Liputan6.com, Jakarta - Suka atau tidak, media sosial telah menjadi bagian signifikan dalam hidup manusia.
Dari hasil kecil seperti membuka Instagram untuk posting foto makanan kita sebelum disantap, hingga membagikan foto saat kita mendapatkan sebuah prestasi.
Dikutip dari List Verse, Selasa (25/5/2021), berikut adalah lima cara media sosial menghancurkan dunia:
Advertisement
1.Validasi Virtual
Media sosial mengubah Anda menjadi individu yang dapat melakukan apa saja demi validasi pengikut di akun media sosial Anda.
Secara desain, media sosial berkembang berdasarkan kebutuhan manusia untuk merasa diakui, disetujui, dan diterima.
2. Penurunan Rentang Perhatian Manusia
Tahun lalu, Microsoft melakukan penelitian untuk memastikan rentang perhatian manusia rata-rata. Jauh dari upaya amal, survei ini diadakan untuk membantu pemasar bergulat dengan tingkat konsentrasi konsumen yang semakin menurun.
Pada tahun 2000, rentang perhatian rata-rata telah merosot menjadi 12 detik, dan para peneliti bertanya-tanya apakah dua dekade lagi penyebaran internet yang meluas telah mengikisnya lebih jauh.
Hasil dari penelitian tersebut hanya delapan detik. Satu detil kurang daripada ikan emas.
Walau media sosial tidak bisa disebut sebagai pelaku tunggal, sudah jelas bahwa dengan melihat 'tweet' dengan 280 karakter dan video TikTok berdurasi 15 detik, memainkan peran yang sifnifikan.
Advertisement
3. Persamaan Pendapat
Media sosial telah menjadikan ketidakmurnian yang dirasakan dan kesalahan jujur sebagai pelanggaran yang dapat membakar, bahkan menghancurkan hidup.
Itu telah dilakukan dengan membiarkan suara-suara yang paling ekstim dan haus darah mendominasi wacana publik walaupun mewakili sebagian kecil dari publik yang sebenarnya.
4. Hilangnya Kebebasan Berpendapat
Media sosial membuat kekuatan sensor menjadi selektif di tangan segelintir orang.
Jika memiliki pendapat yang tidak sama dengan mereka yang dipandang 'benar', Anda dapat dikecam oleh netizen.
5. Adiksi Terhadap Media Sosial
Media sosial dapat membuat kita ketagihan secara fisik dan psikologis seperti nikotin atau perjudian.
Sebanyak sepuluh persen orang Amerika Serikat (AS) memenuhi kriteria kecanduan media sosial.
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement