Liputan6.com, Jakarta - Dalam debat keempat Pemilu Presiden (pilpres) yang bertemakan Ideologi, Pemerintahan Keamanan Serta Hubungan Internasional, kandidat nomor urut dua, Prabowo Subianto, mengatakan bahwa kekuatan pertahanan Indonesia masih lemah.
Pada debat capres kali ini, Prabowo menyebut wilayah Indonesia yang seluas benua Eropa memiliki skuadron yang tidak seberapa besar, sehingga memicu darurat pertahanan.
Advertisement
Baca Juga
"Bagaimana jika ada pasukan asing datang ke salah satu wilayah kita, dan pertahanan kita lemah? Ini harus kita perhatikan," ujar Prabowo Subianto dalam sesi debat capres di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Prabowo mengaku tidak sepenuhnya sependapat dengan pernyataan kandidat nomor urut satu, Joko Widodo, bahwa diplomasi harus dijadikan prioritas dalam hubungan internasional.
"Diplomasi, jika hanya senyum-senyum saja, menjadi nice guy, ya begitu-begitu saja (hasilnya)," kata Prabowo Subianto, menambahkan bahwa realita hubungan tiap negara tetap harus mempertahankan kepentingan nasional.
"Diplomasi harus jadi bagian dari upaya menjaga kepentingan nasional, dan itu hanya bisa di-backup oleh kekuatan," lanjutnya, menyerukan dukungan pertahanan yang selaras dalam setiap komunikasi Indonesia dengan negara-negara di dunia.
Meski begitu, kedua kandidat sama-sama mengakui dalam debat capres terkait, bahwa kepentingan nasional harus didahulukan dalam setiap peran Indonesia di kancah internasional.
Simak video pilihan berikut:
Mekanisme Debat
Secara umum, mekanisme dan aturan debat keempat ini hampir sama dengan sebelumnya.
"Untuk debat keempat, format dan mekanisme sama dengan debat ketiga. Hanya untuk sesi empat dan lima, sesi debat itu diatur penggunakaan waktunya," ujar Komisioner KPU, Wahyu Setiawan di lokasi, Jakarta.
Pada sesi empat dan lima, moderator memberikan kesempatan kedua kandidat untuk saling bertanya dan menjawab. Setiap pertanyaan diberikan waktu selama delapan menit. Dari waktu tersebut dibagi secara adil kepada Jokowi dan Prabowo masing-masing empat menit.
"Sehingga dengan pengaturan waktu ini, kedua calon mendapat alokasi waktu yang sama, dan prinsip keadilan dapat diterapkan dalam debat keempat ini," tuturnya.
Sesi pertama debat akan diisi dengan pemaparan visi, misi, serta program dari masing-masing kandidat. Kemudian di sesi dua dan tiga dilakukan pendalaman visi, misi, dan program melalui beberapa pertanyaan yang diajukan moderator.
Sementara sesi keenam diisi dengan penyampaian pernyataan penutup oleh masing-masing kandidat.
Advertisement