Top 3: Daftar 5 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia Versi Forbes Jadi Sorotan

Berita terpopuler edisi Kamis (10/12/2020) meliputi daftar 5 wanita paling berpengaruh di dunia hingga ancaman serius akibat COVID-19 di Swedia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Des 2020, 09:18 WIB
Diterbitkan 10 Des 2020, 08:19 WIB
Angela Merkel disumpah menjadi Kanselir Jerman untuk kali keempat pada 14 Maret 2018
Angela Merkel disumpah menjadi Kanselir Jerman untuk kali keempat pada 14 Maret 2018. (AP Photo/Michael Sohn)

Liputan6.com, Jakarta - Majalah bisnis ternama asal Amerika Serikat, Forbes selalu merilis daftar nama-nama orang paling berpengaruh di dunia setiap tahunnya. Untuk tahun ini, secara khusus Forbes turut merilis nama-nama wanita yang memberi pengaruh paling besar di dunia. Ada pun, Menkeu Sri Mulyani dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati ikut masuk ke dalam jajaran perempuan paling berpengaruh di dunia.

Daftar nama 5 wanita paling berpengaruh di dunia teratas versi Forbes pun menjadi sorotan dalam kanal Global Liputan6.com edisi Kamis (10/12/2020).

Beralih ke berita menarik lainnya, Inggris telah menjadi negara pertama yang melakukan vaksin COVID-19 secara massal ke warganya. Negara tersebut memilih untuk menggunakan vaksin buatan Pfizer sebagai pilihan untuk melindungi warganya dari Virus Corona baru. 

Masih seputar COVID-19, informasi selanjutnya mengenai Swedia yang kini tengah bergulat dan menghadapi Virus Corona secara kewalahan. Hal ini terjadi lantaran negara tersebut terkesan mengandalkan herd immunity dan telah menyepelekan manfaat penting dari penggunaan masker. 

Berikut adalah ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Kamis (10/12/2020):

1. Daftar 5 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia pada 2020 Versi Forbes

Cawapres AS Kamala Harris.
Cawapres AS Kamala Harris. Dok: AP Photo

Wakil Presiden terpilih Amerika Serikat, Kamala Harris, masuk daftar Wanita Paling Berpengaruh di Dunia versi Forbes pada 2020. Kamala merupakan wanita pertama yang terpilih menjadi wapres AS. 

Tahun ini, Kanselir Jerman Angela Markel kembali berada di peringkat 1 daftar Forbes. Merkel secara umum dipandang sebagai pemimpin de factor dari Uni Eropa.

Berita lengkapnya di sini...

2. Rahasia Inggris Bisa Jadi Negara Pertama Suntik Vaksin Virus Corona COVID-19

Pemandangan Sepi Kota London Imbas COVID-19
Pemandangan Piccadilly Circus di London, Inggris (18/3/2020). PM Inggris Boris Johnson pada Rabu (18/3) mengatakan seluruh sekolah akan ditutup mulai Jumat (20/3) setelah otoritas kesehatan mengonfirmasi total 2.626 kasus infeksi COVID-19 dan 104 kematian akibat penyakit tersebut. (Xinhua/Tim Irelan

Inggris menjadi pertama di dunia yang gelar vaksinasi massal dari vaksin COVID-19. Mereka menggunakan vaksin buatan Pfizer pada Selasa, 11 Desember 2020.

"Hari ini adalah langkah maju yang besar dalam perjuangan kita melawan virus corona. Memiliki vaksin yang efektif adalah cara terbaik untuk melindungi mereka yang paling rentan, menyelamatkan puluhan ribu nyawa," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, dalam keterangan resmi.

Simak berita selengkapnya...

3. Andalkan Herd Immunity dan Sepelekan Masker, Kini Swedia Hadapi Ancaman Serius COVID-19

Hidup Tanpa Lockdown Corona di Swedia
Orang-orang menikmati cuaca hangat di Stockholm, Rabu (22/4/2020). Swedia belum memberlakukan lockdown, seperti mayoritas negara Eropa lainnya, namum pemerintah memberikan tanggung jawab besar kepada penduduknya untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona. (Anders WIKLUND/TT NEWS AGENCY/AFP)

Dukungan untuk pemerintah Swedia dan kepercayaan publik pada kemampuan pihak berwenang guna menangani krisis Virus Corona COVID-19 semakin menurun. Hal itu disebabkan pendekatan anti-lockdown negara itu dan mengandalkan herd immunity tanpa masker yang terus diuji dengan meningkatnya jumlah kematian dan kasus baru.

Lebih dari 7.000 orang telah meninggal karena COVID-19 di Swedia, menjadikan negara berpenduduk 10,2 juta itu salah satu tingkat kematian per kapita tertinggi di Eropa. Swedia telah mencatat lebih banyak kematian secara signifikan dalam dua minggu terakhir saja daripada tetangganya Norwegia dan Finlandia.

Selengkapnya di sini...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya