dari kantor sekretaris tetap kementerian menunjukkan bahwa rata-rata 327 kasus tenggelam terjadi setiap April, dengan pada 13--15 April mencatat sekitar 15 kasus tenggelam per hari terjadi, atau 1,5 kali lipat dari biasanya.
Advertisement
Kelompok yang paling rentan adalah orang dewasa berusia antara 45 hingga 59 tahun, dengan rata-rata 84 kematian pada April. Anak-anak di bawah 15 tahun menyusul, dengan 70 kasus tenggelam.
Laporan dari Departemen Pengendalian Penyakit menemukan bahwa 79 persen kasus tenggelam terjadi di sumber air alami atau pertanian, dan 12 persen melibatkan konsumsi alkohol. Tidak satu pun korban mengenakan pelampung.
Somsak mengidentifikasi kurangnya kesadaran keselamatan air, keterampilan berenang atau bertahan hidup yang tidak memadai, dan pengetahuan tentang teknik penyelamatan yang tidak mencukupi sebagai faktor penyebab. Ia mendesak agar pedoman keselamatan di tempat wisata ditaati, penggunaan pelampung selama aktivitas air, dan menghindari minuman keras di dekat air.
Perketat Pengawasan Keamanan dan Keselamatan di Destinasi Wisata Air Thailand
Para orangtua diimbau untuk mengawasi anak-anak secara ketat saat berada di dekat air. Area wisata seperti waduk, air terjun, dan pantai harus menetapkan zona renang yang aman yang terpisah dari lalu lintas perahu dan memastikan penjaga pantai bertugas.
Juru bicara Deputi Pemerintah, Sasikarn Wattanachan menyarankan masyarakat untuk menghindari alkohol, mengenakan pelampung saat naik perahu, dan tetap mengetahui kondisi cuaca. Hotline 1199 tersedia 24/7 untuk melaporkan darurat terkait air. Selain itu, layanan perahu penumpang di Kanal Saen Saeb Bangkok akan dihentikan pada 12--15 April 2025 sebagai bagian dari inisiatif keselamatan.
Departemen Kelautan berencana mengerahkan hampir 800 petugas dan 52 kapal patroli untuk meningkatkan keamanan di dermaga dan lokasi wisata di seluruh Thailand mulai Sabtu, 12 April 2025, hingga Selasa, 15 April 2025. Sasikarn mengumumkan bahwa kerja sama antara Angkatan Laut Kerajaan Thailand, Divisi Kepolisian Maritim, dan yayasan penyelamat akan meningkatkan tindakan keamanan, lapor Bangkok Post.
Di sisi lain, banyak warga lokal memilih liburan ke China di masa liburan Songkran tahun ini. Asosiasi Agen Perjalanan Thailand (ATTA) mengungkapkan bahwa China memuncaki daftar destinasi liburan luar negeri para turis Thailand selama liburan Songkran tahun ini.
Advertisement
China di Puncak Destinasi Liburan Luar Negeri Favorit Warga Thailand di Periode Songkran
Menurut penasihat TTAA, Thanapol Chewarattanaporn, pergeseran ini didorong oleh maskapai penerbangan yang memangkas harga tiket pesawat ke China di tengah penurunan jumlah wisatawan China yang datang.
"China telah menjadi tujuan terpanas bagi pelancong Thailand selama Songkran ini, bahkan mengalahkan Jepang. Maskapai penerbangan menawarkan penawaran yang tak tertahankan untuk mengisi kursi yang kosong karena pembatalan massal kelompok wisata China," katanya.
Kekhawatiran keamanan, gempa bumi baru-baru ini, dan tindakan keras terhadap penipuan pusat panggilan yang dioperasikan China telah menyebabkan banyak wisatawan China membatalkan rencana perjalanan mereka ke Thailand. Itu memicu penundaan dan pembatalan sejumlah penerbangan carter.
Sebagai tanggapan, maskapai penerbangan dan operator tur mengalihkan upaya mereka ke pelancong Thailand, menawarkan paket wisata ke China dengan harga antara 15.000 hingga 30.000 baht, sekitar Rp7,5 juta sampai Rp15 juta. Dengan China dianggap sebagai tujuan yang aman dan nyaman berkat jaringan transportasi yang andal dan infrastruktur modernnya, negara itu dipandang menarik bagi keluarga Thailand yang mencari liburan bebas repot.
Posisi 3 Besar Destinasi Liburan Luar Negeri Favorit Warga Thailand
Mengekor China dalam hal popularitas adalah Jepang. Negara itu masih menjadi favorit di kalangan pelancong Thailand. Paket wisata ke Jepang saat ini rata-rata sekitar 30.000 baht (sekitar Rp15 jutaan), tetapi Thanapol mencatat bahwa penjualan kilat menit terakhir dapat memangkas harga hingga 10.000 baht dalam upaya mengisi lima hingga 10 kursi yang tersisa per kelompok wisata.
Namun, kekhawatiran baru-baru ini tentang kesiapsiagaan gempa bumi Jepang dan aktivitas di sekitar Gunung Fuji dapat berdampak pada kepercayaan wisatawan, yang menyebabkan beberapa orang menunda rencana mereka, seperti dilaporkan The Nation.
"Prospek pariwisata outbound Thailand pada tahun 2025 menjanjikan," kata Thanapol. "Kami memperkirakan lebih dari 10 juta orang Thailand akan melakukan perjalanan ke luar negeri tahun ini—melampaui level pra-pandemi. China dapat menarik lebih dari satu juta turis Thailand dan bahkan dapat mengalahkan Jepang untuk pertama kalinya."
Eropa melengkapi tiga besar destinasi liburan luar negeri favorit warga Thailand. Rute populer meliputi Prancis, Swiss, Italia, dan Eropa Timur, dengan harga paket sekitar 60.000 baht.
Advertisement
