Liputan6.com, Jakarta - Kondisi warga Palestina semakin hari semakin memprihatinkan. Israel terus membombardir wilayah Gaza. Sudah lebih dari 50 ribu warga Palestina tewas akibat aksi kejam Israel.
Banyak negara termasuk Indonesia yang mendukung kemerdekaan untuk Palestina dan mengecam kekejaman Israel. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga menegaskan akan selalu aktif membantu rakyat Palestina.
"Indonesia berkomitmen untuk memainkan peran lebih aktif dalam membantu rakyat Palestina", tegas Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Sugiono dalam Pertemuan Joint Arab-Islamic Ministerial Committee di Antalya, Republik Turki, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (14/4/2025).
Advertisement
Baca Juga
Bantuan yang diberikan Indonesia bisa berupa perawatan medis bagi warga Palestina yang terluka dan mengalami trauma akibat perang. Selain itu, Indonesia juga selalu memberikan dukungan melalui jalan diplomasi. Menlu Sugiono menegaskan bahwa Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina dengan Two-State Solution (Solusi Dua Negara).
Tentu banyak berharap Palestina merdeka dari kekejaman Israel. Namun, di tengah keinginan banyak orang Palestina merdeka muncul kekhawatiran bagi sebagian orang yang dihubungkan dengan hari akhir. Ada yang menghubungkan kemerdekaan Palestina merupakan tanda kiamat semakin dekat. Benarkah demikian?
Pendakwah Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor menegaskan bahwa kiamat tidak ada hubungannya dengan kemerdekaan Palestina. Waktu terjadinya kiamat tidak ada yang mengetahui kecuali Allah SWT.
“Kiamat akan datang cepat atau lambat sesuai waktu yang ditentukan oleh Allah SWT. Kita jangan takut sampai Palestina menang. Kalau Palestina menang bisa kiamat, gak ada hubungannya sama itu,” tegas pendakwah yang bergelar habib atau cucu nabi ini dikutip dari YouTube Ahbaabul Musthofa Channel, Senin (14/4/2025).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Ulama
Tanda-tanda kiamat sudah jelas disebutkan dalam Al-Qur’an maupun hadis nabi. Kiamat akan terjadi jika tanda-tandanya sudah muncul.
Habib Hasan mengatakan, memang salah satu tanda kiamat adalah jayanya Islam. Namun, yang dimaksud kejayaan Islam bukan hanya di Palestina, tapi seluruh dunia.
“Maka jangan berhenti mendoakan Palestina karena takut kalau Palestina menang (akan) kiamat. Yang jelas tanda-tanda sebelum itu (kiamat) belum terlihat,” tuturnya.
“Tanda Imam Mahdi belum terlihat. Kemudian Dajjal belum terlihat. Nabi Isa turun belum terlihat. Artinya masih ada waktu cukup lama. Nggak tau, yang jelas kita ini sampai waktu itu atau tidak,” lanjut Habib Hasan.
Habib Hasan mendoakan agar Allah memberikan kemenangan untuk Palestina. Allah memberikan kemakmuran untuk muslim di Palestina.
Ia juga prihatin dengan kondisi di Palestina, terutama anak-anak kecil yang banyak jadi korban konflik.
Advertisement
Pesan Habib Hasan
Ulama kharismatik ini mengatakan bahwa semua yang terjadi di dunia termasuk konflik di Palestina sudah ditakdirkan terjadi oleh Allah SWT. Meskipun demikian, sesama saudara muslim harus ikut prihatin dan membantu sebisa mungkin atas apa yang terjadi di Palestina.
“Kejadian di Palestina sudah ditentukan oleh Allah. Mulainya ditentukan Allah dan berakhirnya pun sudah ditentukan oleh Allah. Maka kita beribadah dengan berdoa, dengan membantu, berusaha sebisa mungkin. Kita bukan yang merubah keadaan,” kata Habib Hasan.
“Yang menjaga Allah, yang mengubah Allah, yang menakdirkan semuanya Allah. Dan nabi sudah berjanji bahwa agama ini (Islam) akan tersebar, akan jaya. Tinggal nunggu waktu yang dijanjikan Allah SWT,” tambah Habib hasan.
Sebelum menutup penjelasannya, Habib Hasan kembali berdoa agar Allah mengangkat semua bala, musibah, dan bencana. Ia juga berdoa Allah memberikan kesabaran dan keteguhan bagi mereka di Palestina yang ditinggalkan orang tercintanya karena meninggal di jalan Allah.
Wallahu a’lam.
