Cincin Melingkar di Jari Tangan Kiri, PM Selandia Baru Akhirnya Tunangan?

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, bertunangan dengan pasangannya, Clarke Gayford?

oleh Afra Augesti diperbarui 03 Mei 2019, 14:42 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2019, 14:42 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern menggendong putrinya, Neve Te Aroha Ardern Gayford saat menghadiri Nelson Mandela Peace Summit di markas PBB, New York, Senin (24/9). Ardern duduk disamping pasangannya, Clarke Gayford, di ruang pertemuan. (AFP/Don EMMERT)

Liputan6.com, Hamilton - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, dikabarkan telah bertunangan dengan pasangannya yang sudah tinggal bersama dalam waktu sekian lama, Clarke Gayford.

Juru bicara dari perdana menteri 38 tahun itu, Andrew Campbell, mengkonfirmasi kepada CNN bahwa sejoli itu bertunangan pada liburan Paskah bulan lalu.

Meski demikian, Campbell tidak memberikan rincian lebih lanjut. Demikian halnya dengan Ardern atau Gayford yang tidak mengumumkan isu ini di Facebook dan Twitter mereka.

Meski masih belum mendapat kepastian dari Ardern atau Gayford secara langsung, Ardern dilaporkan sudah mengenakan sebuah cincin yang melingkar di jari tengah dari tangan kirinya, ketika Ardern menghadiri sebuah upacara di Pike River, Pantai Barat Selandia Baru, pada hari ini.

Kini, meski tidak menikah, Ardern dan Gayford sudah memiliki seorang anak yang diberi nama Neve Te Aroha Ardern Gayford. Bayi perempuan ini lahir pada Juni 2018. "Aroha" merupakan kata yang berasal dari bahasa Maori, yang berarti "cinta."

Jacinda Ardern dan Gayford dianggap telah mencetak sejarah baru ketika mereka membawa sang putri --yang kala itu masih berusia tiga bulan-- ke aula pertemuan PBB selama KTT Perdamaian Nelson Mandela pada September 2018.

Pada bulan Januari, Ardern mengatakan kepada BBC bahwa meskipun dia adalah seorang feminis, namun dia tidak bisa memaksa atau menekan pasangannya untuk menikahinya.

"Aku bisa membuatnya kesakitan dan merasakan siksaan, karena harus bersusah payah untuk memikirkan tentang pertanyaan semacam itu," candanya, seperti dikutip dari CNN, Jumat (3/5/2019).

Clarke Gayford adalah seorang pembawa acara televisi yang cukup terkenal di Selandia Baru. Sebelumnya, pria 41 tahun ini pernah memandu sebuah tayangan TV yang berfokus pada musik dan anak-anak muda.


Sempat Dikira Sudah Tunangan Sebelumnya

Barack Obama Kunjungan ke Selandia Baru
Mantan Presiden AS, Barack Obama berjalan bersama Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern, yang tengah hamil anak pertamanya, pada upacara penyambutan di Government House, Auckland, Kamis (22/3). (Simon Watts/Dept of Internal Affairs via AP)

Jacinda Ardern dan Clarke Gayford bertemu di sebuah acara penghargaan pada 2012.

Gayford tengah menjadi pembawa acara untuk Metro Restaurant Awards, di mana ia mengungkapkan bahwa ia berjumpa dengan Ardern di sana.

Kala itu, Ardern menjadi bintang tamu untuk merekomendasikan restoran-restoran top di Auckland.

Pada 2017, dua bulan setelah Ardern terpilih menjadi perdana menteri Selandia Baru ke-40, Ardern mematahkan spekulasi publik yang menganggap bahwa dirinya dan Gayford sudah bertunangan.

"Dengan bangga, saya mengabarkan bahwa saya memiliki eksim di jari tangan kiri saya, yang menyebabkan berpikir untuk mencari tahu cara menutupinya, yakni dengan memakai cincin onyx yang indah. Jadi saya tidak bertunangan," ujar Ardern kepada awak media pada konferensi pers pasca-kabinet waktu itu.


Tuai Pujian Dunia

PM Selandia Baru Jacinda Ardern
PM Selandia Baru Jacinda Ardern ikut menghadiri salat Jumat di Christchurch. (dok.Twitter @Kasmawati75/https://twitter.com/Kasmawati75/status/1108928106977320961/Henry

Jacinda Ardern telah mendapatkan reputasi sebagai pelopor. Tahun lalu, ia menjadi pemimpin negara yang pertama kali --dalam hampir 30 tahun-- baru memiliki anak saat menjabat dan merupakan perdana menteri termuda Selandia Baru dalam 150 tahun.

Dia juga baru-baru ini mendapatkan pujian atas penanganannya terhadap serangan teror Christchurch, yang menewaskan 51 orang pada Maret kemarin.

Menyusul penembakan itu, Ardern dengan cepat memperkenalkan reformasi hukum senjata, mengenakan jilbab untuk menunjukkan rasa hormatnya kepada komunitas Muslim dan secara terbuka mengatakan bahwa dia tidak akan pernah menyebut nama tersangka di depan umum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya