Lebih dari 200 ribu orang telah berdesakan dalam penampungan yang dibuat demi keselamatan saat Topan Haiyan menerjang wilayah Vietnam. Sementara para tentara membantu memperkuat rumah-rumah warga yang rentan terkena terjangan Topan Haiyan menyeberang ke Vietnam.
Seperti diberitakan News.com.au, yang dimuat Liputan6.com, Minggu (10/11/2013), pihak berwenang telah mulai evakuasi massal setidaknya di 4 provinsi di pesisir pantai.
"Negara dalam keadaan siaga. Lebih dari 200 ribu orang telah dievakuasi ke tempat penampungan dengan beberapa penampungan kelebihan beban," tulis VNExpres, salah saru situs berita Vietnam.
Selain itu, tentara telah dikerahkan untuk memberikan bantuan darurat, dengan sekitar 170 ribu tentara disiagakan untuk membantu penduduk pasca-terjangan Topan Haiyan.
Banyak sekolah di daerah yang terkena terjangan topan --biasanya buka di akhir pekan-- telah ditutup, orang-orang dari dataran rendah yang rentan banjir di desa pesisir pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Vietnam sebelumnya juga dilanda dua topan lain yakni Topan Wutip dan Nari, topan dengan kategori lemah. Banjir merendam banyak jalan, merusak tanggul dan merobek atap dari ratusan ribu rumah warga,".
"Topan Haiyan, dua atau tiga kali lebih kuat daripada Topan Wutip atau Nari, diperkirakan bisa membuat lebih banyak kerusakan," ungkap Michael Annear, salah satu perwakilan dari palang merah.
"Kami memperkirakan banyak kerusakan yang terjadi akibat hembusan angin kencang, terutama bagi mereka yang rumahnya diperbaiki sendiri pasca terjangan Topan Wutip dan Nari," sambung Michael.
Michael menambahkan, hujan lebat bisa menempatkan waduk bendungan-bendungan kelabihan kapasitas. Bahkan berpotensi terjadi banjir bandang.
"Ratusan orang berbondong-bondong ke toko peralatan. Pelanggan membeli terpal plastik, kawat dan paku,'' demikian dikutip surat kabar resmi Vietnam, Thanh Nien.
Meskipun Topan Haiyan diperkirakan sedikit melemah, namun kekuatannya masih dianggap sebagai topan super dengan memiliki potensi yan rumit ditebak, kata Perdana Menteri Nguyen Tan Dung pada pertemuan darurat pada Jumat 8 November.
Menteri Nguyen, yang secara pribadi mengawasi persiapan sebelum kedatangan topan 'monster' itu juga semua kapal Vietnam kembali ke pantai, memerintahkan waduk PLTA untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan " untuk membatasi dampak buruk terhadap barnag-barang dan manusia,'' begitu tertulis di situs resmi pemerintah Vietnam.
Kedatangan Topan Haiyan juga membuat maskapai penerbangan Vietnam Airlines menunda beberapa jadwal penerbangannya. Para penumpang pun diberitahu bahwa jadwal penerbangan akan terganggu atau bahkan dibatalkan pada hari Minggu. (Tnt/Yus)
Seperti diberitakan News.com.au, yang dimuat Liputan6.com, Minggu (10/11/2013), pihak berwenang telah mulai evakuasi massal setidaknya di 4 provinsi di pesisir pantai.
"Negara dalam keadaan siaga. Lebih dari 200 ribu orang telah dievakuasi ke tempat penampungan dengan beberapa penampungan kelebihan beban," tulis VNExpres, salah saru situs berita Vietnam.
Selain itu, tentara telah dikerahkan untuk memberikan bantuan darurat, dengan sekitar 170 ribu tentara disiagakan untuk membantu penduduk pasca-terjangan Topan Haiyan.
Banyak sekolah di daerah yang terkena terjangan topan --biasanya buka di akhir pekan-- telah ditutup, orang-orang dari dataran rendah yang rentan banjir di desa pesisir pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Vietnam sebelumnya juga dilanda dua topan lain yakni Topan Wutip dan Nari, topan dengan kategori lemah. Banjir merendam banyak jalan, merusak tanggul dan merobek atap dari ratusan ribu rumah warga,".
"Topan Haiyan, dua atau tiga kali lebih kuat daripada Topan Wutip atau Nari, diperkirakan bisa membuat lebih banyak kerusakan," ungkap Michael Annear, salah satu perwakilan dari palang merah.
"Kami memperkirakan banyak kerusakan yang terjadi akibat hembusan angin kencang, terutama bagi mereka yang rumahnya diperbaiki sendiri pasca terjangan Topan Wutip dan Nari," sambung Michael.
Michael menambahkan, hujan lebat bisa menempatkan waduk bendungan-bendungan kelabihan kapasitas. Bahkan berpotensi terjadi banjir bandang.
"Ratusan orang berbondong-bondong ke toko peralatan. Pelanggan membeli terpal plastik, kawat dan paku,'' demikian dikutip surat kabar resmi Vietnam, Thanh Nien.
Meskipun Topan Haiyan diperkirakan sedikit melemah, namun kekuatannya masih dianggap sebagai topan super dengan memiliki potensi yan rumit ditebak, kata Perdana Menteri Nguyen Tan Dung pada pertemuan darurat pada Jumat 8 November.
Menteri Nguyen, yang secara pribadi mengawasi persiapan sebelum kedatangan topan 'monster' itu juga semua kapal Vietnam kembali ke pantai, memerintahkan waduk PLTA untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan " untuk membatasi dampak buruk terhadap barnag-barang dan manusia,'' begitu tertulis di situs resmi pemerintah Vietnam.
Kedatangan Topan Haiyan juga membuat maskapai penerbangan Vietnam Airlines menunda beberapa jadwal penerbangannya. Para penumpang pun diberitahu bahwa jadwal penerbangan akan terganggu atau bahkan dibatalkan pada hari Minggu. (Tnt/Yus)