Arti Mimpi di Balik Julukan Markas Manchester United Sebagai Theatre of Dreams

Kandang Manchester United, Old Trafford dikenal juga dengan nama Theatre of Dreams atau Teater Mimpi, simak kisah dan asal usul munculnya julukan ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2021, 19:38 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 18:05 WIB
Stadion Old Trafford, Rumah Manchester United  (Wikimedia Commons)
Stadion Old Trafford, markas Manchester United yang juga dikenal dengan nama Theatre of Dreams (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Jakarta - Manchester United adalah salah satu klub sepak bola terbesar di dunia. Tim ini telah sukses meraih mimpi, baik di lapangan maupun melalui pendapatan komersial yang diperolehnya.

Klub di Liga Inggris dengan julukan Red Devils ini memiliki stadion kandang yang dikenal dengan nama Old Trafford sejak 1910. Stadion ini terletak di antara Bridgewater Canal di sisi utara dan jalur kereta api di sisi selatan kota Manchester, Inggris.

Stadion ini merupakan yang terbesar kedua di Inggris setelah Wembley dan saat ini terbesar kesembilan di Eropa. Dirancang oleh arsitek terkenal Archibald Leitch yang karya ikoniknya masih dapat dilihat di Goodison Park Everton dan Stadion Ibrox Rangers.

Selain Old Trafford, stadion ini juga dikenal dengan nama 'Theatre of Dreams' (Teater Mimpi). Satu pertanyaan yang diajukan banyak penggemar adalah mengapa kandang Manchester United disebut sebagai Theatre of Dreams, begini penjelasannya:

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


This Is The Theatre of Dreams

Sir Bobby Charlton, Legenda Manchester United (Wikimedia Commons)
Sir Bobby Charlton, Legenda Manchester United (Wikimedia Commons)

Julukan Theatre of Dreams berasal dari salah satu ikon Manchester United, Sir Bobby Charlton, seperti dikutip dari laman fifa.com. Pemain legendaris MU ini menciptakan ungkapan, "This is Manchester United football club, this is the theatre of dreams." (Ini adalah klub sepak bola Manchester United, ini adalah teater mimpi).

Frasa ini diterbitkan dalam buku berjudul Soccer yang ditulis John Riley pada 1987. Julukan 'Theatre of Dreams' melekat pada kandang Red Devils sejak buku tersebut diterbitkan.

Arti Mimpi ini merujuk tidak hanya pada mimpi para pemain MU, juga mimpi-mimpi para penggemar melihat tim yang mereka dukung mengalahkan tim-tim sepak bola lainnya.

Para penggemar memainkan peran penting dalam kesuksesan Manchester United, mengingat jumlahnya yang sangat banyak tersebar di seluruh dunia. Old Trafford pun telah menjadi stadion Liga Premier terbesar selama beberapa dekade.


Bangkit dari Kawasan Industri Penuh Polusi

Logo Ilustrasi MU
Suasana di luar kandang Manchester United (MU), Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Manchester United pindah ke Old Trafford pada 1910. Sebelumnya, mereka bermain di North Road dan kemudian Bank Street, terletak di kawasan industri serta jalanan rumah bertingkat. Namun, kualitas lapangan yang tidak memadai serta asap yang mengepul dari pabrik di sekitarnya menjadi masalah bagi tim untuk melanjutkan bermain di sana. Mereka mengalami kebangkrutan.

Saat itu, Kapten Harry Stafford menemukan empat pengusaha lokal, termasuk John Henry Davies (akhirnya menjadi Presiden MU) yang dengan senang hati berinvestasi sebesar 500 poundsterling pada tahun 1902. Akhirnya tim yang awalnya bernama Newton Heath LYR menandai awal yang baru dengan nama yaitu Manchester United pada 24 April 1902.

Henry Davies memutuskan bahwa klub membutuhkan lapangan yang sesuai untuk tujuannya dan pada 19 Februari 1910, pertandingan pertama di Old Trafford dimainkan melawan Liverpool.

Saat itu, seorang jurnalis yang meliput pertandingan tersebut menyampaikan kebanggaanya melihat Old Trafford. "Area paling tampan, paling luas dan paling luar biasa yang pernah saya lihat. Sebagai lapangan sepak bola, tak tertandingi di dunia, ini merupakan kehormatan bagi Manchester," katanya menggambarkan rumah Manchester United saat itu.

