Kronologi Penembakan Dekat Gedung Putih hingga Donald Trump Dievakuasi

Berikut adalah kronologi insiden penembakan yang terjadi di dekat Gedung Putih, saat Presiden AS Donald Trump tengah melangsungkan konferensi pers.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Agu 2020, 17:02 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 16:50 WIB
AS Setop Perjalanan dari Eropa
Foto 11 Maret 2020, Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump pada Rabu (11/3) mengatakan negaranya akan menangguhkan semua perjalanan dari negara-negara Eropa, kecuali Inggris, selama 30 hari dalam upaya memerangi virus corona Covid-19. (Xinhua/Liu Jie)

Liputan6.com, Washington D.C- Seorang agen Secret Service melepaskan tembakan dan melukai seorang pria dalam serangan yang terjadi di dekat Gedung Putih.

Insiden itu membuat Presiden Donald Trump harus dievakuasi, dikawal keluar dari ruang pertemuan di tengah konferensi pers yang disiarkan televisi pada 10 Agustus 2020 waktu setempat.

Kepala Secret Service Uniformed Division, Tom Sullivan menyatakan bahwa Kompleks Gedung Putih berhasil diamankan dan tidak ada seorang pun di bawah perlindungan Secret Service yang berada dalam bahaya, seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (11/8/2020).

Insiden itu berawal dari seorang pria berusia 51 tahun yang tidak disebutkan identitasnya, mendekati seorang petugas Secret Service berseragam di sekitar jalan 17th Street dan Pennsylvania Avenue dan mengaku bahwa ia membawa senjata.

Menurut pernyataannya kepada wartawan, Sullivan mengatakan bahwa penembakan itu terjadi sebelum pukul 6 sore waktu setempat. 

Pria itu kemudian berbalik dan "berlari secara agresif ke arah petugas, dan dengan gerakan yang tampak mengeluarkan sebuah benda dari balik pakaiannya," terang Sullivan.

Tersangka kemudian "berjongkok dalam posisi penembak, seolah-olah hendak menembak" sebelum akhirnya petugas melepaskan tembakan ke arah pria itu sebanyak satu kali di bagian torso, jelas Sullivan.

Baik tersangka maupun petugas Secret Service itu telah dibawa ke rumah sakit. Namun, pria tersebut menderita luka serius atau mungkin dalam keadaan kritis, menurut departemen pemadam kebakaran District of Columbia.

Saksikan Video Berikut Ini:

Penyelidikan Sedang Dilakukan

Dua Penembakan Massal di AS
Bendera Amerika Serikat berkibar setengah tiang di Gedung Putih, Washington DC, Minggu (4/8/2019). Presiden Donald Trump memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di semua gedung pemerintah untuk mengenang korban tewas dalam dua penembakan massal di El Paso, Texas, dan Ohio. (AP/Andrew Harnik)

Menanggapi kejadian itu, petugas penegak hukum telah berupaya untuk menemukan motif dan menyelidiki apakah pria itu memiliki riwayat penyakit mental.

Selain itu, tinjauan internal terkait penembakan oleh petugas Secret Service itu juga sedang dilakukan, termasuk penyelidikan oleh Metropolitan Police Department. 

Ketika petugas Secret Service mengantarnya untuk meninggalkan ruangan konferensi pers, Donald Trump saat itu baru saja memulai briefing-nya yang membahas tentang Virus Corona COVID-19. 

Hingga beberapa menit kemudian, Presiden AS tersebut kembali ke ruangan konferensi dan menyatakan adanya kejadian "penembakan" di luar Gedung Putih yang telah "terkendali".

"Terjadi penembakan dan seseorang telah dibawa ke rumah sakit," kata Donald Trump.

Tidak berbeda dari pernyataan Tom Sullivan, Donald Trump juga mengatakan bahwa petugas itu telah melepaskan tembakan dan ia meyakini orang yang ditembak tersebut merupakan individu yang bersenjata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya