Ombilin Sawahlunto di Indonesia Ditetapkan Sebagai Warisan Dunia UNESCO

Terdapat total 36 situs yang dinominasikan masuk dalam Daftar Warisan Dunia, termasuk Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2019, 18:49 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2019, 18:49 WIB
Wisata Tambang Sawahlunto
Kota Sawahlunto memiliki potensi wisata tambang yang didukung dengan keberadaan Museum Gudang Ransum, Lubang Mbah Suro peninggalan Belanda, dan cagar budaya lainnya. (Foto: Istimewa/Dinas Kebudayaan dan Pariwisata/Sumbarprov.go.id)

Liputan6.com, Baku - Nominasi Indonesia "Ombilin Coal Heritage of Sawahlunto" berhasil ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO, pada Sesi ke-43 Pertemuan Komite Warisan Dunia (World Heritage Committee/WHC) UNESCO di Baku, Azerbaijan (6/7). 

Pada Pertemuan WHC UNESCO yang berlangsung pada tgl 30 Juni - 10 Juli 2019, terdapat total 36 situs yang dinominasikan masuk dalam Daftar Warisan Dunia, termasuk Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto.

Mewakili Indonesia, Dubes RI Baku menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan negara-negara Anggota WHC UNESCO dan laporan rekomendasi positif dari advisory body UNESCO terhadap nominasi Ombilin.

Tahun ini merupakan tahun terakhir keanggotaan Indonesia pada Komite Warisan Dunia UNESCO, dan peran Indonesia sebagai Vice Chair WHC 43, demikian dikutip dari laman Kemlu.go.id, Minggu (7/7/2019).

Terdapat satu situs alam Indonesia, yaitu Tropical Rainforest Heritage of Sumatera, yang masih berada dalam daftar World Heritage In Danger List, dan perlu diperjuangkan untuk kembali masuk dalam daftar Warisan Dunia. 

Warisan Dunia dari Indonesia

Candi Borobudur
Berwisata ke Candi Borobudur kini terbilang mudah ditempuh dan relatif murah, apalagi sekarang ada maskapai yang memiliki rute penerbangan sangat lengkap.

Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki total 9 Warisan Dunia. Lima pada kategori Warisan Budaya, yaitu Kompleks Candi Borobudur (1991), Kompleks Candi Prambanan (1991), Situs Manusia Purba Sangiran (1996), Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak sebagai Manifestasi dari Filosofi Tri Hita Karana (2012), dan Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (2019). 

Adapun pada kategori Warisan Alam terdapat empat warisan, yaitu Taman Nasional Ujung Kulon (1991), Taman Nasional Komodo (1991), Taman Nasional Lorentz (1999), dan Hutan Hujan Tropis Sumatera (2004).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya