Liputan6.com, Jakarta - Setelah lebih dari lima tahun penggalangan dana, pengambilan gambar, dan pengeditan, film dokumenter "Paris Is Burning" memulai debutnya di New York City pada 13 Maret 1991.
Pandangan terobosan pada budaya dan karakter di sekitar budaya drag ball (subkultur LGBTQ+ Afrika-Amerika dan Amerika Latin muda yang berasal dari New York City), mengubah cara berpikir banyak orang tentang drag, queerness, dan bahkan dokumenter itu sendiri.
Mengutip dari History, Sabtu (13/3/2021), "Paris Is Burning" mencatat "Zaman Keemasan" budaya ball di New York, diambil dari wawancara ekstensif dengan waria dan orang lain yang terkait dengan budaya ball dan jaringan sosial kompleks yang mengelilinginya.
Advertisement
Pembuat film Jennie Livingston hampir secara harfiah menemukan subjek saat mengambil kursus di Universitas New York, memulai percakapan dengan dua pria yang dia lihat voguing (tarian modern bergaya di mana peserta sering berkompetisi dengan bola) di Washington Square Park.
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
Raih Berbagai Penghargaan
Sambil mengumpulkan sejumlah kecil dana dari sumber yang berbeda, Livingston mewawancarai orang-orang yang terkait dengan ball, mendokumentasikan berbagai kategori kompetisi, secara ekstensif membuat katalog bahasa gaul.
Dan juga mengaitkan pengalaman dengan masalah yang lebih besar seperti krisis AIDS dan kefanatikan yang secara rutin dihadapi dan bahkan merenggut nyawa para gay, transgender, dan subjek-subjek queer di film tersebut.
"Paris is Burning" langsung menjadi hit, memenangkan hadiah di Sundance Film Festival, Berlin International Film Festival, Los Angeles and New York Critics ’Circle Awards, GLAAD Media Awards, dan banyak lagi.
Karena kontroversinya, film ini gagal masuk nominasi Academy Awards bersama dengan pengecualian dari film dokumenter yang berfokus pada minoritas lainnya seperti Hoop Dreams, membuat Akademi merevisi sistem nominasi film dokumenter pada 1996.
Library of Congress menambahkan Paris adalah Burning ke National Film Registry di 2016.
Â
Reporter: Veronica Gita
Advertisement