Liputan6.com, Jakarta - Kamis 28 September 2023 ini di Indonesia merupakan Hari Maulid Nabi atau juga dikenal sebagai peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Di Indonesia, umat Muslim umumnya menggelar acara maulid nabi di masjid atau pengajian dengan ceramah dan zikir bersama.
Baca Juga
Bagaimana dengan peringatan serupa di Arab Saudi?
Advertisement
Mengutip pernyataan Mufti Besar Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh dari Arab News, Senin (25/9/2023), ia justru memperingatkan agar tidak merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Kenapa tidak ada perayaan Maulid Nabi di Arab Saudi?
Mufti Besar Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh mengatakan bahwa itu adalah praktik takhayul yang ditambahkan secara ilegal ke dalam agama.
"Itu adalah bidah (inovasi agama yang berdosa) yang masuk ke dalam Islam setelah tiga abad pertama ketika para sahabat dan penerus para sahabat masih hidup," ujar Mufti Besar Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh.
"Sebaliknya wajib bagi umat Islam untuk mengikuti ajaran Nabi sebagaimana terkandung dalam Sunnah," kata Syekh dalam khutbah Jumat berjamaahnya di masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh beberapa waktu lalu.
Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh mengatakan bahwa mereka yang mendesak orang lain untuk merayakan Maulid Nabi adalah orang yang jahat dan korup.
"Cinta sejati Rasulullah (SAW) diwujudkan dengan mengikuti jejaknya dan mendukung Sunnahnya… begitulah kecintaan terhadap Nabi Muhammad diungkapkan," kata Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh.
Umat Islam mempunyai kewajiban untuk beriman kepada nabi dan rasulnya sebagai hamba dan utusan Allah yang diutus sebagai pembimbing seluruh alam semesta, ucap Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh.
Untuk itu, sambung Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh, sudah menjadi kewajiban umat Islam untuk mencintai dan menghormatinya.
"Mereka juga harus membelanya dari orang-orang yang salah menafsirkan ajarannya, orang-orang ateis yang mengingkarinya, dan orang-orang yang melecehkan atau mengejeknya. Ini adalah kewajiban umat Islam yang benar-benar mencintai Nabi Muhammad (SAW)," tutur Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh.
Tak Ada Catatan Bahwa Nabi Muhammad SAW Menjalankan Peringatan Tersebut
Situs TRT World memberitakan, di beberapa negara Muslim, Maulid Nabi merupakan hari libur nasional.
Sementara Di negara-negara yang lebih konservatif seperti Arab Saudi dan Qatar, praktik peringatan seperti itu justru dilarang karena tidak ada catatan bahwa Nabi Muhammad SAW menjalankan hari itu.
Nabi Muhammad SAW dihormati oleh umat Islam sebagai utusan terakhir yang diutus Allah untuk menyebarkan wahyu ke dunia.
Sedangkan bagi non-Muslim, Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai pendiri Islam.
Advertisement
Ragam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Payung berhiaskan balon saat prosesi perayaan Maulid di Benghazi, Libya.
Mainan khas menjelang perayaan hari raya keagamaan Maulid di Benghazi, Libya.
Gadis bertopeng mengikuti prosesi perayaan hari raya keagamaan Maulid di Benghazi, Libya.
Menjaga tradisi tetap hidup, wanita dan anak-anak Muslim di Cape Town, Afrika Selatan, dengan pakaian terbaik mereka memotong daun pohon lemon dan jeruk sambil membacakan salam kepada Nabi.
Upacara Rampies-sny melibatkan pemotongan daun lemon dan jeruk, merendamnya dalam air mawar dan lemon, lalu mengemasnya dalam kantong kecil untuk dihadiahkan kepada para pria di komunitas Afrika Selatan.
Mengunjungi peninggalan yang diyakini sebagai rambut dari janggut Nabi Muhammad, dipajang di kuil Hazratbal di Srinagar, Kashmir.
Penjualan boneka "Aroset El Moulid" (Pengantin Maulid) di pasar menjelang hari raya keagamaan di Kairo Lama, Mesir.
Penjualan manisan tradisional untuk perayaan Maulid menunggu pelanggan di sebuah pasar di Kairo Lama, Mesir.
Ragam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Para penari berputar terkenal dari Turki tampil di Karabas Veli Dervish Lodge selama perayaan Nabi Muhammad di Kota Bursa, Turki.
Para pria menyanyikan lagu-lagu renungan untuk memuji kehidupan dan kepribadian Nabi Muhammad di jalanan Nablus, Palestina.
Permen dibagikan secara luas kepada anak-anak saat perayaan Maulid di Nablus, Palestina.
Sebuah masjid yang diterangi cahaya digambarkan di tengah perayaan Maulid di Karachi, Pakistan. Pasar didekorasi untuk perayaan Maulid di Lahore, Pakistan.
Masyarakat merayakan Maulid dengan berbagai cara tergantung dari mana mereka berasal. Di AS orang-orang berpartisipasi dalam upacara doa di Diyanet Center of America dekat Washington DC, di Maryland. Orang-orang disuguhi makan malam setelah perayaan di Diyanet Center of America.
Advertisement