Bomber Bunuh Diri Diduga Dalang Ledakan di Konser Ariana Grande

Kepolisian tengah menyelidiki dugaan kuat pelaku bom bunuh diri sebagai penyebab ledakan pada konser Ariana Grande, Manchester.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 23 Mei 2017, 09:54 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2017, 09:54 WIB
20170522-Konser Ariana Grande di Inggris Diwarnai Ledakan-AP
Personel kepolisian mengamankan lokasi ledakan usai konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris, Senin (22/5). Sejumlah saksi mata mengatakan, mendengar dua ledakan dari arah loket penjualan tiket di tempat itu. (Peter Byrne/PA via AP)

Liputan6.com, Manchester - Sejumlah media dan kantor berita asing melaporkan bahwa kepolisian Manchester tengah menyelidiki dugaan kuat pelaku bom bunuh diri sebagai penyebab ledakan di konser Ariana Grande di Manchester Arena, Senin malam waktu setempat atau Selasa pagi, 23 Mei 2017 waktu Jakarta. Dugaan penyelidikan itu bermula dari laporan sejumlah saksi mata.

Sejumlah saksi mata mengklaim melihat seorang pria yang tampak sedang mengaktifkan alat peledak berisi serpihan benda tajam, sesaat sebelum ledakan di Manchester Arena, seperti yang diwartakan CNN, BBC, The Guardian, dan The New York Times, Selasa, (23/5/2017).

Saat ini, kepolisian Manchester tengah intens menyelidiki dan memroses bukti serta kesaksian dari lokasi kejadian.

Menurut laporan terbaru, ledakan itu mengakibatkan 19 orang tewas dan sekitar 59 orang luka-luka. Lokasi ledakan bertempat di Manchester Arena, yang memiliki daya tampung sekitar 20 ribu orang.

Seperti dilansir BBC, saksi melaporkan mendengar sebuah "ledakan besar" di area tempat konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena. Sementara itu, sejumlah jalan dan layanan kereta di Stasiun Manchester Victoria, yang dekat dengan tempat konser, diblokade.

Salah seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian, Adrian, menyampaikan kepada Liputan6.com, "Banyak remaja yang datang ke konser tanpa ditemani orangtua. Sementara itu, taksi mengangkut orang-orang ke tujuan mereka dan sejumlah gerai fast food lokal memberikan makanan gratis."

Insiden tersebut terjadi di tengah peringatan serangan teroris terhadap Inggris.

Seorang saksi mata, Majid Khan (22) menjelaskan, ledakan terjadi tidak lama setelah konser usai dan lampu padam.

"Sebuah ledakan besar seperti bom membuat panik semua orang dan kami berusaha melarikan diri. Hanya ada satu ledakan dan orang-orang dari berbagai sisi berlarian mencoba keluar," ungkap Khan.

Oliver Jones (17), remaja yang datang ke konser dengan saudara perempuannya mengatakan, "Ledakan bergema di sekitar arena serambi dan orang-orang berlari."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya