Liputan6.com, Tel Aviv - Benjamin Netanyahu menuduh kelompok Hizbullah yang didukung Iran mencoba membunuhnya pada hari Sabtu (19/10/2024), setelah kantornya mengatakan sebuah drone dari Lebanon menghantam rumah sang perdana menteri.
Serangan drone, yang belum dikomentari oleh Hizbullah, terjadi ketika Israel dan kelompok Lebanon itu terlibat dalam pertempuran sengit dan setelah serangkaian pembunuhan oleh Israel terhadap para pemimpin militan yang didukung Iran, termasuk Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan yang terbaru pemimpin Biro Politik Hamas Yahya Sinwar.
Baca Juga
"Upaya yang dilakukan oleh proksi Iran, Hizbullah, untuk membunuh saya dan istri saya hari ini adalah kesalahan besar," kata Netanyahu, seperti dilansir Al Arabiya, Minggu (20/10).
Advertisement
Berbicara mengenai Iran dan proksinya, Netanyahu bersumpah, "Siapa pun yang mencoba menyakiti warga Israel akan membayar harga yang mahal."
"Israel bertekad untuk mencapai semua tujuan perang kami dan mengubah realitas keamanan di wilayah kami untuk generasi mendatang," ujarnya.
Kantor Perdana Menteri Israel sebelumnya mengatakan bahwa keluarga Netanyahu tidak berada di rumah saat serangan drone. Tidak ada korban luka dalam serangan tersebut.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menuturkan bahwa serangan drone hari Sabtu yang dilaporkan oleh kantor Netanyahu "mengungkap" "wajah asli" Iran.
Dalam unggahan di platform media sosial X, Katz menuduh Iran memimpin proksi "poros jahat" regional.
Militer Israel sebelumnya mengatakan sebuah drone dari Lebanon telah "menghantam sebuah bangunan" di kota pesisir Caesarea, tempat kediaman Netanyahu berada, tanpa menyebutkan apakah itu rumahnya.