Penembakan di Pearl Harbor AS, 2 Orang Tewas

Penembakan dilakukan seorang tentara di Pearl Harbor Naval Shipyard.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 05 Des 2019, 11:05 WIB
Diterbitkan 05 Des 2019, 11:05 WIB
Penembakan di Pearl Harbor. (AP)
Penembakan di Pearl Harbor. (AP)

Liputan6.com, Pearl harbor - Seorang pria diduga prajurit Angkatan Laut AS melakukan penembakan ke Pearl Harbor Naval Shipyard atau Galangan Kapal Angkatan Laut Pearl Harbor di Hawaii pada Rabu 4 November 2019 waktu setempat. Menewaskan dua orang dan melukai sejumlah orang, lalu bunuh diri, kata seorang juru bicara Angkatan Laut.

"Pelaut itu mulai mengamuk sekitar pukul 14.30 sore waktu setempat, menembak tiga pekerja Departemen Pertahanan di Dry Dock 2 di pangkalan," juru bicara itu menambahkan seperti dikutip dari New York Post, Kamis (5/12/2019). 

Dua dari korban, keduanya pria, kemudian dinyatakan meninggal, kata pihak berwenang.

"Setelah menembak ketiga korbannya, pelaut itu menembak dirinya sendiri, jelas juru bicara ipihak Angkatan Laut.

Galangan kapal itu kemudian disterilisasi karena petugas medis dan petugas penegak hukum tengah bekerja di lokasi kejadian.

Seorang saksi yang tengah berada di meja kernya mengatakan melihat penembak mengenakan seragam angkatan laut, menurut Hawaii News Now.

"Saya mengenali suara itu sebagai tembakan. Aku melihat si penembak, yang aku anggap pelaut karena dia berseragam ... menembak dirinya sendiri," kata saksi kepada outlet berita setempat.

Lokasi penembakan dibuka kembali setelah sterilisasi sekitar pukul 16.00 sore waktu setempat, kata pihak berwenang.

"FBI membantu Angkatan Laut dalam penyelidikan mereka," kata seorang juru bicara. 

Berduka

Pearl Harbor.(AFP)
Pearl Harbor.(AFP)

Insiden ini meninggalkan duka bagi orang-orang yang ditinggalkan.

"Pikiran kami bersama keluarga para korban dan semua orang yang terlibat. Ini tentu saja sebuah tragedi bagi semua orang di sini," kata Laksamana Muda Robert Chadwick, komandan Wilayah Angkatan Laut Hawaii.

Dia mengatakan tidak segera jelas apakah pria bersenjata itu, seorang pelaut yang ditugaskan di USS Columbia, atau para korban - semua karyawan galangan kapal - atau apakah ketiganya dijadikan sasaran secara acak.

Sejauh ini tak diketahui memiliki perincian tentang jenis senjata apa yang digunakan atau kemungkinan motif.

Pihak berwenang mengatakan setidaknya 100 saksi sedang diwawancarai tentang kejadian itu.

Sementara Angkatan Laut memimpin penyelidikan, para detektif kepolisian Honolulu dan Kantor Pemeriksa Medis kota juga merespons.

Gubernur David Ige mengatakan Gedung Putih telah menawarkan bantuan segera setelah penembakan.

"Saya bergabung dalam solidaritas dengan orang-orang Hawaii ketika kami menyatakan kesedihan kami atas tragedi ini, dan kepedulian terhadap mereka yang terkena dampak penembakan itu," kata Ige, dalam sebuah pernyataan.

Penembakan itu mematahkan ketenangan dari apa yang sebelumnya merupakan hari yang lancar, kata para saksi mata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya