Liputan6.com, Jakarta- Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya berhasil memproduksi vaksin Virus Corona COVID-19. Bahkan ia mengklaim vaksin buatan negaranya sebagai yang pertama meregistrasi vaksin COVID-19 di dunia.
Dikutip dari Associated Press, di sisi lain, Fase 3 dari uji coba vaksin ini banyak dipertanyakan dan diragukan ilmuwan internasional, dimana tahap itu biasanya memakan waktu berbulan-bulan dan perlu keterlibatan ribuan orang.
Terkait vaksin yang dibuat Rusia, Menteri Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan Amerika Serikat, Alex Azar, memberikan tanggapannya dengan menyatakan bahwa penting bagi negaranya untuk memberikan vaksin yang aman, efektif, dan datanya transparan.
Advertisement
"Komitmen Amerika Serikat melalui upaya bersejarah Operation Warp Speed kami dan melalui Food and Drug Administration adalah bahwa setiap vaksin akan terbukti aman dan efektif dalam uji klinis secara etis, data juga akan tersedia secara transparan dan ditinjau oleh pakar dari luar," papar Menkes Alex Azar, dalam telekonferensi yang digelar oleh Asia Pacific Media Hub, Rabu (12/8/2020).
Menkes Alex Azar juga mengatakan, "Ini bukan perlombaan untuk menjadi yang pertama."
Kendati demikian, "Ini adalah menggunakan setiap kekuatan pemerintah AS, ekonominya, industri biofarmasi kami di seluruh dunia, dan memanfaatkannya untuk mengirimkan secepat mungkin demi kepentingan warga Amerika Serikat, tetapi juga bagi orang-orang di dunia, untuk vaksin yang aman dan efektif," jelas Azar.
Menurut Azar, dua dari enam vaksin AS yang telah diinvestasikan sudah memasuki fase 3 uji klinis beberapa pekan lalu.
"Sementara vaksin Rusia saat ini baru saja dimulai, dan data dari uji coba awal di Rusia belum dikeluarkan, maka hal itu tidak transparan," ujar Menkes Alex Azar.
Selain itu, Menkes Alex Azar juga menekankan bahwa Amerika Serikat akan mewajibkan vaksin apa pun di negaranya agar aman dan efektif, dan memenuhi standar terbaik FDA.
Saksikan Video Berikut Ini:
5,7 Miliar Dosis Calon Vaksin COVID-19 Telah Dipesan Seluruh Dunia
Dilaporkan AFP, sebanyak 5,7 miliar dosis vaksin Virus Corona COVID-19 telah dipesan di seluruh dunia. Hal itu terjadi, meskipun vaksin yang sedang dikembangkan belum terbukti keefektifannya karena masih dalam tahap uji klinis.
Uji klinis Fase 3 yang melibatkan ribuan orang, sedang berlangsung untuk lima vaksin - di tiga negara barat dan dua di China.
Pada 11 Agustus, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pengumuman mengejutkannya yaitu mengklaim bahwa vaksin yang dijuluki "Sputnik V", yang diambil dari nama satelit Soviet, telah memberikan "kekebalan berkelanjutan" terhadap Virus Corona COVID-19.
Sementara di Universitas Oxford, yang bekerja sama dengan grup farmasi Swedia-Inggris AstraZeneca, berharap mendapatkan hasil pada bulan September.
Selain itu, vaksin Virus Corona COVID-19 juga ditargetkan pada akhir tahun ini oleh perusahaan biotek AS Moderna, yang bermitra dengan Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), yang kemungkinan di bulan November.
Advertisement