Liputan6.com, New Delhi - Sedikitnya 247 anggota Islam Front Populer India (PFI) ditangkap oleh otoritas India, lantaran organisasi itu diduga melakukan pendanaan terorisme.
Dikutip dari laman NDTV, Rabu (28/9/2022), badan investigasi sedang melakukan operasi di Madhya Pradesh, Karnataka, Assam, Delhi, Maharashtra, Telangana, Gujarat, dan Uttar Pradesh.
PFI telah dituduh mendanai teror, memberikan pelatihan senjata kepada pemuda umat Muslim, dan meradikalisasi mereka untuk bergabung dengan organisasi teroris. Tindakan tersebut dilaporkan berdasarkan masukan intelijen yang diberikan oleh Badan Investigasi Nasional.
Advertisement
Kepolisian Delhi India melakukan penggerebekan di beberapa tempat termasuk Rohini, Nizamuddin, Jamia, Shaheen Bagh, dan Delhi tengah dalam aksi gabungan dan terkoordinasi.
30 orang telah ditangkap di ibu kota negara sejauh ini, tertinggi di negara bagian mana pun.
Dalam operasi larut malam, polisi di wilayah Thane menangkap empat aktivis PFI dari pinggiran Mumbra karena diduga terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum, mempromosikan permusuhan di antara masyarakat, dan mengobarkan perang melawan negara.
Di Maharashtra, ada laporan penggerebekan di Aurangabad dan Solapur juga.
Polisi setempat di Karnataka, dalam penggerebekan dini hari, menahan 40 anggota PFI. Rumah-rumah para pemimpin PFI digerebek di seluruh negara bagian termasuk di distrik Bagalkote, Bidar, Chamarajanagar, Chitradurga, Ramanagara, Mangaluru, Koppal, Bellari, Kolar, Bengaluru, Mysuru, dan Vijayapura.
Lebih dari 75 pekerja PFI dan Partai Sosial Demokrat India (SDPI), sayap politik Front Populer India, juga ditahan di Karnataka, untuk mengantisipasi protes kekerasan.
PFI Dibentuk Tahun 2006
Sejauh ini 21 pekerja PFI telah ditahan dari seluruh Madhya Pradesh dan 10 di Gujarat.
Di Assam, setidaknya 25 pemimpin PFI telah ditahan di lima distrik Assam tengah dan bawah dalam serangan pagi hari oleh polisi negara bagian.
Mereka dijemput dari daerah Nagarbera Kecamatan Kamrup, Goalpara, Barpeta, Dhubri, Baksa, dan Darrang. Ada laporan penggerebekan di Udalguri dan Karimganj juga. Sebelumnya, Polisi Assam telah menangkap 11 pemimpin dan pekerja PFI dari berbagai negara bagian, dan satu dari Delhi.
Organisasi ini dibentuk pada tahun 2006. PFI mengklaim selama ini telah bekerja untuk pemberdayaan masyarakat terpinggirkan di India dan mengadvokasi hak-hak kelompok Dalit, Muslim, dan suku lainnya.
Lembaga penegak hukum, bagaimanapun, mengatakan PFI mempromosikan Islam radikal dan merekrut kelompok teror.
Organisasi itu berada di bawah pemindai lembaga pusat setelah anggotanya memotong tangan seorang profesor perguruan tinggi di Kerala karena diduga mengeluarkan sentimen soal agama.
Advertisement
3 Anggota ISIS Tewas Dalam Operasi Militer Irak Utara
Sebelumnya, terkait teroris, tiga anggota ISIS tewas dalam operasi pemerintah Irak di Provinsi Nineveh, kata pasukan paramiliter Hashd Shaabi yang didukung pemerintah.
Mengutip Xinhua, Kamis (14/9/2022), pasukan gabungan tentara pemerintah dan kelompok Hashd Shaabi membunuh tiga militan ISIS setelah mengejar mereka di daerah gurun di barat ibu kota Provinsi Mosul.
Lokasinya ada di sekitar 400 km utara Baghdad, Irak menurut sebuah pernyataan oleh kantor media Hashd Shaabi.
Sementara, 4 anggota teroris Hashd Shaabi terluka dalam operasi itu, tambah pernyataan tersebut.
Pasukan itu juga menyita kendaraan yang digunakan oleh anggota ekstremis yang berisi sabuk peledak, senjata dan amunisi lain, tambahnya.
Selama beberapa bulan terakhir, pasukan keamanan Irak telah melakukan operasi terhadap anggota ekstremis untuk menindak aktivitas intensif mereka.
Situasi keamanan di Irak telah membaik sejak kekalahan ISIS pada 2017.
Namun, sisa-sisanya telah melebur ke pusat kota, gurun, dan daerah terjal, sering melakukan serangan gerilya terhadap pasukan keamanan dan warga sipil.
4 Anggota ISIS Tewas Ditembak Pasukan Keamanan Irak
Sebelumnya, pasukan keamanan Irak menewaskan empat angggota kelompok ekstremis (ISIS) dalam sebuah operasi di provinsi Kirkuk, Irak utara, kata seorang pejabat keamanan pada Selasa 7 September waktu setempat.
Dikutip dari laman Xinhua, Pasukan gabungan dari tentara Irak dan Counter-Terrorism Service (CTS) membunuh para militan di dekat kota Altun Kupri. Kota ini jaraknya sekitar 40 km utara ibukota provinsi bernama Kirkuk, kata Ali al-Fraiji, komandan Komando Operasi Kirkuk, dalam sebuah pernyataan.
Operasi itu terjadi dua hari setelah serangan mematikan ISIS di pos polisi federal di selatan kota Kirkuk, sekitar 250 km utara Baghdad. Kala itu, 13 anggota keamanan tewas dan insidenn ini juga melukai enam lainnya.
Selama beberapa bulan terakhir, ISIS telah mengintensifkan serangan terhadap pasukan keamanan Irak di provinsi yang sebelumnya dikendalikan oleh militan, meninggalkan puluhan korban.
Situasi keamanan di Irak telah membaik sejak pasukan keamanan Irak mengalahkan militan ISIS pada 2017. Namun, sisa-sisa ISIS sejak itu melebur ke pusat kota, gurun dan daerah berbatu, sering melakukan serangan gerilya terhadap pasukan keamanan dan warga sipil.
Advertisement