Liputan6.com, California - Beruang cokelat yang pernah menjadi raja hutan belantara di bagian barat Amerika Serikat (AS) menjadi spesies yang terancam punah di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah pada 1975.
Dikutip dari History, Senin (24/5/2021), sebelum Anglo-Amerika mulai menginvasi wilayah beruang cokelat, populasi mereka sebagian besar mendiami di sebelah barat Missisippi dari Meksiko utara ke Lingkaran Arktik.
Advertisement
Baca Juga
Karena ukuran beruang itu yang menakutkan serta sifatnya yang agresif, sebagian besar penjelajah Eropa awal di bagian negara tersebut mencatat pertempuan mereka dengan beruang cokelat.
Advertisement
Selama ekspedisi mereka ke Pasifik, Lewis dan Clark bertemu banyak beruang dan terpesona oleh kecepatan dan kekuatan mereka yang mengesankan.
Perburuan dan Perusakan Habitat Menjadi Penyebab Penurunan Angka Populasi
Pada tanggal 1 Juli 1805, ketika ekspedisi melakukan pengangkutan perlahan di sekitar Air Terjun Besar Sungai Missouri di Montana, Lewis menulis dalam jurnalnya bahwa beruang cokelat ada di sekitar perkemahan mereka.
"Karena itu kami bertekad untuk memukuli tempat tinggal mereka besok," katanya, "dan membunuh mereka atau mengusir mereka dari tempat tinggal mereka di sekitar tempat ini."
Karena perburuan seperti itu dan perusakan habitat secara umum, beruang cokelat mulai menghilang seiring dengan pemukiman di barat.
Pernah diperkirakan menjadi rumah bagi 10.000 beruang cokelat dan menempatkan gambar beruang cokelat di benderanya, pada 1924 California bukanlah rumah lagi bagi hewan tersebut.
Selama dekade berikutnya, beruang cokelat secara bertahap menghilang dari rumah asalnya di Texas, Nebraska, Oklahoma , Kansas, Arizona, New Mexico, Oregon, Utah, Dakota, dan mungkin Colorado dan Washington.
Akhirnya, dalam upaya terakhir untuk menghentikan angka penurunan populasi beruang cokelat, Kongres AS menetapkan hewan tersebut merupakan spesies terancam yang berarti mereka dilindungi dari perburuan dan penangkapan.
Karena itu, populasi beruang cokelat perlahan mulai pulih.
Â
Â
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement