Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, para ilmuwan dan komunitas ilmiah mengira bahwa inti Bumi memiliki tekstur yang padat dan keras. Rupanya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tekstur dari inti Bumi setengah padat hingga cair.Â
Berita ini pun menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Kamis (4/11/2021).
Informasi populer lainnya adalah bunga bangkai langka asli Sumatera rupanya berhasil tumbuh dan mekar di San Diego California. Diketahui, bunga itu mekar untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun.Â
Advertisement
Baca Juga
Berita selanjutnya yang juga menarik perhatian pembaca adalah ular yang mampu bertahan hidup meski ketika itu terdapat serangan asteroid yang bahkan membunuh dinosaurus.Â
Simak ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Kamis (4/11/2021):
1. Bukan Padat dan Keras, Ternyata Ini Tekstur Asli Inti Bumi
Selama lebih dari setengah abad, komunitas ilmiah mengira bahwa inti dalam Bumi adalah bola padat dari paduan besi terkompresi yang dikelilingi oleh inti luar yang cair. Namun, penelitian terbaru yang diterbitkan pada 20 September 2021 di jurnal Physics of the Earth and Planetary Interiors, menunjukkan bahwa keteguhan bola planet berkisar dari logam setengah padat hingga logam cair.
Advertisement
2. Bunga Bangkai Langka Asli Sumatra Mekar di San Diego California
San Diego Botanic Garden menyambut ribuan pengunjung untuk acara Halloween tahun ini yang menyeramkan dan bau. Bunga bangkai langka di taman itu mekar untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun.
Bunga bangkai yang secara ilmiah dikenal sebagai Amorphophallus Titanum ini mulai mekar pada pertengahan Minggu sore. Mekar sepenuhnya berlangsung sekitar 48 jam, jadi pihak taman memperkirakan peristiwa langka terjadi pada Selasa malam.
3. Terkuak, Ular Bertahan Hidup Meski Serangan Asteroid Bunuh Dinosaurus
Serangan asteroid 66 juta tahun lalu di Meksiko menyebabkan kehancuran massal di seluruh dunia yang mengakibatkan kepunahan dinosaurus dan sekitar 76 persen kehidupan tumbuhan dan hewan.
Serangan itu menyebabkan gempa bumi, tsunami dan kebakaran hutan, diikuti oleh kegelapan selama 10 tahun ketika awan abu menghalangi matahari.
Advertisement