Stadion ini dengan cepat membuat iri klub banyak sepak bola Inggris, menjadi tuan rumah ulangan final Piala FA 1911 dan final 1915. Lalu, sebelas tahun kemudian menjadi tuan rumah internasional pertamanya, pertandingan antara Inggris dan Skotlandia.


Diserang Bom pada Perang Dunia Kedua

Ilustrasi ledakan bom (Sumber: Wikimedia Commons)
Ilustrasi ledakan bom (Sumber: Wikimedia Commons)

Ketika Perang Dunia Kedua pecah, Old Trafford diminta Angkatan Darat untuk digunakan sebagai gudang perlengkapan, tetapi sepak bola terus dimainkan di sana.

Old Trafford mengalami dua kali serangan bom. Pertama pada 22 Desember 1940 dan yang kedua pada 11 Maret 1941. Serangan ini menghancurkan sebagian besar stadion termasuk aset hadiah klub; tribune utama di sisi selatan stadion. Lapangan yang rusak parah tidak memungkinkan untuk tim bermain di sana, akhirnya mereka main di Maine Road, kandang dari rival di kota yang sama, Manchester City.

Biaya sewa yang berat membuat United terlilit hutang sebesar 15.000 poundsterling (atau sekitar 290 juta rupiah). Namun, tekanan hutang sedikit reda ketika Old Trafford kembali dibuka pada 1949.

Sedikit demi sedikit pembangunan kembali dimulai. Lampu sorot ditambahkan pada 1959 dan Stand Utara baru dibangun pada 1965, yang berisi tempat duduk pribadi dalam kotak pertama di lapangan sepak bola Inggris.

Dominasi MU pada tahun-tahun awal Liga Premier menyebabkan lonjakan popularitas yang mengharuskan pembangunan kembali stadion. Dengan perbaikan lebih lanjut pada Stand Timur dan Barat, kehadiran Old Trafford telah meningkat pesat. Saat ini kapasitas stadion mencapai sekitar 76.000 orang setelah penambahan tingkat kedua di kuadran barat laut dan timur laut.


Penamaan Tribune yang Unik

Tribune Barat di Stadion Old Trafford yang dikenal dengan nama Stretford End (Wikimedia Commons)
Tribune Barat di Stadion Old Trafford yang dikenal dengan nama Stretford End (Wikimedia Commons)

Old Trafford merayakan ulang tahun keseratusnya pada 19 Februari 2010 dan pada November 2011, Stand Utara diubah namanya menjadi Stand Sir Alex Ferguson untuk menghormati 25 tahun hubungan tim dengan pelatih asal Skotlandia tersebut.

Kemudian pada 3 April 2016, Stand Selatan berubah nama menjadi Stand Sir Bobby Charlton untuk mengenang jasa ikon legenda MU dan timnas Inggris. Perubahan nama ini sekaligus perayaan 60 tahun asosiasi Sir Bobby Charlton dengan klub sepak bola ini.

Stand yang paling terkenal mungkin adalah West Stand yang juga dikenal sebagai The Legendary Stretford End. Pada waktu stadion belum memiliki tempat duduk di sisi barat, tribune ini selalu dipenuhi hampir 20.000 fans yang berdiri dan mereka dikenal memiliki suara paling lantang. Pernah diukur tingkat kebisingan suara penonton di tribune ini, melebihi pesawat Jumbo Jet yang lepas landas.

Yang terakhir adalah Stand Timur yang disebut sebagai Scoreboard End karena merupakan lokasi papan skor.

Terowongan tua, satu-satunya bagian yang tersisa dari stadion asli, telah berganti nama menjadi terowongan Munich, sebagai peringatan untuk tragedi penerbangan di Munich atau yang dikenal sebagai Munich Air Disaster pada 1958. Ada pula sebuah plakat yang didedikasikan untuk para korban bencara Munich di ujung selatan Stand Timur.

Ada tiga patung di luar Old Trafford. Yang pertama adalah patung Sir Matt Busby. Kedua, ada The United Trinity, yaitu George Best, Dennis Law, dan Bobby Charlton. Yang terbaru adalah patung Sir Alex Ferguson setinggi 2,7 meter pada 23 November 2012.

 

Penulis: Anastasia Merlinda


Infografis MU Menang 6 Kali Beruntun

Infografis MU Menang 6 Kali Beruntun
Infografis MU Menang 6 Kali Beruntun. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya