Liputan6.com, Jakarta - Kandidat vaksin COVID-19 buatan China bertambah. Vaksin vektor adenovirus untuk mengatasi Virus Corona COVID-19 itu kini siap menjalani uji coba terhadap manusia di dalam dan luar China.
Para peneliti dari Universitas Tsinghua, Universitas Kedokteran Tianjin, dan perusahaan Walvax Biotechnology Co., Ltd. yang berbasis di Kunming, mulai mengembangkan vaksin tersebut sejak awal merebaknya epidemi COVID-19. Jika dibandingkan dengan kandidat lainnya, vaksin tersebut diproduksi menggunakan darah simpanse.
Karena pada umumnya tidak ada antibodi penetral adenovirus simpanse yang tersimpan di tubuh manusia, vaksin dengan virus tersebut sebagai pembawanya akan mendapat keuntungan berupa reaksi merugikan yang rendah, kapasitas produksi yang tinggi, dan imunitas yang kuat pascavaksinasi, papar Zhang Linqi, kepala peneliti dari Universitas Tsinghua.
Advertisement
Produsen vaksin tersebut sudah merampungkan pengujian terhadap hewan dan mulai mendaftar untuk menjalankan uji coba terhadap manusia di China dan negara-negara lainnya.
"Tidak ada efek samping serius yang muncul pada hewan," kata Zhang, seraya menambahkan bahwa hasil dari penelitian praklinis mendukung keamanan vaksin COVID-19 ini dan mengindikasikan potensi uji klinis lanjutan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dipasarkan Pertengahan 2021
Zhang menyebutkan bahwa uji klinis tahap 3 untuk memverifikasi keampuhan vaksin itu akan dilaksanakan di sejumlah area pandemi di luar China. "Seperti vaksin-vaksin COVID-19 buatan China lainnya, kami juga menghadapi situasi di mana tidak ada cukup pasien COVID-19 di China yang bisa berpartisipasi dalam uji coba tahap 3."
Sebuah basis industrialisasi vaksin vektor adenovirus simpanse yang telah dipatenkan, diluncurkan pada Minggu 27 Desember di Distrik Daxing, Beijing, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (29/12/2020). Jika terbukti efektif setelah uji coba, vaksin tersebut akan diproduksi massal di basis tersebut.
Pabrik-pabrik manufakturnya saat ini sedang dalam tahap konstruksi, dan vaksin tersebut kemungkinan akan mulai dipasarkan pada pertengahan 2021. Kapasitas produksi tahunan untuk vaksin COVID-19 itu akan melebihi 200 juta dosis, menurut pernyataan Walvax.
China saat ini memiliki lima vaksin yang memasuki uji klinis tahap 3, termasuk satu vaksin vektor adenovirus yang dikembangkan oleh Akademi Ilmu Militer dan perusahaan CanSino Biologics Inc., kata seorang pejabat dari Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission) China sebelumnya pada Desember.
Advertisement