Antusiasme WNI di Suriah Menyalurkan Hak Pilih untuk Pemilu 2019

WNI di Suriah menggunakan hak pilih mereka untuk Pemilu 2019.

oleh Afra Augesti diperbarui 14 Apr 2019, 13:43 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2019, 13:43 WIB
Pemilu di Suriah
Suasanan pemungutan suara di Damaskus, Suriah. (KBRI Damaskus)

Liputan6.com, Damaskus - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Damaskus, Suriah, pada Sabtu kemarin menyelenggarakan pencoblosan serentak bagi WNI yang berada di negara tersebut. Mereka memberikan hak pilih untuk menentukan presiden dan wakilnya, serta anggota DPR RI Dapil II Jakarta dengan mekanisme tempat pemungutan suara (TPS).

Pemilu diawali dengan pengambilan sumpah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN), dilanjutkan dengan pembukaan kotak suara yang berisi 91 surat suara untuk masing-masing pemilihan presiden dan wakil Presiden, pemilihan anggota DPR Dapil II Jakarta, juga logistik penyelenggaraan pemilu lainnya.

Selain itu, pembukaan Pemilu 2019 disaksikan oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Damaskus, PPLN Damaskus, dan masyarakat Indonesia di Suriah. Untuk TPS, dibuka di aula KBRI Damaskus.

"Syukur alhamdulillah, pada hari ini acara pencoblosan di TPS-01 Damaskus berjalan lancar dan tertib. Masyarakat Indonesia, termasuk para pelajar, sangat antusias memberikan suaranya untuk Indonesia yang lebih baik," tutur KUAI KBRI Damaskus, Andri Noviansyah dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 13 April 2019. 

Usai menggunakan hak suaranya di TPS-01 Damaskus, WNI berkesempatan menikmati sajian khas masakan Indonesia.

Setelah pencoblosan selesai dilaksanakan, seluruh surat suara yang masuk akan dihitung secara serentak pada Rabu, 17 April 2019 di ruang serbaguna KBRI Damaskus, Suriah.

WNI di Wilayah Konflik

Pemilu di Suriah
Suasana pemungutan suara di Damaskus, Suriah. (KBRI Damaskus)

Lima hari sebelumnya, pada 8 April 2019, KPPSLN KSK (Kotak Suara Keliling) telah menyelenggarakan Pemilu untuk WNI yang tinggal di Latakia dan Aleppo.

WNI di Suriah, yang sebagian  besar merupakan pekerja migran dan pelajar, secara antusias dan bersuka ria menyampaikan aspirasinya melalui metode TPS di Damaskus, serta KSK di Latakia dan Aleppo.

Sementara itu, sebanyak 192 WNI di Suriah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dari jumlah tersebut, 124 orang atau sekitar 64% telah menggunakan hak suaranya.

Menurut Ketua PPLN, Priyanto Mawardi, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya melalui KSK-01 Latakia (360 km dari ibu kota Damaskus, bagian barat daya Suriah) mencapai 100%, sedangkan di KSK-02 Aleppo (410 km bagian utara Suriah) --yang ditempuh melalui perjalanan darat dan sebagian besar masih dianggap daerah konflik-- mencapai 50% suara.

Diperkirakan sebagian WNI yang tidak dapat menyampaikan aspirasinya itu dikarenakan situasi dan kondisi setempat yang kurang memungkinkan mereka mendatangi TPS.

Sejumlah pelajar Indonesia di Suriah, yang sebagian besar merupakan pemilih pemula, menyampaikan harapan agar para calon terpilih dapat memimpin Indonesia dengan amanah, menyejahterakan bangsa, menjaga persatuan, menjadikan Indonesia sebagai negara yang bermartabat, pusat peradaban dunia dan ilmu pengetahuan, memberikan beasiswa kepada pelajar Indonesia ke luar negeri, tidak menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, dan mampu mewujudkan perdamaian dunia.

Demi Nyoblos, WNI di Yordania Tempuh Jarak 200 Km untuk Capai TPS

Simulasi Pemilu 2019
Simulasi pemungutan dan pencoblosan surat suara Pemilu 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Demi menggunakan hak memilihnya dalam Pemilu 2019, warga negara Indonesia (WNI) di Yordania rela menempuh perjalanan panjang dari domisilinya ke tempat pemungutan suara luar negeri di Ibu Kota Amman.

Salah seorang WNI yang bekerja di Kota Ma'an (sekitar 200 km dari ibukota Amman), mengungkapkan kegembiraannya dapat melakukan pencoblosan suara di ibu kota Yordania, yang digelar pada Jumat 12 April 2019.

"Meskipun tinggal jauh dari tanah air, saya senang dapat menggunakan hak pilih saya untuk menentukan masa depan Bangsa Indonesia yang lebih baik 5 tahun ke depan," tuturnya, seperti dikutip dari Antara, Minggu (14/4/2019).

Pencoblosan hari Jumat dilakukan sejak pukul 08.00 pagi waktu setempat. Antrean WNI yang berada di Yordania terlihat memadati TPS 1 dan 2 di Wisma Duta KBRI Amman. Sebagian besar di antara mereka adalah pekerja migran dan mahasiswa.

Proses pemungutan suara di dua TPS diselenggarakan oleh Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) yang terdiri atas unsur KBRI, mahasiswa, dan masyarakat Indonesia di Yordania.

Bentuk antusiasme lain terkait pemilu 2019 juga terlihat dari banyaknya WNI yang masih berdatangan ke lokasi TPS hingga akhir waktu pencoblosan pukul 19.00 waktu lokal. Sebagian dari mereka bahkan harus menempuh perjalanan selama dua jam untuk mencapai lokasi TPS.

Berdasarkan catatan PPLN Yordania, terdapat 1.032 WNI yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) untuk Pemilu 2019 di wilayah Yordania dan Palestina.

Dari jumlah pemilih dalam DPT, tercatat 553 pemilih yang telah menggunakan suaranya, baik melalui TPS, kotak suara keliling (KSK) maupun pos. Dengan demikian, partisipasi pemilih dalam pemilu ini mencapai lebih 50 persen dari DPT sesuai yang ditargetkan KPU Pusat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya