Liputan6.com, Kabul - Sekitar 5.000 orang meninggal akibat gempa bumi dahsyat bermagnitudo 6,5 yang melanda utara Afghanistan pada hari ini, tahun 1998 lalu. Lindu itu menghancurkan banyak desa dan menyebabkan ribuan penduduk kehilangan tempat tinggal, menurut pihak berwenang.
"Kami sangat membutuhkan bantuan. Ribuan orang tewas," kata Shamshul Haq Arianfar, juru bicara aliansi anti-Taliban saat itu, sebagaimana dikutip dari CNN pada Rabu (29/5/2019).
Baca Juga
Arianfar mengatakan setidaknya delapan desa benar-benar musnah. Saat itu, ia menambahkan bahwa tentara telah menarik 1.650 jasad dari puing-puing.
Advertisement
Juru bicara oposisi, Abdullah, mengatakan jumlah korban tewas saat itu bisa meningkat dari 1.650.
"Jumlah korban menurut sebuah laporan yang baru saya dapatkan dari kementerian keamanan adalah lebih dari 5.000 tewas dan lebih dari 1.000 terluka. Itu baru jasad-jasad yang ditemukan," kata seorang menteri yang mengunjungi London, mengatakan kepada BBC. "Kami kira angka tersebut akan naik," katanya.
Seorang wartawan dengan Komite Palang Merah Internasional mengatakan pekerja bantuan tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut sampai mereka memeriksa wilayah tersebut. Helikopter sedang dalam perjalanan ke daerah-daerah yang dilanda bencana, dan pesawat-pesawat akan berangkat dari Pakistan ke wilayah itu untuk membawa bantuan bantuan kepada para korban.
Gempa kuat seperti hari Sabtu kala itu pernah mengguncang wilayah yang sama pada Februari 1998, jumlah korban tewas juga mencapai ribuan orang.
"Kami mendengar melalui pihak berwenang di Utara bahwa setidaknya 15 hingga 20 desa telah hancur," kata Juan Martinez dari ICRC. Ia mengatakan setidaknya 3.000 orang telah dikonfirmasi meninggal.
Jumlah Korban Dilebihkan?
Pekerja bantuan darurat skeptis dengan tingkat kerusakan dan jumlah korban yang dikabarkan tersebut.
"Gempa itu terjadi di siang hari, ketika kebanyakan orang berada di luar dan tidak di rumah mereka," kata seorang pekerja bantuan. "Sehingga jumlah korban mungkin sangat dilebih-lebihkan."
Perkiraan kekuatan gempa juga bervariasi. Ahli gempa Pakistan melaporkan tiga gempa antara magnitudo 4,5 dan 5,4, sementara kantor seismologi Beijing menempatkan kekuatan gempa di magnitudo 7,1.
Survei Geologi AS memperkirakan besarnya gempa di magnitudo 6,9, dibandingkan dengan gempa 6,4 skala Februari 1998 yang juga di Afghanistan. Namun menurut informasi yang banyak diberitakan, intensitas gempa berada pada magnitudo 6,5.
Gempa itu melanda wilayah Rustaq di dekat perbatasan dengan Tajikistan, sekitar 240 kilometer sebelah utara ibu kota Afghanistan Kabul, wilayah yang sama seperti pada gempa Februari, menurut Jacques Trembley dari kelompok bantuan medis. "Kami merasakannya di sini; (gempa) itu kuat," kata Trembley kepada Reuters melalui telepon dari kota utara Mazar-i-Sharif.
Martinez mengatakan, hujan lebat menghambat aliran pasokan bantuan dan personel ke daerah itu dan pesawat-pesawat pemasok bantuan dialihkan dari Kabul ke kota Faisalbad, Pakistan.
Sementara itu, pada tanggal 30 Mei juga terjadi sejumlah peristiwa bersejarah di antaranya adalah tewasnya Presiden Bangladesh akibat dihujani peluru pemberontak, kabar bohong berujung maut di jembatan Brooklyn, serta insiden banjir akibat luapan sungai Kentucky.
Advertisement