Liputan6.com, Kerala - Peraturan aneh berupa pencopotan bra diberlakukan di tengah ujian masuk sekolah kedokteran di India. Alasannya, karena panitia khawatir para peserta menyontek atau berbuat curang.Â
Hal itu diketahui dari pengakuan seorang calon mahasiswi India pada Senin 8 Mei 2017. Ia mengaku dipaksa melepas bra di depan umum oleh pejabat universitas yang mengkhawatirkan kecurangan bakal terjadi.
Sebelumnya, pihak berwenang sudah mengeluarkan aturan ketat berpakaian dalam rangka mengatasi kecurangan saat ujian masuk perguruan tinggi, khususnya di fakultas kedokteran yang dianggap paling bergengsi India.
Advertisement
Kendati demikian, tak ada yang menyebutkan bra sebagai benda terlarang. Daftar yang dilarang pada tahun ini adalah pakaian berwarna gelap, lengan panjang, bros, lencana, sepatu tertutup, dan kaus kaki.
Siswi yang belum disebutkan identitasnya itu mengatakan kepada media bahwa dia tengah berada di tempat ujian di Kerala pada Minggu 8 Mei 2017, ketika detektor logam mulai berbunyi saat pemeriksaan keamanan.
"Saat itu mereka mengatakan bahwa tanpa mengeluarkan pakaian dalam, saya tak bisa memasuki ruang ujian karena kait bra terbuat dari logam. Jadi, saya melepas bra dan memberikannya kepada ibu yang ikut menunggu di luar," tutur siswi tersebut kepada jaringan berita NDTV yang dikutip dari Asia One, Selasa (9/5/2017).
Mengutip The Times of India, anak perempuan itu mengaku kehilangan rasa percaya diri dan ketenangannya saat diminta melepas bra di depan banyak orang.
Orangtua murid lainnya menuturkan, putri mereka yang masih SMA juga terpaksa melepaskan kancing dari celana jins karena memicu bunyi saat melewati detektor logam.
"Dia dipulangkan dan bilang 'Papa, kancing jins ini harus dilepas, karena dianggap tak layak'. Segera saya melepas kancingnya," kata ayah salah satu siswa itu.
"Lalu saya pergi ke toko sekitar tiga kilometer dari pusat ujian dan membeli gaun baru untuknya setelah toko dibuka."
Kepala sekolah mengatakan bahwa dia tak menyadari ada peraturan pencopotan pakaian dalam itu, namun menyatakan bahwa sudah sesuai dengan peraturan.
"Kami memiliki petunjuk yang jelas bahwa jika detektor logam itu berbunyi bip, tidak ada yang diizinkan masuk. Kapan pun itu berbunyi, kami menyuruh siswa untuk melepas apa yang mereka pakai," kata Jalaluddin K.
Kecurangan dalam ujian umum terjadi di India, termasuk membayar suap besar untuk membeli kertas ujian walaupun ada banyak tipuan yang lebih rumit.
Ratusan orang ditangkap di negara bagian Bihar timur pada 2015, karena memanjat dinding dan menyediakan sontekan untuk kerabat mereka.