Bongkahan Es Terbesar di Dunia Terpisah dari Antartika, Ukurannya 80 Kali Manhattan

Sebongkah es raksasa terbesar di dunia yang secara resmi dikenal sebagai A-76 terlepas dari Antartika

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Mei 2021, 14:55 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2021, 14:55 WIB
Sebuah gunung es yang sangat besar telah terbentuk dari sisi barat Ronne Ice Shelf, yang terletak di Laut Weddell, di Antartika. (ESA)
Sebuah gunung es yang sangat besar telah terbentuk dari sisi barat Ronne Ice Shelf, yang terletak di Laut Weddell, di Antartika. (ESA)

Liputan6.com, Antarktika - Gunung es terbesar di dunia telah terpisah dari Antartika selama beberapa hari terakhir. Sebongkah es raksasa itu berukuran hampir 80 kali ukuran Manhattan.

"Gunung es itu pecah di sisi barat Ronne Ice Shelf di Laut Weddell Antartika," kata European Space Agency/ESA (Badan Antariksa Eropa), Rabu 19 Mei 2021.

"Gunung es itu berbentuk seperti papan setrika raksasa, berukuran panjang sekitar 170 kilometer (105 mil) dan lebarnya 25 kilometer (15,5 mil). Itu membuatnya sedikit lebih besar dari Pulau Majorca di Spanyol," kata ESA seperti dikutip dari CNN, Kamis (20/5/2021).

Terpisahnya gunung es itu dikenal dengan istilah Iceberg calving, bagian dari siklus alami di mana bongkahan es besar pecah dari lapisan es secara berkala.

Sejauh ini para ilmuwan tidak mengaitkan pemecahan gunung es ini dengan perubahan iklim. Sebaliknya justru meyakini hal itu adalah bagian dari siklus alami pemecahan gunung es di wilayah tersebut.

Setelah mencair, gunung es baru tidak akan menyebabkan kenaikan permukaan laut, karena itu adalah bagian dari lapisan es terapung - sama seperti es batu yang mencair tidak meningkatkan kadar minuman di gelas Anda. Itu membuat gunung es seperti ini berbeda dari gletser atau lapisan es, yang ditemukan di darat, dan yang meningkatkan permukaan laut global saat mereka pecah ke laut dan mencair.

Jika seluruh lapisan es Antartika mencair, barulah itu bisa menaikkan permukaan laut hampir 190 kaki.

Disebut Gunung ES A-76

ESA mengatakan gunung es itu pertama kali ditemukan oleh Keith Makinson, ahli kelautan kutub dengan British Antarctic Survey pekan lalu dan dikonfirmasi dari US National Ice Center menggunakan citra Copernicus Sentinel-1 milik ESA.

Bongkahan besar es tersebut sekarang secara resmi dikenal sebagai A-76. Nama itu mungkin terdengar agak membosankan untuk gunung es terbesar di dunia, tetapi ini didasarkan pada sains. ESA mengatakan gunung es secara tradisional dinamai dari kuadran Antartika tempat mereka awalnya terlihat, kemudian nomor urut, kemudian, jika gunung es pecah, sebuah huruf berurutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya