Fenomena Aligator Membeku di AS Curi Perhatian

Demi bertahan hidup, reptil aligator ini frozen alias membeku bersama air yang telah menjadi es batu ketika suhu turun di bawah titik beku.

oleh Fitria Putri Jalinda diperbarui 01 Feb 2024, 05:21 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2024, 20:40 WIB
Buaya membekukan dirinya
Siasati cara untuk bertahan hidup, Aligator merubah dirinya menjadi es batu. (Youtube Screengrab/ABC7 Sarasota)

Liputan6.com, Texas - Di negara bagian Amerika Serikat, Carolina Utara dan Texas, para aligator akan bertahan hidup dengan cara membiarkan tubuh mereka tetap berada di dalam air dan membiarkan air di sekitar mereka menjadi beku.

Mereka hanya akan menunjukkan moncong dan juga gigi bagian depan yang muncul dan terlihat di atas permukaan es.

Hal ini mereka lakukan guna membantu mereka agar bisa bernafas sembari menunggu es di sekitar mereka kembali mencair. 

Pemandangan ini terjadi di sebuah objek wisata di sekitaran Pantai Ocean Isle di Carolina Utara, yaitu Swamp Park. Para aligator terlihat frozen alias membeku di dalam kolam tempat biasa mereka berada.

Sama halnya dengan aligator di Carolina Utara, kejadian aligator 'membeku' ini juga terjadi di Gator Country, Beaumont, Texas. 

Melansir dari BBC, Rabu (31/1/2024), kejadian ini disebabkan karena keadaan kedua negara tersebut sedang memasuki musim dingin, dengan suhu menyentuh angka -8 derajat celcius di Carolina Utara dan suhu dibawah -1 derajat Celcius di Texas. 

Para aligator itu akan menonjolkan hidungnya di atas permukaan dan membiarkan air di sekitar mereka membeku.

Dalam kasus ekstrem, mereka bahkan ikut membeku di permukaan kolam selama beberapa hari dan kemudian berenang bebas saat es mencair. 

Saat suhu kembali normal dan es mencair, mereka akan mulai menaikkan lagi suhu tubuh mereka seperti biasa.

 

 

Mengapa Hal Ini Dilakukan?

Moncong buaya yang muncul dipermukaan es
Moncong aligator yang berada dipermukaan es. (Youtube Screengrab/ABC7 Sarasota)

Ketika suhu turun di bawah titik beku, aligator dan reptil lainnya memasuki kondisi yang dikenal sebagai brumation atau brumasi yang mirip dengan beberapa mamalia atau hewan berdarah panas, yaitu hibernasi. 

Selama hibernasi, detak jantung dan pernapasan hewan akan melambat dan suhu tubuh mereka akan menurun untuk membantu mereka menggunakan lebih sedikit energi dibanding dengan biasanya.

Pada fenomena aligator, metabolisme yang dimiliki hewan berdarah dingin ini menyebabkan tubuh mereka secara bertahap akan tersuspensi di air yang membeku. 

Menurut juru bicara Swamp Park, secara naluri mereka akan mengangkat bagian hidung mereka sehingga terlebih menonjol agar mereka tidak merasa tercekik.

Hal ini terjadi karena air di sekitar mereka membeku dan para aligator ini akan mencari cara agar tetap merasa nyaman ketika suhu di sekitar mereka meningkat.

 

 

 

Hibernasi dan Brumasi

Ilustrasi Aligator
Ilustrasi Aligator (TravelScape/Freepik)

Walaupun hibernasi dan brumasi sama-sama dilakukan oleh para hewan untuk bertahan hidup ketika musim dingin, selama hibernasi suhu tubuh, detak jantung, dan laju pernapasan hewan turun ke tingkat yang jauh lebih rendah. Hewan melakukan ini untuk bertahan hidup di musim dingin karena cuaca dingin dan makanan yang langka.

Untuk memperlambat metabolisme mereka, hewan mendinginkan tubuh mereka rata-rata 5 hingga 10 °C. Hibernator mempersiapkan musim dingin dengan makan ekstra. Mereka menyimpan lemak untuk menjaga mereka tetap hidup selama bulan-bulan ketika mereka tidak makan.

Hibernasi adalah perilaku yang berbeda dengan tidur. Tergantung pada spesiesnya, hal ini dapat bervariasi dari ketidaksadaran yang lama hingga ketidakaktifan yang ringan.

Hewan yang berhibernasi disebut hibernator. Mereka termasuk kelelawar, landak, tupai tanah, babi tanah, dan marmut. Hanya satu burung yang diketahui sebagai hibernator sejati yaitu burung Poorwil di Amerika Utara.

Selengkapnya di sini...

Brumasi Tidak Hanya Dilakukan oleh Aligator

Cuaca Lebih Hangat, Beruang Hibernasi Dini
Karena musim dingin yang lebih hangat dari biasanya, sepasang beruang mengira sudah waktunya keluar dari hibernasi mereka.

Sementara, pada proses brumasi para buaya atau aligator ini tidak tertidur lelap seperti hewan mamalia lainnya.

Mereka masih akan melakukan beberapa aktifitas selama periode brumasi mereka terjadi, seperti sangat memungkinkan mereka akan tetap minum.

Selain itu selama proses brumasi, jantung reptil ini diperkirakan melambat daripada detak jantung normal mereka yang biasanya.

Jika berada di dalam air dan dalam kondisi yang tenang, jantung reptil ini hanya berdetak setiap 40 detik, sementara saat dalam proses brumasi jantung mereka akan berdetak sebanyak 3 kali dalam satu menit. 

Menurut para ahli, hewan ini tidak akan bereaksi selama air masih membeku di sekitar mereka.

Proses brumasi ini hanya dilakukan oleh hewan-hewan yang berdarah dingin, seperti aligator, buaya, ular, katak, dan juga pada beberapa hewan amfibi lainnya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya