Liputan6.com, London - Flypast atau penampilan jet tempur terbang di atas langit Buckingham Palace (Istana Buckingham) gagal dilakukan. Sesi yang kabarnya akan menampilkan aksi sekitar 70 pesawat temput tersebut dibatalkan.
Tak ada Royal Air Force yang melakukan 'Salute to Her Majesty', setelah upacara penobatan seperti terakhir kali tahun 1952 di Westminster Abbey.
Mengutip CNN mengutip media Inggris PA, Sabtu (6/5/2023), cuaca buruk telah mengakibatkan perayaan penobatan Raja Charles III tak seperti pada penobatan Ratu Elizabeth II.
Advertisement
Sebagai gantinya, formasi dibentuk dari helikopter dan tim Red Arrows, kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Prosesi tersebut berlangsung lebih singkat menjadi dua setengah menit, dari sebelumnya enam menit.
Pada awalnya sesi tersebut akan memasukkan jet modern F-35 dan Typhoon, dan penerbangan peringatan Battle of Britain – sebuah kelompok yang biasanya mencakup Spitfires, pesawat tempur Hurricane, dan pembom Lancaster. Namun kondisi cuaca tak memungkinkan sehingga harus dibatalkan.
Red Arrows dari tim akrobatik Angkatan Udara Kerajaan Inggris yang terkenal telah terbang di atas Istana Buckingham yang diguyur hujan, tampil singkat dengan formasi ramping.
Lagu kebangsaan Inggris Long Live The King terdengar kembali dimainkan, dan Raja Charles III serta Ratu Camilla memberikan beberapa lambaian terakhir kepada penonton sebelum masuk ke dalam.
Lambaian tangan Raja Charles III serta Ratu Camilla setelah formasi Red Arrows dengan asap berwarna merah, putih dan biru mengakhiri perayaan publik untuk hari itu. Para bangsawan kemudian akan berpose untuk foto resmi dan makan siang informal.
Resmi Jadi Raja: God Save The King
Charles III resmi menjadi raja Inggris per hari ini, Sabtu 6 Mei 2023, setelah menerima sejumlah simbol kekuasaan monarki, ia pun dinyatakan sah sebagai pemimpin monarki Inggris.
"God Save The King," ujar Uskup Agung Canterbury Justin Welby yang memahkotainya.
 Untuk pertama kalinya dalam tujuh dekade, mengutip CNN, Sabtu (6/5/2023), seorang raja Inggris yang baru secara resmi dinobatkan.
Uskup Agung Canterbury Justin Welby menempatkan Mahkota St. Edward di atas kepala Charles III, bagian terpenting dari upacara penobatan.
Saat Uskup Agung Canterbury Justin Welby bersiap untuk memahkotai Raja Charles III, ia berkata: "Raja segala raja berkatilah, kami mohon kepadamu, Mahkota ini, dan sucikanlah hambamu Charles, yang di atas kepalanya hari ini engkau menempatkannya sebagai tanda keagungan kerajaan. Agar dia dapat dimahkotai dengan kebaikanmu yang murah hati dan dipenuhi dengan rahmat yang melimpah dan semua kebajikan; melalui dia yang hidup dan memerintah, tertinggi atas segala sesuatu, satu Tuhan, dunia tanpa akhir. Amin."
Setelah memahkotai Raja, Welby berkata: "God Save the King."
Raja Charles IIIÂ menjadi monarki Inggris Raya dan 14 wilayah Persemakmuran lainnya saat ibunya, Ratu Elizabeth, wafat pada September 2022.
Advertisement
Resmi Jadi Ratu Inggris, Camilla Duduk Bersanding Raja Charles III
Setelah Raja Charles III dimahkotai, giliran Ratu Camilla menerima penobatannya sendiri - meskipun dalam bentuk yang sedikit berbeda.
Seperti suaminya, Queen Consort atau Permaisuri Ratu Camilla diurapi dengan minyak suci oleh Uskup Agung Canterbury, tetapi tanpa sekat, yang menunjukkan sifat yang berbeda dari mengurapi seorang permaisuri dibandingkan dengan penguasa yang memerintah, Raja Charles III.
Mengutip CNN, Sabtu (6/5/2023), The Keeper of the Jewel House kemudian mempersembahkan Consort’s Ring atau Cincin Permaisuri, yang melambangkan janji dan komitmen, "menikahinya" dengan Raja dan dengan Tuhan dan rakyatnya.
Selanjutnya, dia dimahkotai dengan Mahkota Ratu Mary, menandai pertama kalinya dalam sejarah baru-baru ini bahwa mahkota baru tidak dibuat khusus untuk acara ini, dan disandingkan dengan Sceptre dan Rod (tongkat kerajaan).
Â
Naik Kereta Lapis Emas ke Istana Buckingham, Diikuti Rombongan Keluarga Pangeran William
Setelah dinobatkan, Raja Charles III dan Ratu Camilla kembali ke Istana Buckingham melalui rute yang sama dengan menaiki kereta Gold State Coach, kereta kencana berlapis emas.
Raja yang baru dinobatkan telah meninggalkan Westminster Abbey dan memasuki Gold State Coach, yang membawanya kembali ke Istana Buckingham.
Kereta kuda itu telah digunakan di setiap penobatan sejak William IV pada tahun 1831, memberikan hubungan yang kuat dengan upacara rumit sebelumnya.
Prosesi ini akan dilakukan dalam skala yang jauh lebih megah dan lebih besar, dan melibatkan ribuan anggota angkatan bersenjata dari Inggris, Persemakmuran, dan Wilayah Seberang Laut Inggris yang akan berbaris dan berbaris di sepanjang rute, bersama dengan pengawal dan Royal Watermen.
Pada kesempatan ini, publik juga akan bisa melihat Raja Charles III dan Ratu Camilla secara sekilas.
Kereta mereka ditarik oleh delapan Windsor Grey atau kuda abu-abu Windsor dan didampingi oleh pengawal kedaulatan dari Kavaleri Rumah Tangga.
Pantauan Liputan6.com di akun Youtube The Royal Family, terlihat Raja Charles III dan Ratu Camilla melambaikan tangan dan melempar senyum kepada publik yang berdiri di sepanjang jalan rute parade mereka dengan Gold State Couch.
Mengutip The National, Sabtu (7/5/2023), gerbong berangkat dari Westminster Abbey kembali ke Istana Buckingham, di mana Royal Salute dari Inggris dan Angkatan Bersenjata Persemakmuran akan memberikan penghormatan kepada Raja Charles dan Ratu Camilla pada hari istimewa mereka.
Gold State Couch adalah kereta delapan kuda yang menakjubkan yang kaya akan sejarah, sekali lagi akan menghiasi jalan-jalan London untuk penobatan Raja Charles III.
Pantauan dari akun Youtube The Royal Family menunjukkan bahwa iring-iringan Raja Charles III dan Ratu Camilla di dengan Gold State Couch diikuti dengan rombongan keluarga Pangeran William.Â
Di dalam kereta yang membawa keluarga Pangeran William terlihat Kate Middleton, Putra tertua Pangeran dan Putri Wales, Pangeran George dan Putri Charlotte juga ada di dalam gerbong. Sementara anak bungsu pasangan tersebut, Louis yang baru berusia 5 tahun tidak terlihat.
Â
Advertisement