Gara-Gara Kiriman Sampah, Presiden Filipina Ancam Perang Melawan Kanada

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan melancarkan perang terhadap Kanada terkait masalah kiriman sampah.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 25 Apr 2019, 08:33 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 08:33 WIB
Rodrigo Duterte
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi tahu puluhan polisi yang berada di hadapannya bahwa mereka akan diawasi. (Ted Aljibe/AFP)

Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan "berperang" melawan Kanada, jika Ottawa tidak mengambil kembali sampah yang dikirim perusahaan-perusahaan berbasis di negara Amerika Utara itu, yang dikirim ke Manila beberapa tahun lalu.

"Saya akan memberi peringatan kepada Kanada, mungkin pekan depan, bahwa mereka sebaiknya menarik (sampah) itu keluar," kata Duterte pada hari Selasa.

"Kami akan mendeklarasikan perang melawan mereka, toh kita bisa menanganinya," lanjutnya mengancam, sebagaimana dikutip dari CNN pada Kamis (25/4/2019).

CNN melaporkan bahwa sebanyak 103 kontainer yang menampung 2.450 ton sampah, telah dikirim dari Kanada ke Filipina pada 2013 dan 2014 lalu.

Ratusan kontainer itu diberi label plastik untuk didaur ulang, tetapi pengawas di Filipina menemukan bahwa sampah tersebut justru tidak dapat didaur ulang.

Sampah dinyatakan ilegal oleh otoritas Filipina, karena perusahaan swasta Kanada yang bertanggung jawab atas pengiriman tersebut tidak memiliki izin impor.

Beberapa kontainer masih tertahan di pelabuhan Manila, sambung laporan itu.

 

 

Masalah yang Terus Berkembang

Sidang-Sampah
Ilustrasi sanksi buang sampah sembarangan (Liputan6.com/Nafisco)

Isu limbah global dan bagaimana solusi untuk mengatasinya, telah menjadi masalah yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Selama satu dekade terakhir, negara-negara maju telah mengirimkan limbah daur ulang ke luar negeri untuk diproses, tetapi kini mulai berubah.

Tahun lalu, China mengubah kebijakan untuk melarang "sampah asing" sebagai cara mengurangi kerusakan lingkungan. Pembatasan ini dilaporkan menyebabkan daur ulang sampah yang menumpuk di negara maju, tanpa tahu ke mana tempat untuk mengirimkannya.

"Saya tidak mengerti mengapa mereka menjadikan kami tempat pembuangan," kata Duterte, yang memperingatkan bahwa ia akan berlayar ke Kanada dan membuang sampah di sana sendiri, sambil menambahkan: "Sampahnya sudah pulang."

 

Kanada Belum Juga Bertindak

PM Kanada Justin Trudeau
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan pernyataan pers untuk KTT G7 di Quebec. (Lars Hagberg / AFP)

Di lain pihak, selama bertahun-tahun, pemerintah Filipina telah meminta Kanada untuk menarik kembali sampahnya.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan di masa lalu bahwa ia "turut berupaya keras dalam menemukan solusi" untuk limbah yang dibuang.

Namun, hal tersebut belum juga terealisasi, sehingga membuat marah Duterte yang dikenal kerap menyampaikan pernyataan bombastis.

Belum ada tanggapan langsung dari pemerintah Kanada atas ancaman ini.

Sebelumnya, pada awal April, Duterte juga sempat "mengancam perang" terhadap Tiongkok. Dia mengancam akan mengirimkan pasukannya untuk "misi bunuh diri" jika Beijing tidak menghentikan tekanan terhadap pulau yang diduduki Manila di Laut China Selatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya